12. Halte

6.6K 663 77
                                        

Renjun menggeram kesal, belakangan ini sangat banyak 'hama' yang mengganggu kegiatan sehari-hari nya. Tentu saja oknum bernama Sena adalah masalah utama nya.
Yang membuat Renjun semakin kesal pada perempuan itu adalah karena Sena selalu menghalangi nya ketika ingin berdua an dengan Jaemin, padahal Renjun sangat rindu pada sang pujaan hati.

Cih, padahal baru dua hari lalu mereka bersetubuh di apartemen nya.

Renjun menghela napas kasar, ia bangkit berdiri.

"Gue pulang dulu ya, cape." ujar Renjun, kelewat dingin, membuat Sena mengernyit bingung.

Sena tidak suka saat Renjun terlihat dingin kepada nya.

"Kok cepet banget? Temenin aku dulu dong Ren, aku lagi bosen banget. Kita bisa nonton bareng atau jalan-jalan mungkin?" ajak Sena tanpa tahu malu.

Renjun menggeleng dengan cepat. "Gabisa sen. Gue harus balik, cape. Dah."

Renjun segera melangkah pergi meninggalkan kediaman Na, padahal ia belum sempat bertemu dengan kekasihnya.

Didalam mobil Renjun segera mengirim pesan kepada Jaemin yang sedari tadi merajuk karena ada Sena yang menghalangi keduanya.

Renjun
Ke apart aku.

Jaemin
Ngga, males.
Ada Sena.

Renjun
Ke apart aku, Na.

Jaemin
Males, Ren.

Renjun
ke apart aku, or
i will give you punishment.

Jaemin
fine, aku kesana.

Renjun menyeringai senang, mengancam Jaemin ternyata sangat mudah. Ia mulai menjalankan mobil nya, meninggalkan kediaman Na dan menuju apartemen yang biasa ia dan Jaemin tempati.

Ditengah perjalanan, Renjun tampak menelepon seseorang, raut wajah nya terlihat serius dan tatapan nya menajam.

"Kapan?"

"Masih harus menunggu seminggu lagi, tuan."

"Ck, lama. Saya udah muak sama perempuan itu, ga bisa dipercepat?"

"Tidak, tuan. Jika efek obat nya bekerja secepat itu, malah akan menimbulkan kecurigaan dari Nona Na. Kami juga sedang memantau perempuan itu, tuan."

Benar juga, jika Renjun bertindak gegabah, pasti semuanya akan berantakan.

"Kerjain semua nya dengan benar, dan jangan sampai ada kesalahan sedikit pun. Atau kamu dan yang lain nya berakhir ditangan saya. Ngerti?"

"Menger-"

tut

"Sialan, lama banget." geram Renjun kesal.

.
.
.

"Lo mau kemana?"

Jaemin menoleh ke arah Sena yang terduduk di sofa, perempuan itu terlihat sedang menonton film di televisi.

"Minimarket" jawab Jaemin.

"Jangan lupa balik, siapa tau nyasar ke rumah om-om." cibir Sena.

Jaemin mendengus kesal, "Bacot." sahut nya.

Psycho [RenMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang