EPISODE 20

208 15 6
                                    

"Jaehyun~ah.. Apa kau akan pulang sekarang?"

Kakeknya keluar dari dalam rumah.

"Sepertinya begitu, Kek. Ini sudah sangat sore, lagipula Jibeom sudah menjemputku."

"Kemarin kau kabur darinya, sekarang malah ingin pulang bersamanya. Dasar aneh."

Jaehyun tertawa pelan lalu memeluk kakeknya.

"Terimakasih banyak."

"Kakek tidak melakukan apapun."

"Hanya terimakasih."

Kakeknya menepuk punggungnya pelan, "Jadilah anak yang baik. Jangan merepotkan orangtuamu apalagi kekasihmu."

Jaehyun mengangguk di tengah pelukannya.

Ia menoleh menatap Jibeom yang sudah tersenyum sambil bersandar di pintu mobil.

"Sebentar lagi.", ucap Jaehyun tanpa suara.

Kekasihnya itu hanya tertawa dan mengangguk.

"Pastikan kakek selalu jaga kesehatan. Jangan terlalu banyak bekerja, minum vitamin, makan makanan sehat, dan-"

"Hentikan omelanmu. Jibeom sudah menunggumu."

Jaehyun mencebik, "Hmm.. Baiklah. Tapi aku akan datang lagi saat liburan."

"Boleh saja asal tidak tengah malam."

"Kakek!"

Kakeknya tertawa lepas, "Sudah sana, eommamu pasti khawatir kan."

"Sampai jumpa kakek."

Jaehyun tak henti melambaikan tangannya bahkan setelah ia masuk ke mobil.

Berkat kakeknya, ia mengetahui hal - hal baru.

Bukan soal Jibeom saja, tapi tentang seluruh pelajaran berharga.

Ia merasakan tangan Jibeom yang perlahan menautkan jemari mereka.

"Jibeom~ah..."

"Hm?", Jibeom menoleh sekilas.

"Aku ingin ke Sungai Han dulu sebelum pulang."

"Ada alasan tersendiri?"

Jaehyun menggeleng, "Hanya ingin menikmati secangkir kopi bersama orang paling tampan di dunia."

Jibeom terkekeh mendengarnya.

"Apapun untukmu."

Dengan nakal Jibeom mencuri ciuman di bibir Jaehyun.

Sebelum si empunya tersadar dan protes, ia sudah kembali fokus dengan jalanan.

.

.

.

"Oh, Beom~ah.."

Jaehyun melambaikan tangannya tatkala melihat kekasihnya membawa dua porsi ramyeon.

"Kau tidak ingin makan malam di tempat lain?", Jibeom menyodorkan satu untuknya.

"Aku lebih menyukai makan yang simpel seperti ini."

"Benarkah? Bukannya kau sering pergi ke bar?" 

Jaehyun berhenti menyeruput ramyeonnya, "Meski aku ke bar, aku tetap makan yang sederhana."

"Contohnya?"

"Burger, pizza, roti, terkadang juga makanan korea."

Jibeom terkekeh, "Itu bukan termasuk makanan simpel, Jae."

[✔]Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang