Adira Sky Pranoto, ah tidak! Adira Sky saja. Pokoknya panggil adira saja, okay?! Sore ini adira ada janji dengan orang yang paling dia tunggu-tunggu selama 2 tahun jauh dari nya. Eumm.. tapi mungkin sosok yang adira rindukan merasa biasa-biasa saja, tapi itu masih sebuah kemungkinan bukan? intinya, hari ini sepulang sekolah adira langsung bersiap dan menggunakan pakaian yang biasa ia gunakan, seperti kaos berwarna cerah dan celana jeans biru muda, rambut yang di kuncir satu seperti biasa. Make up? sedikit saja yang adira pakai setiap berpergian. seperti bedak, liptint warna pink kalem yang ia taruh di bibir dan kedua tulang pipinya sebagai pengganti blush on. itu pun sudah membuat adira merasa sangat cantik setiap berdandan.
[JAY!!]
Jay udh dimana?! gue udah di depan pintu kedatangan ya..
[Belum Di Baca]
Adira merapihkan sedikit rambut nya yang berwarna sedikit kecoklatan itu, dan ia pun melirik kanan kiri agar jangan sampai pria bernama jay itu tidak kabur lagi seperti sebelumnya. Nafas kesal adira sudah terdengar, tanda nya adira harus menelpon pria itu segera, namun saat ia hendak menelpon ada panggilan telepon masuk dari mama nya. Adira sempat menggigit bibir nya, tangan adira hanya menggenggam handphone yang terus berdering. Ia sangat hafal pasti mama nya akan menanyakan diri nya yang akan berujung pertengkaran lagi, mungkin. dengan berat hati adira menerima panggilan tersebut.
📞
'aku lagi di luar mau ketemu sama temen aku, ma. malam ini aku gak bisa kayak nya, aku ada kegiatan besok pagi banget soalnya, sorry.. mom'
Adira mencoba meyakinkan mama nya untuk mengerti diri nya yang sudah mulai sibuk karena sudah masuk kuliah di semester 4 bulan kemarin, dan semoga mama nya mengerti sekarang walau kemungkinan nya sangat tipis. adira mendengar decakan lidah yang terdengar kesal dengan jawaban dari adira tadi, adira mau tak mau terpaksa datang.
'Yaudah mama chat aku aja harus kemana nanti'
Adira segera menutup telepon nya sepihak, dan kini adira di buat kesal oleh mama nya yang terlalu berlebihan dan protektif dengan dirinya makin kesini. "Besok-besok jangan gitu lagi, gak sopan" Sebuah teguran yang membuat adira membalikan tubuhnya kebelakang, sudah pasti senyum nya langsung mengembang senang. "Jay! lu beneran udah balik? ini beneran lu kan!" Adira sang gadis periang itu terlihat sekali bahagia nya sekarang, bahkan sampai membuat pria itu merasa tidak nyaman karena jay terus di lihat dari atas sampai bawah oleh adira.
"Liatnya jangan gitu kek, dir " Tegas jay sama gadis yang terlihat menyebalkan ini, "Kenapa emang nya? gue cuma mau mastiin aja ini lo yang asli, jay nya gue!" Jelas gadis itu tanpa berfikir panjang, sampai di mana adira menatap mata jay terlihat sangat tulus dan di selimuti rindu. "Adira kangen banget sama jay~" Adira memeluk pria yang lebih tinggi dari nya ini penuh kehangatan, sedangkan jay membalas pelukan nya dengan reaksi yang biasa saja. "Jay gak kangen dira apa? dira kan coba dramatis kayak di drama korea gitu?" Mata jay langsung terbuka lebar tak percaya.
Kedua tangan jay di masukan kedalam saku celana nya "Jadi lu kangen gue sampe peluk-peluk gini karena biar di liat orang di bandara kayak di drama korea?? gak jelas banget sumpah lama-lama lo, dir " Adira melihat sekitar ada beberapa mata yang tertuju dengan mereka berdua saat ini, dan senyum gadis itu terbias cantik di wajah. Dengan terpaksa jay menarik adira dari sana menuju tempat taksi, jantung adira rasanya mau copot sekarang, "Jay jangan di genggam kenceng gini dong, jantung adira mau copot nihhh" Tanpa aba-aba jay berhenti mendadak sampai adira menabrak tubuh jay, pria itu berbalik badan melihat adira intens. "Bisa gak jangan banyak ngomong, langsung lepas aja genggaman nya paksa kalo gak suka?" Alis adira menyatu bertanya, "Apaan sih jay.. liat aja siapa yang genggem" Balas adira kesal, adira tidak mengerti dengan pria di depan nya ini sejak dulu selalu tidak pernah mengerti maksud adira.
Jay melihat jelas tangan mereka yang bertaut karena tangan nya menggenggam jemari adira lebih kuat. Jay langsung menghempas tangan adira sedikit kasar dari tangan nya yang berkeringat, jay jadi merasa canggung dengan adira yang kini malah diam. Ah sudah lah, lagi pula jay tidak sengaja, ini sangat tidak penting baginya. "Ayo cepet udah mau malem, nanti ayah lo nyariin" Adira menahan ajakan jay yang ingin segera pergi menuju rumah ayah adira atau? Ayah mereka lebih tepat nya. Kepala adira menggeleng sedih saat dimana mata mereka bertemu, dan jay tau apa yang adira maksud lewat mata adira yang sangat ia kenali sejak kejadian beberapa tahun yang lalu.
Jay menggenggam tangan adira hangat, dan sudut bibir nya tertarik keatas sedikit untuk menjawab adira yang kini membalas senyuman jay hangat bagaikan sebuah bintang dan bulan yang selalu bersama kala malam datang. "Jay juga kangen adira" adira mengangguk dan senyuman manis itu kembali mengembang senang.
![](https://img.wattpad.com/cover/279976678-288-k263463.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT ADIRA || JAY-JAKE-ADIRA
Teen Fiction'Apa hanya aku yang mendapatkan cerita cinta seperti ini?' Adira 'Apa aku boleh melakukannya?' Jay 'Apa aku benar-benar bisa menjaganya?' Jake . . . Don't forget to follow my account and vote or click the star every each episode, Guys!! <3