Jaemin mendesah keras didalam ruangan gelap yang hanya mendapat penerangan dari dua lilin merah di sisi ranjang yang menjadi saksi pergumulan antara Renjun dan Jaemin.
Renjun menusuk anal Jaemin dengan tempo cepat, lalu sesekali tangan nya memukul pantat sintal Jaemin dengan kencang meninggalkan bekas kemerahan.
"Ah... ah, Ren-junhh" desah Jaemin.
Tempo Renjun semakin cepat, ia menusukkan penis nya dengan brutal membuat Jaemin kewalahan. Si manis hanya bisa menenggelamkan wajah nya di bantal, sedikit meredam desahan nya.
Renjun mengulur kan tangannya untuk menjambak rambut Jaemin, hingga kepala si manis terangkat. Renjun menarik rambut Jaemin menggunakan tangan kirinya, sedang tangan kanan nya sibuk memukul pantat Jaemin.
"Argh... Na Jaemin" geram Renjun ketika ia mencapai pelepasan nya, menyemburkan sperma nya didalam lubang anal sang kekasih.
Renjun melepaskan penyatuan kedua nya, lalu turun dari ranjang yang sedari tadi berdecit kencang sebab goncangan dari kedua pria yang sedari tadi asik bercinta. Renjun mengambil salah satu lilin yang masih menyala, ia menyuruh Jaemin agar tetap dalam posisi menungging.
Renjun kembali naik ke atas kasur, ia mendudukkan diri di sebelah Jaemin, lalu menuangkan lelehan lilin merah itu ke atas punggung Jaemin.
"Ahh... Panas ren" rengek Jaemin.
Namun Renjun hanya abai, ia justru malah kesenangan ketika melihat wajah manis sang kekasih yang meringis kesakitan.
Renjun terus menuangkan lelehan lilin itu di punggung Jaemin disertai dengan ringisan kesakitan dari Jaemin, bahkan si manis kini sudah mulai terisak.
Setelah selesai, Renjun tersenyum senang melihat karya nya. Lalu ia mengambil ponsel nya yang tergeletak di atas nakas, membuka kamera dan memotret pantat kemerahan Jaemin. Dan juga lelehan lilin yang tadi ia tuangkan di atas punggung si manis. Berbentuk huruf R, menandakan kepemilikan Renjun.
Lalu Renjun menarik Jaemin agar duduk di pangkuan nya, ia mengusap punggung Jaemin yang masih terdapat beberapa lelehan lilin yang sudah mengering, menjadi sedikit keras meski mudah terkelupas.
Renjun mengendus-endus leher Jaemin, ia sangat suka aroma vanilla yang menguar dari tubuh Jaemin. Aroma tubuh Jaemin adalah aroma favorit nya, setelah bau amis darah tentunya.
Renjun dapat merasakan sedikit cairan sperma nya keluar dari lubang si manis, mengenai paha nya juga lantai. Lalu diarah kan nya jari telunjuknya untuk menutup lubang anal Jaemin yang masih mengeluarkan sedikit sperma nya. Uhh Renjun dapat merasakan lubang Jaemin yang masih sedikit berkedut, lalu dengan sengaja ia memasukkan jari telunjuk nya.
"Sayang, lubang kamu meremas jari ku dengan baik." bisik Renjun.
Renjun memberi beberapa tanda di tulang selangka Jaemin, lalu menggigit bahu Jaemin dengan sedikit keras hingga mengeluarkan darah. Renjun menghisap darah Jaemin layak nya seorang vampir.
Renjun tidak bohong tentang darah Jaemin yang terasa sangat segar hingga membuat ia kecanduan.
"R-ren ahh"
Renjun sangat menyukai bagaimana cara Jaemin mendesah kan nama nya, memohon padanya, dan meminta maaf padanya.
Semua tentang Jaemin adalah candu bagi Renjun.
Renjun mengeluarkan jari nya dari dalam lubang Jaemin, membuat si manis merasa sedikit kosong pada lubang nya.
Lalu Renjun mengangkat Jaemin supaya ia dapat bersandar pada kepala ranjang, lalu memangku si manis lagi.
"Nana merasa kosong kan?" tanya Renjun yang langsung di angguki oleh Jaemin.
"Kalau gitu berbalik dan tusuk lubang kamu dengan penis ku"

KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho [RenMin]
FanfictionRenjun akan menghancurkan siapapun yang menyakiti Jaemin nya. .bxb! .top Renjun .bot Jaemin .kekerasan start: 3 Agustus 2021 end: -