Hi, semoga pada sabar ngikutin cerita ini ya🙂
Happy reading🖤***
Saga menghempaskan tubuhnya pada sofa empuk. Ia memejamkan mata dengan tangan kanannya. Saat ini ia tengah berada di markas geng nya. Ia memang mendirikan sebuah geng, tak sendiri Saga merencanakan ini bersama Felix. Belum lama memang, mungkin baru berjalan empat bulan. Mereka menamakan kelompok mereka 'Black Damon' Dan tak disangka banyak yang antusias untuk masuk ke dalam geng ini.
Tak ingin membuat geng Abal abal, tentu semua yang ingin masuk harus Ia dan Felix seleksi. Bahkan Arvin sang Papa juga turut memantau anggota nya.
Ia tak ingin ada anggota yang ingin masuk ke dalam geng ini hanya untuk sebuah kesombongan. Ia ingin membangun sebuah solidaritas dan kekeluargaan, bukan hanya tentang tawuran dan balapan.
"Main Ga?" ujar Bambam menawarkan PS yang sedang ia mainkan.
Saga membuka matanya seraya berganti posisi duduk. "Hmm lanjut." Ia belum mood untuk bermain PS.
Ah lupa, Saga belum mengabari Mama nya.
Mams❤️
|Saga
|Kamu belum pulang sih?
|Kamu di markas ya?😕
|Baby G
|😤Saga terkekeh melihat pesan pesan dari Mamanya.
Sorry Mam, aku d Markas|
And i'm not a baby anymore||Kan bener
|Kamu masih jadi bayi untuk Mama☺️
|Kamu udah makan sayang? Mau Mama masakin apa?For dinner?|
Trsrh mam, i eat everything u cook|
|Okey son, mam luv uuuu❤️Tiba tiba Saga teringat dengan Arvin yang sedang sakit. Ia menatap sendu kolom chat itu. Tanya atau tidak?
Mam|
Papa|
Gmna?||Udah baikan kok sayang
| Tadi siang abis makan mama suruh istirahat lagi
Ok|
Telfon ak kalau ada apa"|
Luv u mam❤️|
KAMU SEDANG MEMBACA
Saga's Favorite
Fiksi RemajaPerempuan sempurna seperti Embun tidak mungkin mencintai monster sepertinya. Tidak. Mungkin saja... jika ia tidak punya pilihan?