Come Left Chapter 6

2.5K 145 42
                                    

Tay melihat Gun yang telah berbaring di ranjang mereka tanpa berganti pakaian dan sekarang tengah memunggunginya. Sepertinya Gun tengah merajuk. Tay menghampiri Gun menaruh dagunya pada bahu Gun.

“ Sayang.. kau tidak ingin berganti dulu? Apa mau kusiapkan air panas?” bujuk Tay dengan mengelus lengan Gun.

“ aku capek P’Tay, jadi biarkan aku tidur saja.”

“ baik.. tapi setidaknya kau harus berganti pakaian dulu biar kau bisa tidur dengan nyaman.”

Gun tidak menanggapi perkataan Tay malah ia semakin merapatkan tubuhnya pada selimut.

Tay mengusak wajahnya kasar, karena ia bingung harus bagaimana lagi. Ia merasa bersalah karena memaksakan kehendaknya untuk mengantarkan New pulang. Tapi ia juga tidak bisa membiarkan New pulang dengan orang asing, terutama dengan laki-laki bernama Off tersebut.

Tay membaringkan tubuhnya di samping Gun dan mencoba merengkuhnya sesekali menciumi puncak kepalanya.

“ maafkan aku sayang.. aku tidak punya maksud apapun. Aku hanya tidak menyukai laki-laki itu. ku harap kau mengerti hmmm...”

‘ Ku harap aku juga bisa mengerti dirimu P’Tay ’ batin Gun.

************************************

Gun terbangun dari tidurnya karena mencium bau sedap dari arah dapur. Ketika ia membalikan tubuhnya, tidak ada sosok sang suami di sampingnya. Ia melihat jam di nakas samping ranjang menunjukan pukul 06.00. Ia mengerutkan keningnya berjalan ke arah dapur.

Gun cukup terkejut melihat bagaimana sang suami tengah menyiapkan sarapan dengan kemeja rapi yang sudah membalut tubuh tegapnya. Benar-benar pemandangan pagi hari yang begitu langka. Selama mereka menikah, Tay tidak pernah memasakkan sarapan seperti ini.

“ apa yang kau lakukan?” tanya Gun menghampiri Tay.

“ hiii.. morning beautiful! Bagaimana tidurmu? Aku membuat sedikit kejutan untukmu. Ku harap kau menyukainya.”

Gun mengerutkan keningnya karena ini adalah hal yang tidak biasa. Gun terus memperhatikan gerak gerik sang suami yang lincah menuangkan bubur ke mangkoknya.

Tay mengambil satu sendok meniupnya dan menyuapkannya pada suami kecilnya yang menatap masih dengan pandangan bertanya-tanya akan sikapnya pagi ini.

“ enak?”

Gun hanya mengangguk menyetujuinya.

“ kau sudah tidak marah denganku kan?”

Gun tidak menjawab. Seperti dugaannya sang suami yang tiba-tiba romantis ini tidak mungkin tanpa alasan. Ini salah satu cara untuk berbaikan dengannya.

“ Sayang maafkan aku hmm...” Tay memasang wajah memelasnya yang mana benar-benar tidak cocok untuknya. Membuat  Gun tidak bisa  untuk tidak menyunggingkan senyumnya.

“ Aku tau kau tidak bisa marah lama denganku” ucap Tay dan mencium bibir Gun sekilas.

“ P’Tay aku belum gosok gigi..” kesal Gun dan memukul lengan suaminya manja.

Seperti perkataan Tay, memang Gun tidak bisa marah lama dengan Tay apalagi dengan melihat usaha sang suami yang seperti ini.

“ Aku mencintaimu P’Tay”

“ Aku juga mencintaimu sayang”

Satu kalimat cinta dari Tay yang setidaknya sedikit menghilangkan keraguan pada diri Gun. Ia percaya sang suami tidak akan pernah mengkhianatinya.

************************************

@Bowiee Coffee and Bakery

Come LeftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang