19. Rencana Untuk Kedepannya

15 3 0
                                    

Normal Pov

Saat ini terlihat ada dua orang yang tengah berlatih dengan  sihir hitam nya masing masing di dekat hutan mereka berdua sejak tadi hanya saling menyerang tanpa henti tentunya dengan sihir yang skala nya lebih kecil.

"Huh tak kusangka kau tangguh juga ilya" ucap kanto dengan muka yang sedikit berantakan.

"Benarkah?" Tanya ilya dengan nada polos

"Ya tentu saja, untuk anak seumuran mu itu tadi sihir yang lumayan" balas kanto dengan mengacungkan jempol nya.

"Jangan bercanda, kau sendiri seumuran dengan ku bukan?!" kata ilya dengan nada kesal dan mengembungkan pipinya.

"Itu karena aku hebat" balas kanto dengan tampang sombong nya.

"Kau!!"

Tiba tiba banyak angin berbentuk panah yang mengelilingi kanto dan menyerangnya.

"Black Hell Fire"

Kanto menutupi dirinya sendiri dengan api hitamnya, dan api nya malah makin besar meliputi kanto, kanto pun sempat terkagum sedikit lalu dia mematikan api milik nya.

"Hey ilya aku punya ide bagus" ucap kanto.

"Apa itu?"

"Serangan kombinasi"

"Serangan kombinasi?" Ulang ilya dengan mengeryitkan alisnya.

"Kau tau bukan?, pada dasar nya api semakin kuat bila ada angin"

Ilya terlihat berfikir sebentar lalu dia menepuk tangannya.

"Aku mengerti, kau mengandalkan elemen angin milikku dengan api milik mu untuk membuat api menjadi besar bukan?"

"tepat, jika kita mengkombinasikan teknik sihir kita maka api milikku mungkin... tidak, pastinya akan bertambah kuat"

"Baiklah kalau begitu.."

Ilya mengeluarkan sihir angin tanpa merapal, ini yang ku herankan biasa nya orang biasa memerlukan rapalan untuk mengeluarkan sihir, tapi tidak dengan ilya dia seolah bisa mengendalikan angin nya sesuka hati tanpa merapal.

"Ilya sebelum itu ada yang ingin kutanyakan"

"Ada apa?"

"Bagaimana kau menggunakan sihir tanpa merapal?"

"Hah? Tanpa merapal?"

Aku menganggukkan kepalaku, dia kemudian mengangkat tangannya dan membuat sebuah tornado kecil lagi di tangannya.

"Seperti ini?"

"Ya kau bisa melakukan itu"

Dia pun kembali mematikan tornado kecil miliknya.

"Sebenarnya awalnya tidak mudah" kata ilya

"Sulit?"

"Ya begitulah, aku sudah melatih sihir ku dari umur 4 tahun jadi menggunakan sihir tanpa merapal mudah saja bagiku"

"Asal tidak mustahil pasti bisa ku lakukan"

"Kau ini ya.... Baiklah akan ku jelaskan konsep rapalan.
Sebenarnya rapalan ini bisa sangat penting untuk menambah ability sihir seseorang"

"Ability?"

Dia pun mengangkat tangan kanan nya lagi.

"Tornado"

Tiba tiba di tangan nya ada sebuah tornado lagi namun kali ini agak lebih besar dari sebelumnya.

"Itu terlihat lebih besar sedikit"

Black Fire Sword WielderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang