[14] Ron and Harry

176 23 1
                                    

TING! TING! TING!

Kami semua berkumpul di ruang tengah. ini saatnya untuk mengetahui siapa yang akan mengikuti turnamen.

Tolong jangan Cedric. tolong jangan Cedric.

Itu pikirku dari tadi. Aku berdoa sambil menutupkan mataku.

"Lyne, kenapa?" tanya Harry padaku.

"Tak apa." ucapku tersenyum. Lalu aku melanjutkan doaku.

"Sekarang, momen yang sudah kaluan nantikan. Lepilihan pejuang!" ucap Profesor Dumbledore mematikan seluruh api.

Profesor Dumbledore memegang goblet of fire lalu api biru berubah menjadi merah pekat. Satu kertas berisi nama pun keluar. Profesor Dumbledore membaca kertas tersebut.

"Pejuang Durmstrang adalah Victor Krum!"

Semua berteriak dan bertepuk tangan. Profesor Dumbledore bersalaman dengan Victor lalu menyuruhnya untuk pergi ke dalam.

Keluar lagi kertas berisi nama. "Pejuang dari Beauxbatons Fleur Delacour!"

Teriakan dan tepuk tangan mengelilingnya dan lagi Profesor Dumbledore menyuruhnya untuk mrmasuki ruangan.

Setelah ini akan terpilih dari Hogwats. Sku hanya berdoa agar bukan Cedric.

Kertas keluar dan nama dibacakan. "Pejuang Hogwats, Cedric Diggory!" teriaknya

DEG

Firasat buruk dan kesal mengelilingiku.

Semua yang Profesor Dumbledore katakan tak ku dengarkan. Aku sudah malas. Aku bukan ingin menajdi adik yang kurang ajar. Tapi aku hanya takut kalau sesuatu terjadi pada Cedric.

Api yang sudah berubah menjadi biru tiba-tiba berubah menjadi merah dan keluar lagi satu kertas.

"Mione, bukankah hanya 3 orang yang terpilih?" tanyaku.

"Seharusnya," ucap Mione.

Profesor Dumbledore mengambil kertas tersebut lalu dibacakannya lah.

"Harry Potter!" teriak Profesor Dumbledore. "Harry Potter!" teriaknya lagi.

Harry?

"Ayo, Harry" ucap Mione mendorongnya.

Pasti ada kesalahan.

"Dia curang!"

"Dia belum berumur 17 tahun!"

Suasana menjadi sangat tegang. Sungguh, semua menatap Harry dengan tatapan penuh dengan emosi.

Semua guru guru berlari masuk kedalam ruangan tersebut.

Aku bingung harus bagaimana. Aku langsung berlari ke toilet. Semua menatapku.

"Lyne!" teriak Mione mengejarku.

Aku lari ke dalam toilet lalu menangis.

"Lyne, ada apa?" tanya Mione. Aku diam

diposisi ini aku akan dianggap adik yang nangis. Kau tau firasat? Firasat ku sudah buruk sejak Cedric menaruh namanya di goblet of fire. Aku tau ada hal yang membuatnya sakit.

Aku tak ingin membayangkannya. Aku tau tidak hanya diriku. Disaat kau memiliki saudara, pasti kau jauh lebih menyayangi saudaramu di bandingkan orangtuamu.

Setelah beberapa menit aku di dalam kamar mandi aku keluar. aku melihat Mione yang masih di depan kamar mandi.

"Kenapa, Lyne?" tanyanya. Aku langsung memeluknya.

Carolyne Diggory || Harry Potter X CarolyneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang