Hai👋🏻
Ketemu lagi..
Selamat sudah sampai dipart ini🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉
Nggak bosen kan?
Jangan bosen lah ya, kan kasihan authornya.Lanjut aja yaaa..
Typo bertebaran
#Tbc
.
.
.
"Kiki, Aila. Kalian akan menikah Minggu depan. Dan itu wasiat nya.""Apa?"
"Hah?!"
"Apaan sih Kek.! Kiki nggak terima."
"Kiki!" Bentak Papanya yang tak lain anak sulung dikeluarga Samadja.
"Tapi Pa, "
"Terima ya sayang, ini wasiat nak.." Jelas Mama Kiki yang hampir menangis melihat penolakan anaknya.
Sedangkan Aila yang diam dan bingung dengan perasaannya sendiri. Ia bingung apakah harus bahagia atau malah sebaliknya. Apalagi Ia dibuat bimbang dengan penolakan yang dilontarkan Pemuda dihadapannya itu. Ternyata benar, lebih baik mencintai sang pencipta dari pada mencintai ciptaannya.
'Allah, apa ini? Aku bahagia ya Allah. Tapi aku tidak sanggup bahagia kalau orang yang kuharap kan menjadi pendamping hidup ku terluka.' -Batin Aila
" Ma, Aila nggak mau. Aila bukan Siti Nurbaya yang pasrah dijodohin Ma." Bisik Aila pelan kepada keluarganya.
"Kita harus sadar Ma, kita nggak sebanding dengan keluarga ini. Aila nggak mau, kalau keluarga kita nanti dipandang sebelah mata sama orang Ma, Pa. Apalagi bisa mengakibatkan Keluarga Samadja bakalan malu punya menantu yang tidak sebanding Ma. Kita batalkan saja ya." Jelas Aila lagi selagi menunduk menahan sedih dihatinya.
Orang tua Aila yang mendengar penuturan anaknya hanya diam namun pikiran mereka membenarkan ucapan Aila. Keluarga mereka tidak akan sebanding dengan keluarga Samadja yang tak lain merupakan keluarga Kaya.
" Perjodohan ini tetap harus dilaksanakan." Pintah Kakek Bustaf tegas.
"Maaf Pak, kalau seandainya Kiki tidak mau tidak apa Pak. Mungkin wasiat itu bisa diabaikan saja Pak. Kami sekeluarga minta maaf jika telah lancang mengenai wasiat itu Pak. Kami sekeluarga akan menerima keputusan dari Kiki Pak." Jelas Agus Ayah dari Aila yang tidak lain Apanya.
"Tidak begitu Gus. Kiki kemungkinan hanya kaget saja dengan perjodohan ini. Biarkan dia berpikir dulu. Jadi, gimana kalau tanggapan dari kamu Aila? " Ujar Papa Kiki yang berusaha menengahi masalah yang mencuat.
Aila yang melamun tidak mendengar akan pertanyaan yang dilontarkan adalah untuknya.
Melalui senggolan kecil disampingnya Ia tersentak bingung seakan menanyakan ada apa." Papanya Kiki nanya kamu nak, tanggapan dari perjodohan ini."
Bisik Amanya."Maaf Om, saya terserah orang tua saya. " Lanjut Aila tidak enak.
Jawaban dari Aila membuat semua orang tersenyum lega, mendengar nya. Aila menatap kedua orang tuanya dengan sendu. Apakah dengan cara ini Ia bisa berbakti kepada kedua orang tua yang membesarkannya ini dengan kasih sayang sampai saat ini.
'ya Allah, aku berserah padamu.'
" Baiklah, jadi bagaimana keputusan kamu Ki?." Tanya kakek Bustaf lagi.
" Saya menerima
Perjodohan ini." Balas Kiki tegas."Alhamdulillah" ujar semua penghuni rumah.
" Jadi, tanggal pernikahan dan segala keperluannya biar keluarga kami yang menyiapkannya. Keluarga mempelai perempuan hanya menerima beresnya saja." Jelas papa Kiki dengan senyum sumringah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ternyata Halal "KIAIL"
Short StoryPernahkah kalian merasakan , Cinta kepada orang yang bahkan belum mengenal dirimu ? Cinta dalam diam tiada seorangpun yang tahu, kecuali dirimu dan Tuhan? Cinta seperti ini sungguh menyakitkan bukan? Cinta yang sungguh menyiksa lahir batin . Apaka...