Ilusi dengan Waktu

Prolog

Yang dulunya selalu bersama, kini hanya tinggal nama
Yang dulunya sering berbagi cerita kini hanya tinggal dalam cerita
Yang dulunya selalu mengingatkan, kini hanya ada dalam ingatan
Sejatinya kita tak pernah kehilangan
Karena kita tak pernah memiliki

****
Seorang gadis cantik bertubuh tinggi dengan bola mata bulat kecokelatan, serta paras anggun dengan hijab yang selalu rapi dikenakan.

Valerie Romeesa, gadis biasa yang masih berusia 15 tahun dengan kewajiban dan tanggung jawab yang besar. Kata bunda arti namanya adalah kuat, dan ternyata benar, dia adalah gadis yang kuat karena dia berhasil melewati semua masalah yang ada.

Valerie adalah gadis pemberani, tetapi itu dahulu sebelum bunda, kakak, dan ayah sudah tidak peduli terhadapnya. Selamanya, Valerie akan selalu menyayangi mereka sama seperti mereka menyayanginya semasa kecil. Memandang dengan sebelah mata saja dan selamanya akan selalu salah di mata mereka.

~~

Beberapa tahun terakhir, aku selalu memaksakan hatiku untuk melangkah, namun bukan hal mudah untuk itu, aku mengira bahwa aku sudah berada jauh dari tempat semula, namun nyatanya, aku masih di tempat yang sama. Dikelilingi perasaan yang hangat, namun, makin lama, makin memanas hingga rasanya aku akan terbakar.

Apa yang akan aku lakukan? Apapun yang ku lakukan akan selalu salah dimata mereka. Sekalipun aku harus pergi dari rumah ini.

Aku tetap bertahan di sini, di tempat ini, membiarkannya begitu saja agar kian kokoh? Hidup dalam harapan yang hanya sebuah ilusi? Tetap di sini untuk menerima rasa sakit yang sama untuk kesekian kalinya?

Bertahan sangat menyedihkan namun pergi pun sama saja. Lalu ke mana aku harus pergi? Ketika tempat yang aku tuju justru menolak hadirku.

Suatu fakta yang membuatku tersadar seolah menyeretku dan menghempaskanku kembali pada realitas, jika selama ini aku hidup dalam ilusi dengan menjadikan harapan sebagai sumber kebahagiaan.

Aku masih terus berharap agar kalian mau melihat kemari dan menyadari bahwa aku akan selalu ada di sini.