home.

1.2K 150 6
                                    

Hari ini Gaara dan Sakura akan pergi ke desa suna setelah beberapa bulan berdiskusi tentang tanggal pernikahan mereka dengan para tertua Gaara sendiri yang datang menjemput sakura dengan banyak anbu ia ingin mengutamakan keselamatan sakura.

Seminggu lagi mereka akan menikah dan di selenggarakan di desa suna sejujurnya sakura hanya ingin pernikahan mereka dengan sangat sederhana dan tidak perlu di datangi banyak orang.

Tapi ia sadar bahwa dirinya menikahi Kazekage dari desa suna sudah pasti mereka mempunyai banyak tamu nanti apalagi warga desa suna pasti akan datang beramai ramai menyaksikan Pemimpin mereka menikah dengan gadis musim semi dari desa konoha.

Mereka berada di gerbang desa sudah berkali kali ino menangis enggan melepaskan sakura tapi sai menyuruhnya untuk tenang.

"Jidat! Pokoknya kau harus sering kesini!" Ucap Ino dan terisak.

"Aku akan sering sering berkunjung pig, jadi lepaskan aku" Ucap Sakura dan mengelus punggung Ino.

"Habisnya kau pergi terlalu cepat!" Ucap Ino dengan jengkel nya.

"Pernikahan ku seminggu lagi, pastikan kalian datang kalau tidak aku akan menghancurkan Konoha!" Ucap Sakura dan menatap para teman temannya.

Ino melepaskan pelukan nya lalu sekarang giliran Naruto yang memeluk tubuh Sakura dengan sangat kencang. Ia hanya berharap Sakura bahagia selamanya ia sudah cukup melihat Sakura menderita.

"Sudah cukup aku melihatmu menangis Sakura-chan, jadi untuk kali ini aku tidak membiarkan siapapun menyakiti mu" Ucap Naruto dan mengacak pelan puncak kepala Sakura.

"Terimakasih, naruto!" Ucap Sakura dan tersenyum tulus.

Naruto melepaskan pelukan nya lalu sai memeluknya dengan erat. Ia sudah melihat perjuangan Sakura untuk mendapatkan sasuke tapi itu semua sia sia ia tidak akan membiarkan Sakura sakit hati lagi.

"Kau harus bahagia jelek! Apapun akan ku lakukan untuk mu" Ucap Sai dan tersenyum.

"Aku tahu sai! Terimakasih" Ucap Sakura dan melepaskan pelukan Sai.

"Hey, Gaara! Kalau sampai kau menyakiti Sakura-chan aku akan menghancurkan desa suna!" Ucap Naruto dan menatap Gaara.

"Aku tahu, aku akan menjaganya dengan nyawa ku sendiri" Ucap Gaara dan tersenyum ke arah Naruto.

"Kakashi-sensei!" Ucap Sakura dan menghamburkan pelukannya.

"Hei, kau sudah besar ya Sakura sebentar lagi kau akan menikah dan meninggalkan ku!" Ucap Kakashi dan menatap Sakura.

"Aku tidak pernah meninggalkan mu kakashi-sensei!" Ucap Sakura dan mempererat pelukannya.

"Sesak, kau bisa membunuh ku Sakura" Ucap Kakashi dan mengacak pelan puncak kepala Sakura.

"Gomene" Ucap Sakura dan melepaskan pelukannya.

"Tugasku untuk menjagamu sudah selesai Sakura, tapi kalau lelaki itu menyakitimu aku akan membantu Naruto menghancurkan desa suna" Ucap Kakashi dan menatap Gaara dengan horor.

"Kakashi-sensei! Kau membuatnya takut" Ucap Sakura dan terkekeh.

"Sudah waktunya, kami pergi dulu Hokage-sama" Ucap Gaara dengan sangat sopan.

"Jaga murid perempuan ku" Ucap Kakashi dan menatap Gaara dengan tatapan dingin.

Gaara hanya menganggukan kepalanya lalu mengenggam lengan Sakura segera pergi dari gerbang desa konoha mereka harus sampai dengan waktu dua hari.

Mereka mempercepat perjalanan mereka lalu sampai pada dua hari dan Gaara langsung kembali ke kantor kazekage sedangkan Sakura di antar temari untuk pulang.

Karena Gaara takut Sakura kelelahan ia menyuruh Sakura pulang terlebih dahulu. Sakura hanya menganggukan kepalanya lalu menuruti perintah calon suaminya itu.

"Sakura, kau lapar?" Ucap Temari dan menatap Sakura yang sedang berjalan di sampingnya.

"Tidak, temari-ne" Ucap Sakura dan tersenyum.

"Pantas saja adikku menyukaimu, kau mempunyai senyuman yang sangat indah" Ucap Temari dan tertawa kecil.

"Temari-ne!" Ucap Sakura dengan sangat jengkel.

Mereka melanjutkan perjalanan mereka dan sekitar lima menit mereka sampai di rumah milik keluarga sabaku tidak terlalu besar tapi tidak bisa di bilang kecil juga.

Sakura menyukai rumah ini.

"Temari-ne, aku ingin tidur jangan bangunkan aku ya!" Ucap Sakura dan menatap Temari.

"Baiklah, pergilah lurus lalu belok kiri itu kamar Gaara" Ucap Temari dan menatap Sakura.

"Baiklah, terimakasih temari-ne" Ucap Sakura yang langsung berjalan ke arah Kamar Gaara.

Ia belum pernah masuk ke kamar lelaki tapi ini tergolong sangat rapih dan sedikit besar aroma Citrus milik Gaara yang sangat menguak.

Ia pergi untuk mandi terlebih dahulu lalu selesai membersihkan dirinya ia pergi untuk tidur tubuhnya sangat lelah dan sedikit sakit.

Sakura melewatkan jam makan malamnya Temari ingin sekali membangun kan gadis musim semi itu tapi Sakura bilang ia tidak ingin di ganggu ia hanya bisa menunggu Gaara untuk membangun kan sakura.

Gaara membuka pintu rumahnya dengan perlahan lalu menatap Temari yang sedang gelisah. Ia mengerutkan dahinya dan melepaskan jubah kazekage miliknya.

"Temari-ne, ada apa?" Ucap Gaara dan menatap Temari.

"Sakura, belum makan malam" Ucap Temari dan menatap Gaara.

"Belum makan malam? Sudah selarut ini?" Ucap Gaara dan mengerutksn dahinya.

"Ia juga belum makan sore, karena ia bilang padaku untuk tidak membangun kan nya" Ucap Temari dan menghela nafas.

"Aku akan melihatnya" Ucap Gaara yang langsung pergi ke kamarnya.

Ia mengeruk pintu kamarnya tapi tidak ada jawaban lalu ia membuka pintu kamar itu dengan perlahan. Ia melihat Sakura yang sedang tidur dengan sangat pulas.

Gaara mendekat ke arah Sakura ia ingin membangunkan calon istrinya agar ia bisa makan.

"Sakura, bangunlah kau harus makan" Ucap Gaara dan menepuk pipi Sakura dengan lembut.

"Diamlah, Gaara-kun aku mengantuk" Ucap Sakura tanpa membuka kedua matanya.

"Sakura, kau harus makan" Ucap Gara dan mengelus pipi Sakura.

Lengan Sakura menarik Gaara hingga terjatuh di tempat tidur lalu Sakura memeluk Gaara seakan mencari kehangatan.

"Sakura, aku belum mandi" Ucap Gaara dan mengelus puncak kepala Sakura.

"Diamlah, aku takut semuanya masih terasa asing" Ucap Sakura dan perlahan membuka matanya.

"Kau harus makan Sakura" Ucap Gaara dengan sangat gugup.

Wajah Gaara memerah ia benar benar sangat malu dan gugup sekarang bagaimana bisa Sakura memeluk Gaara dengan santainya.

"Aku akan makan besok, aku benar benar mengantuk kali ini" Ucap Sakura dan menatap Gaara.

"Sakura dengarkan aku"

"Gaara-kun, aku mengantuk"

Gaara menghela nafas nya dengan sangat kasar sampai kapan pun ia tidak akan bisa menolak atau memaksakan kehendaknya pada Gadis musim semi miliknya ini.

"Ayo tidur" Ucap Gaara dan mencium puncak kepala Sakura dan memeluk Sakura lebih erat.

Memeluk Sakura seperti ini membuat semua lelahnya hilang seketika sudah lama ia ingin memeluk Sakura seperti ini tapi ia pikir tidak sopan memeluk Sakura tanpa izin.

HAPPY READING!
MAAF KALO TYPO YAA!!!

HALLO SEMUANYA MAAF SEBENARNYA FF INI TELAT UP BEBERAPA HARI HUHU.

BTW TANGGAL 31 JULI KEMARIN UMUR KU RESMI 19 TAHUN HUHU TAPI SEDIH BANGET ULANG TAHUN SENDIRIAN :((

MAAF YA BUAT TELAT UP NYA!

Take me• Gaara And SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang