KETIKA KAMU MENCINTAI MANUSIA
SEJATUH-JATUHNYA,
MAKA BERSIAPLAH
KECEWA SEDALAM-DALAMNYA.***
Malam hari terasa amat panjang. Tidurku sangat amat tidak nyaman karena tubuhku yang sakit, ditambah dengan kejadian-kejadian buruk yang terjadi di dalam mimpiku. Saat sakit, aku terkadang bermimpi buruk. Di pagi hari saat aku terbangun, yang kurasakan adalah lelah. Aku lelah karena mimpi yang terjadi semalam, yang bahkan aku tak tahu kejadian buruk apa yang terjadi di mimpiku. Biasanya saat aku bermimpi buruk, aku selalu mengadu kepada Ruri.
Luna: Sayanggggg.
Ruri: Kenapaa?
Luna: Aku mimpi buruk.
Ruri: Mimpi apa sayang?
Luna: Lupa lagi.
Luna: Tapi pas bangun teh ngos-ngosan gitu.
Beruntungnya, pagi ini pusing dan mual-mualku sudah membaik. Aku bisa melakukan bimbingan dengan kondisiku yang sudah cukup baik. Tapi ternyata, hari ini pembimbingku ada acara bersama keluarganya jadi bimbinganku di undur lagi, besok hari. Hari ini hari minggu. Aku tidak mau berdiam diri di rumah. Aku ingin sesekali berjalan-jalan keluar rumah.
Luna: Pengen kuliner.
Ruri: Hayuuuuuu.
Luna: Kemanaaa?
Ruri: Gatau deh.
Luna: Pengen beli waffle yang 3.000 itu loh, sama pengen ke Topoci mau beli topokki.
Ruri: Hayuuuu.
Akhirnya, aku memutuskan untuk keluar bersama Ruri setelah sekian lama kami tak keluar bersama. Aku selalu menolak kalau diajak bertemu atau kalau dia ingin ke rumah, aku selalu mencari alasan agar dia tak jadi kesini. Kali ini, aku ingin memberikan kesempatan padanya. Sepertinya aku sudah terlalu jahat padanya. Setelah memutuskan akan kemana, aku bersiap-siap. Tak lama dari aku selesai bersiap-siap, Ruri sampai di rumahku.
Tujuan pertama kami adalah membeli waffle yang sedang viral, harganya mulai dari 3.000 katanya. Nama tempatnya Waffleku, ada di Jl. Lombok No. 47 atau kalian bisa cari Food Court #ashtag. Kami makan disana, tempatnya lumayan nyaman. Banyak orang yang datang dan membeli waffle ini. Mungkin karena sedang buming di sosial media, karena aku pun mencoba waffle ini karena penasaran dengan rasanya dan harganya yang murah.
Setelah selesai makan waffle, aku mengajaknya membeli Tteok-bokki di Topoci. Tempatnya ada di Jl. Ternate No. 5, tak jauh dari tempat tadi kami membeli waffle. Kami memutuskan untuk memakan tteok-bokki di rumahku karena sudah hampir gelap dan tempatnya ramai sekali pengunjung.
Sesampainya di rumahku, kami memakan makanan yang kami beli sambil mengobrol santai. Hingga tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 11 malam, kalau main di rumahku dia memang selalu pulang larut malam, kecuali kalau aku yang menyuruhnya pulang sebelum larut malam atau jika dia ada urusan lain. Ruri pun pamit pulang. Akhirnya, setidaknya aku sudah mewujudkan salah satu hal yang ia mau sejak dari lama, bertemu denganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lunara
Teen FictionLuna Aura Serena, perempuan berumur 19 tahun berparas cantik dengan tubuhnya yang mungil itu sedang mengalami patah hati. Hubungan luna dan kekasihnya yaitu Ruri Narendra, harus berakhir di tahun ke 3. Betapa hancur hatinya saat ini. Tapi, tanpa dis...