Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
I Am ComeBack😊
Selamat bagi yang sudah sampai pada Bab ini🎉🎉🎉
Hargai penulis ya Readers,,
Happy reading...
🍁🍁🍁
"Aila?"
"Hmm?"
.
.
."Siapa ya?"
"Hah??"
"Apa?"
Gitu aja terus sampai gajah melahirkan kerbau, nggak ada akhlaknya emang.
" Ckk, Lo gimana si Ai. Masa Lo nggak kenal gue?"
"Menurut lo?"
Ujar Aila."Sombong Lo tupai!"
"Canda monyet, eh astaghfirullah". Balas Aila sambil nyengir kuda.
"Preettttt, Bebebkuuu gimana kabarnya? Udah lahiran?"
"Baik. udah dong, udah nyusun skripsi anak gue mau lulus puas lu. Jomblo."
"Santai Bosskuuu jangan ngegas."
"Uuuhhhh, gimana kabar Loo wahai manusia teteteteteeeeetttttt."
"Baek, Alhamdulillah. Kapan lu pulang kampung?"
" Nanti, selesain dulu dong yang disini. Lo emangnya kapan beb?"
"Lebaran besok😑."
"Sama atuh maymunahhhhh😭. Emang nggak ada akhlak."
"Za.. gue kangeeeeen banget sama lu."
"Gue sih nggak. Mon maaf."
"Nggak ada akhlak emang lu."
Ujar Aila kesal.Dia adalah Azizah Putri, teman sekaligus Sahabat Aila dari SMA dan juga berasal dari kampung yang sama merantau ke Jakarta.
"Gue juga kangen sama lu Ai. Jangan Baper ah. Lebay lu."
" Terserah. Oh ya kalau Pulkam besok samain ya Za. "
"Ashiaaap."
-.-
Hampir magrib Aila sampai dikosannya. Itu semua karena Rukaya sahabatnya yang melarang dirinya untuk tidak cepat pulang.
Pengen marah tapi sayang pengantin baru, pengen tabok suaminya tapi ganteng banget,eh. Canda ganteng
Tok tok tokTengah asik melamun nasib badan, canda nasib. Aila dikagetkan dengan bunyi ketokan pintu kosnya.
"Bentar."
Teriak Aila yang memasang hijab instannya.Ceklek
"Iya cari sia- Lo?"
" Lo disuruh sama kakek kerumah. Ayo"
Tidak ada angin tidak hujan, sesosok makhluk hidup eh bukan. Pangeran kuda putih,eh astaghfirullah. Maksudnya calon imam.. astaghfirullah maaf ken kehaluan siDia🙄.
" Ngapain kak?"
"Tanya kakek langsung. Ayo"
Ucapnya"Tapi kak, gue belum ganti baju, bel- "
"Udahlah, cepetan!"
Bentakan itu membuat Aila langsung diam dan menunduk. Sembari mengikuti semuda itu dari belakang. Seperti pelayan dan tuan mudanya saja. Ckckck.
Singkat cerita,.
#Kediaman keluaga Samadja
Semua terlihat berkumpul dengan bercanda gurau. Ya, semua keluarga besar Samadja berkumpul katanya akan ada acara pertemuan dua keluarga. Tapi tidak tau juga.
"Assalamu'alaikum."
Ujar dua sejoli yang baru masuk dengan wajah yang tidak dapat dikondisikan lagi sepertinya. Bagaimana tidak, yang satu kusut seperti baju yang dikunyah sapi satunya lagi datar banget kayak dinding gudang yang selalu terabaikan."Wa'alaikumussalam, wah kaliah sudah datang. Mari masuk duduk lah."
Keduanya pun mengangguk dan duduk tidak lupa untuk memberi jarak diantara keduanya karena belum mahram. Eh maksudnya nggak mahram.
" Gimana kabarmu Ai?"
Tanya lelaki paruh baya yang sedang duduk didepannya dengan gagah layaknya penguasa. Kan emang penguasa."Alhamdulillah baik Kek, kakek sekeluarnya gimana kabarnya?"
"Kami Alhamdulillah semuanya sehat ndok."
"Ini toh yang namanya Aila, cantik ya Pah. Kalau Dianya nggak mau biar jadi menantu aku aja ya Pah."
Ucap wanita cantik yang usianya sudah berkepala 4 itu. Sepertinya beliau anak perempuan dari tuan besar Bustaf Samadja."Enak saja kamu Na, Dia sudah dicap untuk menjadi menantu ku.. kan Mas?"
Balas Wanita yang tak lain istri dari anak pertama keluarga Samadja."Kalian ngomong apa sih?"
Tanya pemuda tak lain adalah cucu pertama keluarga Samadja yakni Ariful Fikri Samadja."Nanti kamu juga bakal tau, kita tunggu mereka dulu."
Ujar sang kakek yang tidak mau diganggu gugat alias harus dituruti .Tidak lama kemudian datanglah seorang pelayan yang tergopoh-gopoh menghadap keluarga besar Samadja, dan dia berkata kalau mereka yang dimaksud telah datang.
"Persilahkan mereka masuk ya Bi."
"Baik Tuan, permisi."
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu."
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatu. Selamat datang mari masuk dan duduk."
"Terimakasih banyak."
"Ama ? Apa?"
Kaget gadis yang sedari menunduk dan sekalinya mendongak langsung disuguhkan dengan yang membuatnya syok dan bahagia secara bersamaan." Anak Ama, lah kok nangis Ai? Udah gede lho "
Peluk sang Ibu yang sangat merindukan anak perempuannya.
Yang membuat semua orang juga terbawa perasaan melihat drama ibu dan anak itu."Kenapa nggak bilang kalau mau kesini? Kalian tidur dimana? Kapan sampainya Ma? Kok Adek-adek nggak dibawah Ma? Ibu sama ayah juga? Makgek¹?"
"Astaghfirullah Aila, bajibun ya pertanyaannya. Apa sama Ama baru sampai nak..anak siapa sih kamu Ai?"
Ujar ayah Aila yang geleng kepala melihat tingkah anak perempuan nya itu. Dan melihat tingkah itu, semua orang menjadi terhibur dan ketawa melihat tingkah Aila yang sekarang malu dipelukan Ibunya."Jadi bagaimana Gus, Apakah Setuju dengan wasiat itu?"
Tanya kakek Bustaf Samadja serius."Iya Pak, saya sekeluarga setuju. Sekarang kita serahkan saja pada mereka yang akan menjalaninya."
Jelas Agus, ayah Aila"Wasiat apa ya Kek? Om?,"
Tanya Kiki penasaran dan menurutnya ini sangat membingungkan."Kiki, Aila. Kalian akan menikah Minggu depan. Dan itu wasiat nya."
"Apa?"
"Hah?!"
.
.
.☘️☘️☘️
Hai Gaes👋
Maaf ya baru Up
Soalnya ada kendala dan berbagai hal. AsekKalian masih baca nggak?
Jangan lupa Vote ya..
Spam NEXT yaa kalau mau lanjut..Maaf kalau typo nya bertebaran.
Nb : 1. Makgek = Nenek dalam bahasa Minang ya.
Salam penulis
😊

KAMU SEDANG MEMBACA
Ternyata Halal "KIAIL"
Short StoryPernahkah kalian merasakan , Cinta kepada orang yang bahkan belum mengenal dirimu ? Cinta dalam diam tiada seorangpun yang tahu, kecuali dirimu dan Tuhan? Cinta seperti ini sungguh menyakitkan bukan? Cinta yang sungguh menyiksa lahir batin . Apaka...