EPISODE 14

154 16 1
                                    

(Tiga tahun yang lalu...)

"Kim Jibeom, benar?"

Seseorang datang menghampiri Jibeom yang sedang memetik teh di kebun.

"Iya, itu aku. Siapa-"

Sontak Jibeom langsung membungkuk melihat orang yang menghampirinya.

"Jangan bersikap begitu. Aku akan dicap menyeramkan nanti."

"Maaf, paman, aku tidak mengenali paman tadi."

Orang itu adalah ayah Jaehyun.

Beliau sengaja datang ke kebun dan menemui Jibeom secara langsung.

"Maaf, aku hanya mempunyai ini di rumah.", ucapnya sambil memberikan secangkir teh apel buatannya.

"Tidak masalah. Rasanya enak, aku menyukainya."

Jibeom tidak memberi respon lain selain tersenyum.

"Sungguh. Aku menyukainya."

"Maaf?"

"Teh buatanmu.", kata beliau lagi, "Begini saja, pindahlah ke Seoul dan bekerja di perusahaanku."

"Aku tidak bisa melewatkan bakat sepertimu."

"Ikutlah aku ke Seoul, disana semuanya lebih lengkap."

Jibeom termenung sesaat.

Ini seperti sebuah tiket emas baginya, pekerjaan, kehidupan, dan Jaehyun.

"Aku tahu kau ingin bertemu dengan Jaehyun juga."

Jibeom menatapnya terheran - heran, bagaimana ayah Jaehyun bisa tahu.

"Semenjak kembali ke Seoul, Jaehyun seperti orang yang berbeda."

"Tidak pernah memberontak lagi, sering melamun, dan menghabiskan waktunya di dalam kamar."

"Sebagai seorang ayah aku tahu pasti ada yang salah dengannya."

Ayah Jaehyun menatap Jibeom, "Separuh hidupnya masih tertinggal disini."

"Paman-"

"Karena itu aku akan membawanya kembali pada putraku."

"Seorang ayah tidak akan tega anaknya merasakan kesedihan bukan?"

"Jujur, ini kesempatan yang bagus, tapi-"

Ayah Jaehyun tersenyum, "Aku juga tahu. Bawa keluargamu juga, hanya dia yang kau punya.. Jadi kau harus benar - benar menjaganya."

"Semua sudah disiapkan untuk kalian. Itu pesan sahabat baikku."

Jibeom mengerti siapa yang dimaksud sahabat baik oleh ayah Jaehyun.

Itu mendiang ayahnya.

"Jadi kemasi barangmu dan aku akan membawa kalian ke Seoul sore ini."

Ayah Jaehyun beranjak, namun Jibeom menahannya.

"Paman...", panggilnya, "Bisa aku meminta sesuatu?"

"Tentu. Katakan saja."

"Biarkan aku puas akan diriku sebelum aku menjemput Jaehyun. Dan sampai saat itu tiba, baru aku akan menemuinya."

Ayah Jaehyun tersenyum kecil, "Kau dan ayahmu sama saja."

Jibeom menundukkan kepalanya.

[✔]Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang