27/30 "Kenyataan"

2.4K 282 89
                                    

VOTE !!

KOMEN !!

Maaf kalau selama 27 part ini di cerita aku yang niatnya aku pengen buat cerita sedih malah pas kalian baca biasa aja gak ada sedih sedihnya:)



"Dengan keluarga pasien" Tak ada siapa siapa, akhirnya Ricky lah yang mewakili dan menemui dokter yang menangani Andin.

"Gimana keadaan Andin dok?"
"Dengan berat hati saya sampaikan jika keadaan pasien tergolong sangat serius. Luka akibat tusukan pisau membuatnya banyak sekali kehilangan darah dan dia membutuhkan banyak darah sedangkan persediaan di rumah sakit tidak mencukupi"

"Biar saya saja dok yang mendonorkan darah saya untuk Andin dok. Apapun tolong lakukan yang terbaik asalkan Andin selamat" Pinta Ricky karena memang golongan darah dirinya dan Andin sama.

"Itu sudah pasti pak. Kami akan melakukan yang terbaik semampu kami. Tapi kembali lagi pada kehendak tuhan"
"Owh iya pak ada satu hal lagi yang perlu saya sampaikan"

"Akibat tusukan pisau yang dialami oleh pasien membuat beberapa organ dalam pasien mengalami lula yang cukup serius. Seperti pada bagian usus dan rahim bu Andin. Dan kami minta maaf, kami sudah berusaha menyelamatkan janin pasien, tetapi tuhan berkehendak lain, kami tidak dapat menyelamatkan janin yang ada di rahim pasien" Ricky terduduk di lantai. Ia sempat terkejut karena Andin pun belum cerita apapun soal kehamilan nya. Mendengar penjelasan dokter membuatnya ngilu. Memang nya seberapa dalam luka tusuk yang disebabkan oleh pria brengsek itu?

"Kami harus mengambil tindakan operasi untuk melihat lebih dalam apa saja yang terluka akibat dari penusukan yang dialami pasien. Oleh karena itu, kami meminta persetujuan dari pihak keluarga untuk menanda tangani surat pernyataan untuk proses operasi pasien"

"Lakukan yang terbaik dok" lirihnya pelan. Hancur rasanya mendengar semua ini. Mengapa begitu sulit hidup Andin? Tak bisakah tuhan membuat Andin bahagia? Ia mencintai Andin, ia akan berusaha melindungi dan menyelamatkan Andin semampunya tapi ini di luar dugaannya. Yang awalnya ia kira Abidzar hanya meminjam handphone nya untuk bermain game ternyata berujung seperti ini.

"Kalau begitu bapak bisa ikut suster ke ruang donor untuk mendonorkan darah bapak"

"Mari pak" Ujar suster mengarahkan Ricky menuju ruang donor.

***

"Andin kamu kemana sih? Udah siang gini belum ada kemungkinan tanda tanda keberadaan kamu"

Aldebaran terus menelusuri jalan jalan dan juga menanyakan kepada orang orang yang lewat apakah mereka pernah melihat Andin. Dan jawaban mereka semua sama, tak melihatnya. Al nyaris frustasi. Harus mencari Andin kemana lagi.

"Pak Axel, dia pasti tahu dimana Andin" Al mencoba menelepon Ricky tapi tak diangkat oleh Ricky karena ia tadi panik sampai sampai lupa membawa handphone nya dan ketinggalan di mobil.

"Kenapa gak diangkat sih" Aldebaran terus mencoba menelepon Ricky kembali tapi hasilnya sama saja, nihil.

"Kalau Andin kenapa kenapa gimana?"

Drrrttttttt....

Call on

| Rendy
Selamat siang pak.

| Aldebaran
Siang, gimana? Apa ada perkiraan dimana posisi Andin atau mungkin ada orang yang pernah melihat Andin?

Andai Ft. Al & Andin [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang