•REMEMBER ME•
|MEMORY|
"Nah udah nyampe." Jungmo berbicara dengan nada yang ia buat sedikit lebih riang.
Dari tadi minhee hanya murung saja. Semenjak dia mendapatkan flashback di restoran tadi yang jungmo yakin flashback itu berupa flashback tentang orangtua minhee.
"Min udah nyampe loh,kamu gak mau turun?"
"Ah iya maaf,makasih ya jungmo. Maaf aku tadi sepet banget mukanya sama kamu,kamu pasti jadi ikutan sebel gara-gara aku. Maaf ya." Minhee berbicara panjang lebar yang hanya disimak oleh jungmo. Ucapannya diakhiri oleh sebuah senyuman yang menurut jungmo itu terlihat sangat indah dan menyejukkan.
"Iya gapapa kok aku ngerti. Lain kali kalau udah siap cerita ke aku ya. Aku pasti bakal dengerin cerita kamu." Jungmo menawarkan diri untuk jadi teman cerita minhee.
"Sebenarnya tadi semenjak kita pulang dari restoran itu aku dapat flashback tentang masa dimana orangtuaku masih hidup."
"Aku ingat dulu ibu suka banget suapin aku makan sampai akhirnya jadi kebiasaan kalau mau makan pasti minta disuapin. Dia kelihatan cantik banget."
"Maaf ya jungmo aku malah buang waktu kamu padahal kamu besok pasti kerja."
"Iya gapapa,kamu minggu depan kemoterapi kan?"
"Iya,minggu depan ya. Gak kerasa udah mau kemo lagi."
"Semangat ya minhee,sebentar lagi kan kamu udah gak terapi lagi." Jungmo memberi semangat pada minhee agar tetap semangat melawan kanker.
"Iya jungmo. Makasih buat hari ini. Oh iya ini." Minhee mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan sejumlah uang lalu ia letakkan di dashboard mobil.
"Buat?"
"Buat biaya makan tadi. Makasih ya." Minhee hendak keluar dari mobil tapi jungmo menahan bahu minhee.
"Ini,kamu ambil uangmu lagi." Uang yang tadi diletakkan minhee di dashboard mobil diambil jungmo,ia lipat lalu ia masukkan ke saku kemeja minhee.
"Aku emang niat traktir kamu makan. Anggap aja balasan buat sarapan tadi pagi."
"Aku ikhlas kok kasih sarapan ke kamu."
"Sama berarti,aku juga ikhlas traktir kamu makan tadi. Udah kamu simpan aja uangmu lagi." Jungmo menahan tangan minhee yang ada di dalam saku kemeja. Dia bermaksud agar minhee tak perlu membayar makanan yang ia makan tadi di restoran.
"Lagian itu kan sebenarnya gratis tadi kata bibi kolot itu. Tapi aku memang sengaja bayar aja karena harga diriku terluka gara-gara dia."
"Uhm kalau gitu makasih ya jungmo. Ketemu minggu depan di rumah sakit." Minhee mengucapkan selamat tinggal pada jungmo.
"Iya sampai jumpa." Minhee yang hendak keluar memutuskan untuk berbicara sebentar.
"Rumah kamu dimana mo?" Tanya minhee penasaran.
"Oh di blok apartemen cananga tower 3." Jawab jungmo dengan singkat namun jelas.
"Loh di sana ternyata kamu tinggal,deket dong berarti." Minhee kaget mendengar jawaban jungmo. Ia tak menyangka rumahnya dengan jungmo hanya berjarak 10 menit-an naik mobil atau kendaraan umum.
"Iya deket emang,aku tadi pas lihat maps yang kamu kirim juga kaget aku. Loh ternyata deket banget kataku." Jungmo menceritakan yang tadi dia rasakan.
"Kamu udah tinggal disini sejak kapan?" Tanya jungmo.
"Sejak aku lulus master,umur 25 atau 26 gitu. Aku lupa soalnya seingetku itu ya umur 26 tahunan gitu. Kamu sendiri tinggal di cananga sejak kapan?"
"Sejak aku lulus gelar MD bedah saraf sih,sekitar usia 28 tahunan. Dulu kebetulan banget diterima di Starship dan gajinya aku minta satu tahun buat beli apartemen. Untungnya boleh." (Gelar MD adalah sebuah gelar dibidang kedokteran yang jadi gelar internasional buat dokter di seluruh dunia. Di US dan beberapa negara/sebagian besar negara gelar MD adalah gelar tertinggi dibidang kedokteran klinis. Kalau di Indonesia gelar MD itu setara gelar spesialis (Sp.) dan gelar spesialis konsultan/subspesialis (Sp.K.) Source: Wikipedia.com,fk.ui.ac.id)
KAMU SEDANG MEMBACA
REMEMBER ME | MINIMO [END]
FanfictionKoo Jungmo seorang dokter bedah saraf di sebuah rumah sakit di kota,dia muda dan tampan. Namun pada malam itu saat sedang jaga malam di IGD,ia bertemu dengan seseorang yang mengeluhkan kepalanya sangat berat dan pusing. Yang ternyata orang tersebut...