Part 2. |Kembali.

2.6K 116 2
                                        

"Rizah Liliana Danson, cucu dari seorang miliader, Mahendra Darmawan dan Markus Sean Danson.

Gadis ini yang sangat menyukai yang namanya tantangan.

"Kedua Opanyapun mengetahui tentang kegemaran sang cucu ini, maka dari itu mereka memberi tantangan untuk segera menikah di umurnya yang hampir memasuki 25 tahun, yang kurang beberapa bulan lagi!, mampukah Liliana memenuhi tantangan sang Opa?,

Sekaligus mendapatkan cinta sejatinya?"

Tantangan ini di jadikan tujuan hidupnya beberapa bulan kedepan.

Mengindahkan misinya memberi pelajaran, playboy yang telah mematahkan hati salah seorang dari sahabatnya!!.

Mampukah Liliana, membuat Dion Raditia Sadewa, bertekuk lutut padanya!.

Tantangan yang diberikan Opa Opanya, membuat hati Liliiana jedar jedor, karna ini menyangkut masa depannya!, banyak hal yang harus di pertimbangkan, bisakah dia menemukan seorang yang mencintainya apa adanya!, tampa ada embel embel kekayaan!!.

Sebenarnya Liliana sangat risih di perlakukan seistimewa mungkin oleh orang orang yang mengenalnya, Liliana ingin di pandang biasa bias saja, sama seperti semuah orang yang tinggal di sekitarnya, orang orang yang hidup biasa biasa saja, dia ingin di pandang karna dirinya sediri, karna perestasinya sendiri, tampa ada embel embel sang Opa

Siapa sih yang tidak ingin menikah dengannya yang notabenenya adalah cucu satu satunya dari seorang konglong merat, yang mungkin kekayaannya, tidak akan habis hingga dua puluh tuju turunan!, fantastis!!, kalaupun ada mungkin orang itu kewarasannya harus di pertanyakan!.

Liliana sadar mencari pasangan hidup tidak semuda seperti membalikkan telapak tangan, ini menyangkut hidupnya kedepannya, dia sangat memegang prinsip sang Ibu. yaitu menikah hanya sekali dalam seumur hidup maka, dia mencari yang benar benar di cintai dan yang benar benar mencintainya.

Apakah ini juga berkaitan dengan tantangan sahabat sahabatnya?.

*****

Aku melangkahkan kakiku keluar dari Bandara Sukarno Hatta, setelah menempu perjalanan yang cukup jauh, Wina Indonesia.

"Hiahh... Indonesia im back..!!", teriakku membahana, aku tidak peduli dengan pandangan semua orang, yang memandangku aneh di pintu kedatangan luar negri ini.

Rasanya sudah berabat abat lamanya aku tidak pulang.

Tempat kelahiran Mom yang memang asli Indonesia, tempat kelahiranku, sedangkan Ded? , Ded asli Amerika, setelah sepeninggalan keduanya, karna kecelakaan perawat terbang beberapa tahun yang lalu, terpaksa aku harus ikut Opa Markus, Ayah Ded, ke Wina mengurus perusahaannya di sana, aku melanjutkan kuliahku di sana, sekaligus belajar sedikit demi sedikit mengurus perusahaan.

Enam tahun setengah aku tinggal di negara orang, dan baru hari ini aku kembalia pulang.

"Arhhh..!!", erangku saat merasakan tubuhku terjatuh di lantai, aku tidak sadar, bahwa sedari tadi aku melamun.

"Anda tidak apa apa Mis..?", tanya seorang khawatir, aku segera mendongakkan kepalaku, melihat sosok pria jangkung, kelihatan tegas, memakai pakaian formal, menatapku khawatir, di balik kaca mata minusnya yang memberinya nilau plus plus, kelihatan pintar dan berwibawa.

Aku menggeleng gelengkan kepalaku beberapa kali, berusaha mengembalikan kesadaranku dan segerah bangun, di bantu olehnya.

"Anda tidak apa apa Mis?", tanyanya sekali lagi karna tadi aku tidak merespon pertanyaannya, terlalu terpesona mungki!, tapi tidak, menurutku mereka sama saja!.

"Aku baik baik saja!", jawabku tegas, meraih koperku yang tadi juga ikut terjatuh, dan segera berlalu pergi mengingat Opa Hedra yang selalu on time, bisa bisa aku di marahi karna keterlambatanku!!.

Segera saja aku menghentikan taksi di depanku, masuk kedalamnya, sebelumnya telah memasukkan koporku kedalam bagasi di bantu oleh sang supir.

Setelah mengatakan tujuanku, aku menutup mataku sebentar, lelah.

In The Game {Story 3}.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang