16. Merayakan Kepergianmu

10 1 0
                                    

Mungkin benar, kepergianmu semestinya dirayakan. Sebab, beberapa kepergian tidak begitu buruk pada kenyataannya. Terutama ketika ditinggal pergi oleh orang sepertimu, yang setia memberi luka di setiap waktu.

Aku semestinya sadar sedari dulu. Kalau kepergianmu seharusnya dibuatkan sebuah pesta. Di pesta itu. Aku akan menjadi tuan rumah dan aku juga yang menjadi tamu.

Pertama-tama, di jam 20:00 malam. Aku akan setel musik paling keras dan mulai menyalakan lampu kelap-kelip kemudian menari di atas lantai.

Ketika pukul 21:00. Aku mulai beralih menonton film.

Judulnya: Merayakan Kepergianmu.

Filmnya bercerita tentang semua kisah yang pernah kita lewati.

Ceritanya seru. Kisah-kisah manisnya begitu banyak di awal. Sampai tiba di sepuluh menit terakhir, kisah pilu penuh luka terlihat jelas melalui dua bola mataku.

Hingga ceritanya selesai. Dan aku tertidur.

Lalu, aku terjaga pukul 12:00 dini hari.

Hening.

Sunyi.

Gulita.

Aku bertanya-tanya kenapa rumahku berantakan seperti ini. Ruang-ruangnya seperti dikoyak monster purba.

Oh, iya, aku ingat. Aku kan baru saja merayakan kepergianmu.

Dan, aku sudah kehilanganmu.

Perasaan Seperti RumahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang