Tok tok tok~
"Aigoo ini tengah malam, siapa yang mengetuk pintu rumahku huh.", gerutu seseorang saat mendapati pintunya diketuk.
"Hei, apa yang-", perkataannya terjeda sejenak.
"Kakek, apa aku mengganggu?"
"Jaehyun~ah? Kenapa kau disini?"
"Aku ingin mampir sebentar hehe.", bohongnya.
"Baiklah, terserah apa katamu, tapi masuklah. Diluar dingin."
Kakeknya yang setengah bingung mengajak cucu satu satunya itu memasuki rumahnya.
Namun beliau tidak banyak bertanya dan membiarkan Jaehyun beristirahat di kamar lamanya.
Ada sebersit kesedihan di wajah cucunya itu, tapi beliau tidak tahu apa alasannya.
Mungkin cucunya akan bercerita saat pagi tiba nanti.
Setidaknya itu yang diharapkan beliau.
Melihat Jaehyun yang murung dan hanya mengaduk sarapannya membuatnya mendesah pelan.
"Jaehyun~ah.."
"Selamat pagi kakek. Kupikir kakek ada di kebun."
Kakeknya tersenyum simpul, "Apa kau ingin menceritakan sesuatu?"
"Hmm.. Tidak ada. Aku ingin ke kebun saja."
Jaehyun langsung beranjak dan menuju ke kebun teh.
Ia tahu kalau kakeknya menyadari ada yang salah dengannya.
Tidak ingin terlalu mengungkit masalahnya, Jaehyun memutuskan untuk menyibukkan dirinya di kebun.
Lagipula sudah sekian lama semenjak ia terakhir memetik daun teh.
.
.
Jaehyun sedang berbincang ringan saat mendapati kakeknya sudah berdiri di dekat gubuk.
"Oh, kakek. Aku baru saja akan pulang.", ucapnya.
"Haha, kalau begitu ayo. Kakek juga baru saja kembali dari kantor kepala desa.", jawab kakeknya.
Jaehyun berpamitan pada pekerja yang lainnya sebelum ia menyusul kakeknya yang sudah berjalan terlebih dulu.
Tak perlu waktu lama sampai ia menyusul.
"Bagaimana kabarmu hm?"
"Aku baik - baik saja. Seperti yang kakek lihat."
"Lalu kenapa kau datang malam - malam?"
Jaehyun terdiam sejenak, "Itu karena aku tiba - tiba bosan. Jadi aku memutuskan untuk berkunjung."
"Kau tidak berbohong?"
"Haha, untuk apa aku berbohong.", ia memaksakan tawanya, "Sebenarnya aku-"
Langkah kakeknya berhenti membuatnya ikut berhenti dan menoleh.
"Apa kau ingat tempat itu?", kakeknya menunjuk ke sebuah ayunan.
"Uh, aku pernah kesana sebelumnya."
"Lalu, apa kau ingat sebuah gubuk kecil di sebelah ayunan itu?"
Jaehyun menaikkan alisnya, "Gubuk?"
"Dulu saat kau bermain ke desa, kau selalu merengek untuk keluar. Karena appamu melarang, jadi kakek membiarkanmu main di sana."
"Oh.. Kurasa aku mulai ingat sesuatu. Maksudku, dulu ada seorang anak yang mengajakku bermain, tapi aku tidak sempat bertemu dengannya lagi.", ujarnya, "Apa kakek kenal dengannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]Without You
Fiksi PenggemarBagaimana jadinya kalau bertemu seseorang di tengah kondisi yang tidak mengenakkan? Seseorang yang selalu saja mengusikmu tiada hentinya tapi juga memperhatikan dan mempedulikanmu. Ini adalah sebuah kisah cinta Bong Jaehyun dan Kim Jibeom. Dua orang...