17. Kenangan

10 1 0
                                    

Setiap aku coba berjarak dari jeratmu. Aku salalu diikuti sosok misterius dari belakang.

Tentu saja aku takut.

Tapi, suatu ketika aku memberanikan diri berbalik dan menghadapinya. Ternyata, dia adalah bayangan hitam berbentuk sepertimu, aneh bukan?

Mataku memicik. Memperhatikan bayangan hitam itu dari atas sampai bawah.

"Siapa kamu?" tanyaku akhirnya.

"Aku kenangan."

Kerutan di dahiku nampak jelas. Tapi anehnya. Rasa takutku mereda, berganti dengan rasa penasaran.

"Kenapa mengikuti sejauh ini?" tanyaku lagi.

"Supaya kamu tetap terbelenggu dan tidak bisa melupakanku. Tidak akan kubiarkan kamu berpaling. Tetap di sini dan hancur bersamaku," katanya seraya menyeringai seram.

Perasaan Seperti RumahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang