Jaemin lelah.
Beberapa hari ini tubuh nya terasa sangat lelah, padahal ia berada dirumah nya sendiri.
Kehadiran Sena, sepupunya, sangat menyiksa dirinya. Perempuan cantik itu tidak ada henti nya mengatakan hal yang tidak-tidak kepada bunda atau pun ayah nya, bahkan tanpa rasa malu, Sena terang-terangan menunjukkan rasa ketertarikan nya kepada Renjun.
Jaemin sangat ingat bagaimana kelakuan Sena tadi saat Renjun datang ke rumah nya untuk memberikan ia makanan kesukaan nya. Bahkan sang bunda malah ikut mendukung setiap kelakuan dan perkataan Sena pada hari itu.
Jaemin sakit hati, ia tidak tahu harus berbuat apa, hingga memilih kembali ke kamar nya dan mengunci dirinya sendirian didalam kamar. Bahkan ia tidak mendengar bujukan Renjun atau suara langkah kaki mendekat ke arah nya.
"Ren jahat...." lirih Jaemin kesal.
Jaemin meringkuk di atas kasur nya, membaluti seluruh tubuhnya dengan selimut tebal miliknya. Persis seperti bayi.
Namun tidak lama ada seseorang yang mengetuk pintu kamar nya. Dengan malas Jaemin membuka pintu kamarnya dan mendapati Renjun yang berdiri dengan wajah nya yang terlihat emosi.
Renjun menerobos masuk, lalu menutup pintu kamar Jaemin dan mengunci nya. Renjun menarik lengan Jaemin dengan kasar agar duduk di tepi ranjang.
"R-ren..."
Jaemin berusaha melepaskan cengkeraman Renjun, namun Renjun justru malah mempererat cengkeraman nya.
"Kamu kenapa tinggalin aku sendiri?" tanya Renjun dengan suara nya yang ketara sangat kesal.
Jaemin menunduk, jika sudah begini, Renjun akan terlihat sangat menyeramkan.
"A-aku... Eung... Nana cuman..."
"Ck, jawab yang bener Na Jaemin!" bentak Renjun.
Tubuh Jaemin sedikit tersentak, ia menggigit bibir bawahnya.
Tak kunjung mendapat jawaban dari Jaemin, Renjun dengan kasar segera menarik Jaemin agar duduk di pangkuan nya lalu melumat bibir tipis Jaemin.
Renjun melumat bibir Jaemin, lalu membiarkan lidah nya menerobos masuk kedalam mulut si manis, dan mulai mengabsen deretan gigi Jaemin. Awalnya Jaemin merasa kaget akan pergerakan tiba-tiba dari Renjun, namun lama-kelamaan ia mulai membalas ciuman Renjun, hingga keduanya terlibat dalam ciuman panas. Tangan Renjun meremas bongkahan pantat Jaemin yang terasa sangat kenyal dan menggoda, mengundang desahan tertahan dari mulut si manis.
"Eunghh..."
Jaemin menepuk bahu Renjun, memberi kode bahwa ia mulai kehabisan napas. Dengan segera, Renjun melepaskan tautan bibir keduanya.
Jaemin mencengkeram kedua lengan Renjun, ketika ia merasa remasan tangan Renjun di pantatnya semakin keras, sedikit dirasakan nikmat namun tidak menutupi rasa sakit yang mulai terasa.
"R-ren, nghh jangan." ucap Jaemin.
Renjun menaikkan salah satu alisnya, "Kenapa?"
"Ada bunda sama Sena, Ren." jawab Jaemin.
Renjun menghentikan pergerakannya, lalu menatap Jaemin dengan bingung.
"Terus? Kenapa?"
"K-kalau mereka denger gimana? Atau ada yang ngeliat kita?"
"Yaudah, sekarang kita ke apartemen aku aja."
Renjun bangkit berdiri sambil menggendong Jaemin seperti koala, dibawa nya sang kekasih menuju lemari milik Jaemin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho [RenMin]
FanficRenjun akan menghancurkan siapapun yang menyakiti Jaemin nya. .bxb! .top Renjun .bot Jaemin .kekerasan start: 3 Agustus 2021 end: -