Jaehyun terbangun di pagi hari dan mendapati sisi sebelahnya sudah kosong.
Ia tersenyum mendengar suara Jibeom di luar sana.
Dilihatnya sebuah pakaian bersih yang sudah tersedia di ujung tempat tidur.
"Kim Jibeom.", gumamnya sambil memakai pakaian itu.
"Oh Jaehyun oppa! Sudah bangun?", sapa Sohee yang berkutat di meja makan.
"Sohee~ya, lama tidak bertemu. Kau semakin cantik saja."
Gadis itu tersenyum saat ia memujinya.
"Kim Sohee, rapikan meja makan.", titah Jibeom, "Jaehyun~ah, mandilah dulu, sarapan akan segera siap."
"Cepatlah oppa. Kau berhutang penjelasan padaku."
Ucapan Sohee membuat Jaehyun terkekeh.
Tak berselang lama ia menyusul kedua kakak beradik itu di meja makan.
"Jaehyun oppa, aku merindukan oppa!", kata Sohee.
"Yaa, Kim Sohee, jangan banyak bergerak. Kau sudah besar sekarang.", Jibeom memperingatkan.
"Kakakmu benar. Kau sudah tinggi sekarang, kalau banyak bergerak bisa - bisa meja makan akan terbalik nanti.", gurau Jaehyun.
"Menyebalkan."
Sohee mencebik kesal dan memakan makanannya dalam diam.
Jaehyun menahan tawanya melihat tingkah gadis itu.
Di saat yang sama ia merasakan sebuah tangan menyusup dan menautkan jemarinya.
Jibeom tersenyum samar menatapnya dari samping sambil seolah berbisik, 'Bagaimana keadaanmu?'
Jaehyun mengangguk dan memberinya senyum sebagai jawabannya.
"Aku sudah selesai makan!.", Sohee menaruh sumpitnya, "Sekarang ceritakan kenapa oppa pergi waktu itu."
"Sohee~ya, Jaehyun oppa bahkan belum makan.", ucap Jibeom.
"Tidak mau tahu. Aku akan ke sekolah dalam 15 menit, jadi cepatlah."
Jaehyun menepuk pelan tangan Jibeom, memberitahunya itu bukan masalah.
Orang di sebelahnya hanya bisa menghela nafas, mengalah.
"Kenapa oppa pergi huh?"
Jaehyun terkekeh pelan, "Itu karena liburan sudah usai."
"Tapi kenapa tidak pamit padaku? Atau pada Jibeom oppa?"
"Apa maksudmu? Jelas sekali sore itu aku mengatakan kalau aku akan pulang pada seseorang.", ia melirik ke arah Jibeom yang langsung pura - pura tidak mendengar.
"Jibeom oppa.", Sohee menatap tajam ke arah kakaknya.
"Oh lihat, sudah saatnya kau sekolah. Cepatlah berangkat atau kau akan terlambat.", Jibeom beranjak dan mengusir adiknya keluar.
"Tapi aku belum selesai-"
"Oppa akan mengajak Jaehyun oppa lagi kesini nanti. Oke?"
"Deal.", balas Sohee, "Dan kita masih ada masalah untuk diselesaikan, Kim Jibeom-ssi."
Jaehyun tertawa melihat Jibeom yang terintimidasi oleh adiknya.
"Aku akan mengantarmu ke kantor setelah ini.", ujar Jibeom.
[ᴡɪᴛʜᴏᴜᴛ ʏᴏᴜ]
Sepanjang perjalanan Jaehyun terus saja memandangi Jibeom yang sedang menyetir.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]Without You
FanfictionBagaimana jadinya kalau bertemu seseorang di tengah kondisi yang tidak mengenakkan? Seseorang yang selalu saja mengusikmu tiada hentinya tapi juga memperhatikan dan mempedulikanmu. Ini adalah sebuah kisah cinta Bong Jaehyun dan Kim Jibeom. Dua orang...