Dua

215 36 0
                                    

Sesampainya di kediaman Miya, Osamu yang masih berantakan setelah menangis tadi langsung mendorong saudara kembar nya dengan kasar. Pemuda bersurai abu itu terlihat begitu marah menatap Atsumu.

"Brengsek?! Udah sejak kapan?!"

Mendengar pertanyaan ambigu dadi Osamu, Atsumu hanya tertawa kecil. Wajah yang sesaat lalu begitu prihatin pada adik kembar nya seketika hilang.

"Ya gimana ya? Gua udah sejak awal emang ngincar dia, kebetulan banget lu lagi suka sama dia." kata Atsumu tanpa beban sedikitpun.

"Gua udah bilang, jangan ikut campur urusan gua?! Lu pikir nyawa orang apa, HAH?!" Osamu menarik kerah baju Atsumu berang.

"Itu cuma kebetulan, Sam. Lagian gua udah bilang, gua ngga bakal ngebiarin siapa aja deketin adik manis gua." Atsumu meraih dagu Osamu dan tersenyum simpul.

Osamu membanting Atsumu sekeras yang ia bisa, punggung Atsumu pun menabrak perkakas yang ada di sana. Namun ia masih saja sempat tersenyum pada adik nya.

"Keiji itu orang baik, dia ngga mungkin jahat ke gua. Dia juga ngga mungkin punya cara licik buat jatuhin perusahaan Miya?!" ucap Osamu menahan air mata nya.

"Gua cuma mikir yang terbaik buat kita, Sam. Ngertiin gua, dong." kata Atsumu sambil berdiri dan menghampiri adik nya, ia menarik Osamu dalam pelukan nya.

"Ini demi kamu."

Osamu menggigit bibir, bukan berarti ia membenci saudara kembar nya. Sejahat atau sebusuk apapun Atsumu, ia tetaplah saudara nya. Tapi kali ini adalah yang paling buruk.

Bukan khayal lagi kalau sebelumnya Osamu pura pura tidak tau menahu soal kekasih Atsumu. Sakusa Kiyoomi yang meninggal seminggu setelah pernikahan mereka, karena pelaku pembunuhan itu tak lain adalah Atsumu sendiri.

Dan ia sepenuhnya yakin kalau penyebab kematian kekasih nya juga tak lain adalah Atsumu, meskipun ia tidak tau bagaimana detail kejadian. Ia cukup yakin bagaimana cara saudara kembar nya ini membunuh kekasih nya.

"Maaf, tapi setelah ini gua janji. Lu bisa bebas mencintai siapa aja." kata Atsumu, "dikit lagi, Sam."

Atsumu berbohong, dan Osamu menyadari itu. Karena sampai kapanpun Atsumu tidak akan membiarkan seorang pun mendekati dirinya.

"Ya, Tsumu." jawab Osamu lemah.

.

.

.

[To Be Continue]

a/n : Kaget ada yang vote T^T makasih banyak :D 

CantarellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang