[7] - What a morning

1.2K 252 20
                                    

Renata merasa sedikit berbeda menyambut pagi ini. Wanita itu merasa dirinya dalam keadaan lebih baik daripada biasanya untuk melakukan rutinitas paginya. 

Setelah membersihkan diri dan sudah berganti dengan dress casual berwarna putihnya, ia berjalan keluar kamar dan membuka pintu rumah lebar-lebar.

Renata membiarkan udara pagi yang segar memasuki rumah kecil yang ditempatinya.

Pandangannya kemudian tertuju pada taman kecil miliknya yang penuh dengan tanaman mawar putih dan juga melati. Lalu ia beralih ke sebuah pot kecil berisi setangkai mawar putih hadiah dari Raka. 

Wanita itu tersenyum kecil dan beranjak mengambil alat penyiram.

"Selamat pagi," ujar Renata lirih sembari tersenyum tipis kepada tanaman bunga kesayangannya.

Mereka adalah satu-satunya teman Renata disini.

Renata teramat sangat menyukai segala sesuatu berwarna putih. Kebanyakan barang-barang miliknya berwarna putih.

Gaun tidur, baju, ikat rambut, dan hampir semua perabotan rumah berwarna putih. Begitu pula untuk tanaman, wanita tersebut teramat menyukai mawar putih.

"Hari ini aku harus ngapain ya?" gumam Renata pelan.

Rutinitas Renata yang berulang-ulang terkadang membuatnya bosan. Ingin sesekali ia pergi dari sini dan menikmati dunia luar seperti yang lain.

Renata ingin pergi ke toko buku.

Renata ingin merasakan pergi ke mall, membeli baju dan make up seperti perempuan kebanyakan.

Renata ingin duduk di kafe untuk sekedar menghabiskan waktunya.

Renata ingin pergi ke taman hiburan, bermain sepuasnya.

Renata ingin pergi berlibur ke luar negeri.

Banyak sekali hal yang Renata inginkan karena sedari kecil ia tidak bisa merasakannya.

Setelah menikah dengan Leon pun, pria itu hanya pernah membawa Renata keluar ke restoran untuk makan malam bersama sekali.

Leon memang tidak ingin Renata keluar dari mansionnya dengan dalih ia khawatir dengan Renata ketika perempuan itu berada di luar jangkauannya.

Awalnya Renata senang, karena ia mengira kekhawatiran Leon adalah bentuk sayangnya kepadanya. Renata pun menurutinya dengan senang hati. 

Namun kini ia sadar, bahwa sedari dulu sampai sekarang, dirinya hanya diperlakukan bak tawanan.

Kata cinta yang pernah Leon ucapkan padanya, kini terdengar seperti omong kosong.

Pria itu hanya memanfaatkan Renata sebagai alat pembuat keturunan bagi keluarga Arsena. Setelahnya, ia dibuang dan Leon kembali menikah dengan wanita lain tanpa izin darinya.

Jangan kira jika Renata hanya diam saja diperlakukan seperti itu oleh Leon. Sudah berkali-kali ia meminta cerai pada suaminya, akan tetapi pria tersebut tidak pernah mengabulkannya.

Entah apa alasannya. 

Namun disisi lain, jika Renata bercerai dengan Leon, perempuan itu tidak memiliki tempat tinggal.

Kembali ke rumah? Sudah jelas akan ditolak oleh ayah dan kakak laki-lakinya.

Mereka teramat membenci kehadiran Renata.

Setelah selesai menyirami tanaman di taman kecilnya, Renata beranjak kembali ke dalam rumah untuk mengambil outer dan beberapa bekal makanan.

The UnseenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang