Bab 11 Berangkat

18 2 0
                                    

Bali...

Hari ini adalah hari keberangkatan untuk Bima menuju Bandung. Pesawat berangkat sekitar pukul 10 pagi. Bima sudah dari subuh bersiap-siap diri mandi dan mengecek semua perlengkapan. 

Bima berencana untuk sekitar dua minggu disana, semua pekerjaan di Bali sudah Bima setup supaya bisa di remote dari Bandung. 

Ibu Bima terheran-heran melihat anaknya seperti bersemangat mau Dinas luar kota.

"Semangat betul kamu Nak, projectnya besar ya ?" tanya Ibu Bima.

"Besar dong kalau projectnya, baru dari aplikasinya saja sudah 3 M. Belum dari pengadaan infrastrukturnya Bu." jawab Bima. 

Ibu Bima melirik koper yang Bima bawa.

"Banyak betul bawaanmu kenapa ga cuma bawa 1 koper. Kamu ga pernah sebanyak ini kalau pergi Dinas." komen Ibu.

"Yang kecil ini koper cinta Bu, alias oleh-oleh buat pacarku. Tenang aja, nanti Bima VC ibu kalau sudah ketemu calonku ya. Ini Bima serius loh bu ga pakai bercanda. Ibu harus dukung ya, anaknya baik dan pintar bu. " ujar Bima bersemangat.

"Hoalah, buat cewe toh. Ibu sih terserah kamu, asal bebetbobotbibitnya bagus. Sudah cape Ibu dengar kamu gonta ganti pacar, tapi ga pernah bawa pacarmu kerumah kenalin ke Ibu gitu." seloroh Ibu sambil pergi ke dapur. 

"Tenang Bu, Bima yakin sama yang ini. Supir Ibu Bima pinjam dulu ya, nanti ibu ke toko Rotinya setelah antar Bima ke Bandara ya. Bima berangkat ya. " ujar Bima pamit dan memeluk Ibunya yang sedang memasak makanan sarapan untuk Ayahnya. 

"Iya hati-hati, sampaikan salam Ibu buat pacarmu." ujar Ibu.

Bimapun memasukan koper-koper ke bagasi mobilnya. Bersama supir Ibunya Bima berangkat ke Bandara Gusti Ngurah Rai Bali. 

Demi Mikka, Bima akhirnya mempertimbangkan proposal PT. Lion. Tadinya Bima berpikir untuk memberikan ke vendor yang memang sudah biasa bekerja sama dengannya dan vendor tersebut berkantor di Jakarta. Namun Bima pun akhirnya mencoba kesempatan baru untuk bekerja sama dengan PT. Lion. 

"Matiin HP ah, biar Mikka ga telp. Tiba2 tar sore ada di kantornya deh" gumam Bima.

=====

Ruang tunggu VIP lounge Bandara.
Bima mengambil posisi kursi di pojok kanan supaya dekat dengan monitor jadwal penerbangan. Sambil menyeruput kopi dan membaca email di Ipadnya, Bima tidak fokus terhadap sekitar. Sampai suatu saat dia ingin mengambil kudapan roti di meja buffet.

Dari kejauhan samar-samar terlihat wanita yang selama ini dia kenal. 

"Anna its that you ?" ujar Bima setengah teriak karena terkejut dan dari posisi jauh dari wanita tersebut.

"Bima? ya ampun. Finally we can meet again." ujar Anna.

Anna langsung memeluk Bima, namun Bima tidak membalas pelukan Anna. 

"Okay Anna, kamu kemana saja selama ini ?" tanya Bima. 

"Can we sit first?" tanya Anna kembali.

"Okay, kita ke tempat dudukku." ujar Bima lalu berjalan ke tempat duduknya.

Lalu Anna pun duduk dan mulai bercerita.

"Aku pergi ke sidney Bim, as you know about my Father. Itu memang sangat membuat aku terpukul. Jadi ya sedikit depresi selama disana, karena tiba2 harus berpisah dengan kamu dan teman2 aku. Lalu aku lanjut kuliah disana. Daddy juga mulai membangun bisnisnya lagi akhirnya kita bisa bangkit dan aku balik lagi ke Bali. Baru sekitar 3 bulanan aku disini, kangen banget Bali akhirnya bisa balik sini lagi ya."jelas Anna.

"Ya sih andai ekonomi keluarga ku sudah seperti ini, aku pasti bisa membantu bisnis Daddymu supaya bisa bangkit dan ga bangkrut. Tapi kenapa ga ada kabar sama sekali Anna? Minimal kamu kasih kabar selama kamu disana."ujar Bima.

"Pengennya sih gitu, tapi ternyata disana aku mengalami depresi. Yang ada aku bengong terus Bim, handphone pun diambil Grandma karena takutnya aku semakin depresi dan ingin kembali ke Bali. Akhirnya setelah setaun berobat, aku mengalami perubahan dan bisa kembali bersekolah. It was so hard Bim. Akhirnya bisa kembali kesini juga aku ga menyangka." cerita Anna.

"So kamu sekarang mau kemana ?"tanya Bima.

"hmmmm, aku mau dijodohin Bim sama relasi bisnisnya Daddy jadi aku disuruh ke acara kantor relasi bisnisnya itu. Sekalian ngumumin perjodohan aku sama tu anakknya. Hahaha. Gokil ga sih masih musim ya dijodohin gini." ujar Anna sambil tertawa. Anna memang anak yang tanpa beban, tapi dia selalu menyembunyikan masalah dalam senyum dan tawanya.

"Hooo, semoga oke ya jodohmu. Eh bentar lagi aku mau boarding nih, ditinggal ga papa ya." ujar Bima. 

"mau kemana kamu ?" tanya Anna.

"Bandung" jawab Bima.

"Sama dong, bentar bareng aja yu. Ini kopimu kan? Minta ya, pengen ngopi tadi tu kesini." ujar Anna sambil menyeruput kopi Bima. 

"Ga berubah kamu Anna" ujar Bima dalam hatinya.

Bersambung......


ayo kalau baca wajib Vote ya:D


GAME OVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang