SAH!

13 4 11
                                    

Hai👋🏻

Cieeee,, yang udah sampai dipart ini. 😊

Ada yang baca cerita aku nggak sih?😂, Soalnya yeah gitu lah.

Maklum masih belajar👉👈~ Malah Curhat😱

Kuy baca lagi ceritanya..
.
.
.
   
         Sanggup nggak sanggup harus dihadapi. Itulah prinsip Aila hari ini. Terserah mau kedepannya bagaimana, terserah gimana maunya Allah SWT saja. Aila sudah pasrah, apalagi ketika melihat senyum yang terukir indah diwajah keluarganya. Mau menolak walaupun Ia harus mengalah, namun Ia tidak sanggup. Kadang, Aila juga mikir ini beneran nggak sih? Nggak mimpi kan?. Yah, dia tidak munafik kalau dia juga bahagia dengan pernikahan ini. Tapi pasangannya? Pemuda yang disukai dalam diamnya, tentu saja tertekan dengan pernikahan ini. Bolehkah Aila egois? Memikirkan kebahagiaan keluarganya bukan memikirkan kebahagiaan pemuda yang akan menjadi Imamnya itu.

" Yuk sayang turun Akadnya udah selesai.." Jelas Amanya dan Mama mertuanya

" Kok cepet banget?" Ucap Aila tersentak kaget dari lamunannya.

"Lah, berarti kamu nggak lihat tadi akadnya dong sayang? Lucu banget sih mantu aku." Iyess, siapa lagi kalau bukan mama mertuanya Aila. Sedangkan Aila hanya menjawab dengan cengengesan saja.

Mereka turun, dan semua pandangan mengarah kearah pengantin yang tidak lain adalah Aila yang diapit oleh 2 wanita hebat.

"Cieee, udah jadi suami." Canda adiknya Kiki, Rehan.

" Diam." Jawab Kiki dengan nada datar.
Kiki tidak menampik bahwa Aila sangatlah cantik bahkan Ia tanpa mengedip. Jadi teringat sebelum akad beberapa jam yang lalu.

Flashback On

' SAH!'

Kata itu yang akan diharapkan semua orang hari ini, Kiki yang hanya melamun memikirkan bagaimana nasibnya setelah menikah nanti, apakah bahagia? Dia takut nanti akan menyakiti hati istrinya. Entah mengapa dia menjadi gelisah. Mau membatalkan tapi malah dapat ancaman dari keluarganya, salah satunya adalah Kakeknya yang mengidap penyakit jantung.

' yuk bang, penghulunya udah datang tuh." Ujar Rehan yang masuk tanpa mengetuk seperti biasanya.

'jangan gugup elah. Santai gue disini. Asek.'
Ujarnya lagi.

Dari pada mendengar ocehan Adek laknatnya itu, Kiki pergi keluar kamar tanpa mengindahkan ocehan adeknya itu.
.
.
.

' Saya terima nikahnya Thahirah Aila Humairah binti Agus dengan seperangkat alat sholat dan tersebut dibayar tunai.'

' Bagaimana para saksi? '

'SAH'

'Alhamdulillah'

Ikrar yang diucapkan Kiki entah mengapa membuat semua orang terharu bahkan papa dan kakeknya yang biasanya tegas tanpa air mata sekarang malah berkaca-kaca. Kiki heran dibuatnya.

Flashback off

     Kata Sah yang sudah menjadi saksi bisu terikatnya pasangan halal itu. Aila dan Kiki. Semua keluarga besar keduanya menangis bahagia. Tidak dipungkiri Aila juga bahagia Ia selalu tersenyum sembari meneteskan air matanya. Melihat Keluarganya bahagia, Ia yakin tidak menyesali keputusannya ini.

     Setelah semua proses akad dan syukuran kecil kecilan yang hanya dihadiri sanak kedua keluarga. Kini mereka semua sedang beristirahat setelah seharian lelah dengan kebahagiaan kedua mempelai.

Ternyata Halal "KIAIL"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang