part 15 | pernikahan.

1.5K 61 0
                                    

#Liliana#

Mimpi apa aku semalam, Opa Markus dan Opa Mahendra, membatalkan perjanjian kami, dan seminggu lagi aku akan menikah.

''Ya Tuhan kenapa cepat sekali!!".

"Siapa calonku??", jawabannya aku tidak tahu.

Aku berusaha menghubungi ketiga sahabatku, mereka semua sibuk, sedangkan beberapa hari yang lalu Sesil masih bisa menemaniku di perusahaan, dia yang menemuiku seharian.

Walaupun berakhir dengan pertengkarannya dengan Mario, entah apa masalah keduanya dan bagai mana caranya mereka bisa bertemu??.

Aku tidak peduli yang aku pedulikan, bagai mana bisa aku secepat ini menikah dan kalian tahu apa alasan kenapa pernikahanku di laksanakan secepat ini?.

Mereka ingin segera menggendong cicit, astaga, lama lama aku bisa gila.

****

#Sesil#.

Menjengkelkan, aku merasa semua tempat yang aku kunjungi, semuanya ada dia!!.

Siapa lagi kalau bukan Tuan Mario bin menyebalkan bin menjengkelkan!!, dosa apa yang aku perbuat di masa lalu??, sehingga aku bisa bertemu dengannya!.

Bagai mana aku bisa mengetahui namanya?, karna dia adalah salah satu bawahan Liliana.

Aku masih ingat dengan kunjunganku keperusahaan Liliana beberapa hari yang lalu yang berakhir dengan pertengkaranku dengannya.

Pokoknya setiap kali kami bertemu pasti setiap kali itu pula aku dan dia bertengkar.

Salahku apa coba?, aku hanya melirik laki laki yang menurutku tampan yang kebetulan satu lift denganku dan Liliana, laki laki yang ingin aku jadikan mangsaku berikutnya yang tidak aku ketahui Mario juga berada di sana, dia mencibirku dan di mulailah insedin di lift itu, apa lagi kalau bukan adu mulut kami.

"Sial.. sial...!!", runtukku lagi dalam hati, meneguk habis jus afocado pesananku, rasanya panas sekali, aku bertemu lagi dengannya, siapa lagi kalau bukan Mario.

Hilang sudah mood baikku untuk berbelanja sepulang dari kantor, saat ini aku berada di sebuah cafe dekat swalayan, tempat di mana aku ingin berbelanja dan sialnya secara tidak sengaja aku bertemu pandang dengannya, dia duduk beberapa meja dariku, berbincang bincang, dengan seorang yang aku yakin temannya.

Aku tidak peduli, tetap menyesap jus ku, tapi perasaan tidak ada yang aku sedot, hanya bunyi aneh yang aku dapat.

Prutttt... pruuttt...,

"Tuh kan suara itu lagi .", pikirku.

Aku melihat kearah gelasku, aku meruntuki diriku dalam hati, gelasnya kosong!!, dan aku bersumpah aku mendengar kekehan seseorang, saat aku mendongakkan kepalaku keatas, mencari kesumber suara tidak ada, aku melihat kearah Mario, dia masih asyik berbicara dengan temannya.

"Hmm...", aku menghela nafasku berat, mengagkat tanganku, memanggil salah seorang waites, ingin memesan minuman lagi.

"Ya ada apa Nona??", tanya waites itu ramah.

Aku tersenyum manis kearahnya, "Aku ingin memesan air mineral satu, dan jus afocado satu", kataku, memesan pesananku.

"Cuma itu?", tanyanya lagi, setelah mencatat pesananku.

"Yah, cuma itu", jawabku ramah.

"Baik, terimah kasih Nona', dan tunggu beberapa menit lagi", katanya pamit, dan berlalu dariku.

Aku sedang asyik dengan smatphoneku, saat aku rasakan seorang, bukan beberapa orang duduk di depanku, karna aku mendengar beberap kursi yang di tarik di depanku, aku mendongakkan kepalaku, betul saja, Dion, Alexsander, Juan dan Orion, duduk manis di depanku.

In The Game {Story 3}.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang