"Nah sekarang anda diperbolehkan pulang,namun lusa anda harus kembali lagi kesini. Ini." Jungmo menyodorkan sebuah kartu pada minhee
"Ini apa dokter?"
"Kartu buat kamu kontrol besok,dibawa ya dan jangan sampai hilang."
"Kalau kamu pusing yang parah banget kamu bisa dateng ke IGD di sini ya."
"Iya dokter makasih."
"Sampai jumpa lusa ya." Jungmo tersenyum pada minhee dan kembali masuk ke dalam gedung RS.
"Aku masuk ke kantor aja lah nanti jam makan siang aku ke bank dulu buat ngajuin keringanan." Minhee melangkahkan kaki jenjangnya menyusuri jalanan di pagi hari.
"Ini masih jam 5 pagi, aku sarapan dulu aja lah terus minum obat. Kbatnya ngefek banget ternyata beda sama antinyeri yang biasa aku pakai." Minhee bermonolog di jalanan ia merasa tubuhnya sangat fit sekali tidak seperti biasanya.
Setelah berjalan 15 menitan dia sampai di sebuah rumah sederhana yang merupakan tempat tinggalnya.
"Aku Pulang." Minhee terbiasa melakukan hal itu meskipun ia tahu ia tinggal sendiri.
Minhee lalu berjalan ke dapur dan melihat isi kulkasnya.
"Untung aja masih ada bahan,yaudah aku mau masak dulu habis sarapan terus berangkat kerja deh."
Jam menunjukkan pukul 7 pagi, saatnya minhee berangkat kerja.ia selalu naik bus umum untuk pergi bekerja karena memang tempat dia bekerja adalah tempat yang sangat ramai jadi banyak halte bertebaran di sekitar tempatnya bekerja.
"Selamat pagi minhee."
"Iya pagi juga." Minhee langsung ke mejanya dan disana sudah ada setumpuk laporan yang harus ia selesaikan.
"Minhee kamu mau kemana?Gak makan disini?" Kata sang manajer.
"Ah nggak pak,saya ada urusan. Kalau gitu saya pamit dulu." Minhee lalu pergi meninggalkan kantornya menuju ke salah satu bank tempat ia mengambil student loan dulu.
Meskipun minhee sudah kepala 3 ia masih punya tanggungan untuk student loannya di bank, ia sebenarnya untuk pinjaman S1 nya sudah lunas namun pinjaman uang untuk kuliah S2 nya masih setengah jalan, kurang 1 tahun lagi sebelum minhee dinyatakan lunas dan bebas dari student loannya.
"Permisi pak?"
"Oh kak minhee, silahkan duduk!" Minhee dipersilakan duduk oleh manajer bank tempat ia meminjam uang.
"Ada apa kak kok kesini?"
"Jadi gini pak,saya bisa ngajuin pengunduran waktu pembayaran tidak? Karena saya harus treatment buat penyakit saya." Minhee lalu menyodorkan bukti berupa hasil ct scan beserta surat keterangan yang sebelumnya ia minta dari jungmo.
Sang manajer membaca surat tersebut dengan teliti juga melihat hasil ct scan sebagai bukti.
"Hmm sepertinya kamu sakit parah ya. Baiklah saya akan pertimbangkan untuk memberikan keringanan waktu buat mas minhee."
"Beneran pak?"
"Iya, karena kakaknya selalu rajin buat bayar tiap bulannya dan juga kak belum pernah menunggak pinjaman, maka mas minhee berhak mendapatkan pembekuan waktu pembayaran hingga 6 bulan. Jika kondisi kakak mulai memburuk pihak bank akan memberi toleransi namun dengan bukti-bukti valid dari dokter yang menangani."
"Kakak juga akan tercover asuransi dari pihak bank untuk biaya perawatan anda."
"Untuk asuransi uangnya bisa cair paling lambat minggu depan di hari kerja, apakah ada yang ditanyakan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
REMEMBER ME | MINIMO [END]
FanfictionKoo Jungmo seorang dokter bedah saraf di sebuah rumah sakit di kota,dia muda dan tampan. Namun pada malam itu saat sedang jaga malam di IGD,ia bertemu dengan seseorang yang mengeluhkan kepalanya sangat berat dan pusing. Yang ternyata orang tersebut...