BAB 26 Perih Yang Berujung

16 1 1
                                    

Sudah seminggu berlalu, Mikka sudah mulai bisa menatap hari-harinya dengan perasaan yang lebih tegar. Dia memutuskan untuk mulai bekerja kembali untuk mengisi kekosongan harinya.

Clara masih menginap dengan Mikka di hotel namun hanya datang selepas pulang dari kuliahnya. Clara masih meneruskan kuliahnya ke jenjang S2 sehingga waktunya masih lebih fleksibel untuk menemani Mikka setiap harinya.

Bima dari hari ke-3 harus tetap bekerja walaupun masih bisa dengan Remote dari kamar Hotel. Untuk urusan project Smart City pun diurus oleh pa Ahmad untuk sementara.

----

Mikka akhirnya memberanikan diri masuk ke kantornya, namun sebelum itu Bima sudah melobby semua orang dikantornya untuk tidak berlebihan bertanya atau bersimpati pada Mikka. Sepantasnya saja, supaya Mikka tidak merasa tertekan dengan suasana di kantor.

Setelah masuk Mikka langsung disibukkan dengan breefing project baru, Mikka seperti bisa langsung melupakan masalah yang ada dan fokus ke pekerjaannya. Geon sesekali mencuri pandang kepada Mikka, dia takut Mikka merasa tertekan dan tidak enak saat bekerja. Namun sepertinya prasangkanya salah.

Geon selama ini sudah menahan dirinya untuk tidak terlalu menunjukan simpatinya kepada Mikka. Semua itu dia lakukan agar dirinya tidak jatuh terlalu dalam dan kembali mencintai Mikka.

"Mikka sudah punya Bima disisinya yang menemani dia dalam suka dan duka" begitulah isi pikiran Geon saat ini. Dia tampaknya sudah menjadi prajurit yang menyerah di medan perang, selain kalah strategi dia sudah kalah start dari awal.

----

Makan siang kali ini Bima ingin mengajak Mikka makan soto mie bogor kesukaan Mikka.

"Kok kesana sih? Tumben ngajakin duluan? " tanya Mikka dengan heran.

"Suka ngeliat kamu keringetan kalau makan mie soto. Panas iya, pedes iya. Sexy lah pokoknya kalau kepedesan" ujar Bima sambil tertawa membayang Mikka yang kepanasan makan siang disana.

"Ya ampun, dibilang sexy segala. Parah deh paraaaah.... Jangan-jangan aku pake karung juga sexy... " timpal Mikka.

"Bercanda sayangku... duh, bukannya seneng dibilang sexy... malah manyun gimana sih kamu." ujar Bima.

----

Suasana makan siangpun menjadi lebih ceria dan menyenangkan. Mikka akhirnya bisa sedikit tersenyum dengan lega, tanpa beban.

Namun suasana ceria itu tak berlangsung lama, saat perjalan pulang Bima mendapat telp dari informannya tentang pencarian pesawat orangtua Mikka.

Sudah dipastikan bahwa pesawat yang ditumpangi oleh kedua orang tua Mikka jatuh di palung Buton Sulawesi. Laporan terakhir dari team SAR dan team pencari gabungan adalah sinyal sonar yang didapatkan dari object yang diperkirakan pecahan pesawat yang tenggelam. Pencarian puing-piung dan korban pun dipusatkan di sekitar area tersebut.

Namun dapat dipastikan bahwa tidak ada yang selamat dari kejadian tersebut, dikarenakan diperkirakan pesawat langsung meledak saat bertabrakan dengan air laut di daerah tersebut.

Mikka yang baru melalui setengah harinya di kantor pun terpaksa ijin pulang duluan dikarenakan tidak bisa berkonsentrasi. Mikka memutuskan untuk pulang dan bertemu dengan saudaranya di rumah.

Ternyata saat sampai rumah, semua saudara Mikka sudah memenuhi rumahnya dan berkumpul menunggu kepulangan Mikka. Walaupun berita belum resmi di release oleh maskapai. Tapi karena informasi yang didapat akurat mereka semua percaya dan langsung mengadakan doa bersama untuk kedua orangtua Mikka.

Mikka tampak sudah semakin tegar, dia hanya meneteskan airmata sesekali saat ucapan belasungkawa dari kerabatnya mengalir.

Mikka dan keluarganya tetap akan membuat makan untuk Ayah dan Ibu apabila dalam 1 bulan belum ada kabar mengenai jasad Ayah dan Ibu.

GAME OVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang