Koo Jungmo seorang dokter bedah saraf di Starship Hospital,ia jadi salah satu dokter bedah saraf terkemuka di seluruh kota. Dia orang yang baik dan ramah terhadap staff juga para pasiennya. Saat ini Jungmo mendapat jatah jaga malam di IGD bersama temannya Jeno,dokter spesialis radiologi juga bersama rekan dokter dan perawat.
"Mo,beli kopi sana ngantuk aku."
"Yaudah, kayanya yang lain juga udah ngantuk. Aku beli kopi dulu ya."
"Iya, aku kaya biasa ya. Ice americano."
"Ok."
Lalu jungmo mulai pergi meninggalkan ruang IGD untuk membeli kopi diluar karena kantin sudah tutup sejak jam 10 malam sedangkan ini sudah jam 1 pagi dini hari mengharuskan Jungmo mencari kafe 24 jam,untung saja RS tempat ia bekerja terletak tidak jauh dari pusat kota sehingga banyak kafe 24 jam bertebaran.
"Nah kesana aja deh, kafe langganannya jeno. Mereka pasti tahu apa aja yang biasa dipesen jeno buat orang-orang di rs." Monolog jungmo dan ia melangkahkan kakinya menuju ke sebuah kafe yang terletak di seberang dekat dengan area rumah sakit tempatnya bekerja.
"Selamat datang." Sapa ramah dari barista.
"Kak saya pesen kopi yang biasa dipesen jeno buat staf rs dong."
"Oh kak jeno yang dokter di rs deket sini ya?"
"Iya kak."
"Yaudah saya buatin dulu ya kak."
Lalu saat jungmo sedang sibuk melihat pemandangan malam melalui kaca besar terpantul bayangan seseorang tinggi dan manis keluar dari ruang staf kafe.
"Mini,kamu mau pulang?"
"Iya kak, makasih ya kak buat hari ini."
"Iya sama-sama, kamu masih pusing gak? Gak mau tidur di atas aja?"
"Gak usah lah kak aku pulang aja lagian deket kok."
"Oh ok, hati-hati ya."
"Iya kak,aku pamit ya."
"Iya."
Lalu pemuda manis tersebut mulai berjalan keluar kafe dan mulai pergi menjauh.
"Ini kak pesanannya."
"Oh iya kak, ini." Jungmo menyodorkan kartu kreditnya untuk membayar pesanannya.
"Ini kak kartunya, terimakasih dan selamat menikmati."
Jungmo lalu pergi meninggalkan kafe namun baru saja ia berjalan beberapa meter, ia menoleh ke belakang dan nampak siluet seseorang yang tinggi berjalan gontai,miring ke kanan dan ke kiri seperti orang mabuk. Jungmo lantas menghiraukannya ia mengira itu hanyalah orang mabuk biasa. Namun siluet itu tetap menjadi perhatian jungmo.
"Itu orang kaya mabuk tapi kayaknya bukan deh." Jungmo lalu mulai mendekati siluet yang berjalan berlawanan arah dengan arah rumah sakit.
Saat ia mendekat, kaki bayangan tersebut bergetar dan akhirnya bayangan tersebut menyatu dengan tanah.
Orang tersebut jatuh ke tanah.
Karena kondisi sepi mengingat ini bukanlah di pusat kota, lagipula ia seorang dokter yang sudah sepantasnya membantu seseorang yang terlihat sakit agar bisa sembuh. Jungmo lalu berlari menghampiri bayangan tersebut yang tadi ia amati.
"Loh ini kan pegawai kafe tadi."
"Kak! Kak! Kak! Bangun kak!" Jungmo menggoyangkan tubuh pemuda pegawai kafe tadi.
"Aduh kayanya pingsan dia." Hampir saja ia akan berusaha meminggirkan tubuh pemuda tersebut ia kaget karena hidung orang tersebut mengeluarkan darah.
"Waduh mimisan lagi orangnya." Ia lalu menelfon jeno untuk datang membawa mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
REMEMBER ME | MINIMO [END]
FanfictionKoo Jungmo seorang dokter bedah saraf di sebuah rumah sakit di kota,dia muda dan tampan. Namun pada malam itu saat sedang jaga malam di IGD,ia bertemu dengan seseorang yang mengeluhkan kepalanya sangat berat dan pusing. Yang ternyata orang tersebut...