Begitu kakinya mendarat di Bangkok, Tay meminta pada Gun untuk pulang terlebih dahulu. Sedangkan dirinya dengan tidak sabaran ingin segera menuju ke apartmen sang kekasih.
Sesampainya di apartmen New, Tay berjalan dengan langkah lebarnya menuju ke dalam pintu kamar apartmen sang kekasih. Dari kejauhan, Tay mencoba menajamkan matanya melihat lebih detail sosok dua pria yang tengah berbincang akrab di depan kamar sang kekasih. Membuat Tay seketika geram pasalnya salah satu pria itu adalah sang kekasih. Lihatlah bagaimana sang kekasih tertawa karena pria disampingnya itu.
Amarah Tay benar-benar sudah melampaui batasnya, ingin sekali ia menerjang tubuh laki-laki kurus yang tengah bersama sang kekasih.
“ HIN!!” teriak Tay dari kejauhan dan berjalan dengan secepat kilat menghampiri kedua laki-laki yang melihatnya dengan sama terkejutnya.
“Tay..” New seperti tak percaya melihat Tay yang saat ini tengah berada disini. Karena seperti yang ia tahu, seharusnya sang kekasih tengah berada di Jepang menikmati bulan madunya dengan Gun.
Tay menghampiri dengan tiba-tiba mencengkram kerah baju laki-laki itu.
“ Sialan! Siapa kau bersama dengan New!!”
New cukup terkejut melihat reaksi berlebihan Tay, ia mencoba menarik tangan Tay menjauh.
“ Tay hentikan! Lepaskan!”
“ siapa dia HIN?!!” teriak Tay tepat di depan wajah New.
New melihat jika wajah Tay tengah memerah dipenuhi urat-urat amarah di keningnya.
New mencoba menengkan sang kekasih.
“ Tay.. dia temanku. Dia hanya temanku, Namanya Singto. Dia teman SMP ku. Lepaskan sekarang!” New menarik paksa tangan Tay untuk lepas dari kerah baju Singto.
Sedangkan Singto menatap tidak suka akan sikap bar-bar laki-laki di depannya ini. Ia merapikan kerah bajunya yang sedikit kusut karena tarikan Tay.
“ siapa dia P’New?” tanya singto melihat ke arah Tay datar.
“ dia.. dia temanku sing, namanya Tay.” Jelas New tersenyum kecut.
“ teman? Hanya teman? Senang mendengarnya” kini berganti Singto menatap remeh dengan smirk ke arah Tay.
Tay mendengus tidak suka. Ia menggigit bibir bawahnya dan mengepalkan tangannya kuat bersiap meninju wajah sialan laki-laki bernama Singto itu kapan saja.
New melihat jika mereka tidak bisa terus berdiri disana terlalu lama.
“ Ohh.. Sing kau bisa pergi sekarang. Maafkan sikap Tay. Sampai jumpa besok” ucap New dan di jawab Singto dengan lembut juga senyum yang menghiasi wajahnya.
Begitu melihat bayang-bayang Singto menghilang di balik lift, kini berganti New melihat Tay dengan tatapan dingin. Ia menarik tangan Tay memasuki kamar apartmennya.
“ apa yang kau lakukan ha?!” tanya New ketus begitu mereka memasuki kamar.
“ heii.. harusnya aku yang bertanya seperti itu! apa-apaan kau membawa masuk laki-laki lain saat aku pergi! Bahkan kau mengunggah foto dengan caption merindukanmu! Apa-apaan itu! apakah dia salah satu mantan kekasihmu dulu!”
New benar-benar tidak habis pikir jika Tay akan berpikiran seperti itu terhadapnya. Benar, memang Tay adalah tipikal laki-laki pencemburu.
Sungguh sebenarnya New ingin tertawa daripada harus menahan kesal dengan kelakukan sang kekasih. Perlu diingtakan lagi, jika sang kekasih tiba-tiba menghampirinya hanya karena melihat postingan dari instagramnya. Cukup menyennagkan membuat sang kekasih terbakar api cemburu seperti ini. Sang kekasih masihlah sama seperti dahulu. Ia akan membenci siapapun yang dekat dengannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Come Left
FanfictionCast : - Tay Tawan - New Thitipoom - Gun Atthaphan - Off Jumpol - Other Genre : Rate-M, Married Life Summary : Ketika kehidupan pernikahanku yang masih berumur jagung ini, sebelumnya berjalan mulus...