30/30 "Akhir dari segalanya"

3.9K 300 128
                                    

Oke sebelum mulai ceritanya aku mau minta maaf sama kalian semua apabila aku ada salah sama kalian kayak semisalnya ada kata kata aku yang buat kalian marah atau semacamnya.

Jujur gak nyangka bisa sejauh ini. Padahal awalnya cerita ini cuma di catatan karena masih ragu buat di up dan akhirnya aku coba buat up, dan alhamdulilah walaupun gak banyak tapi lumayan lah yang minat dan suka.

Bakal kangen banget sama komen komen kalian yang buat aku jadi mood
Kalian sedih tu aku ngakak😭😭

Satu kata untuk cerita ini dong

3k lebih kata, part terpanjang selama yang pernah aku ketik
Masa' gak vote sih?

Kalau ada typo maklumin aja🙏

Are you ready?
Last Part.....



"Bawa Reyna kesini, aku kangen" Aldebaran mengangguk. Ia dirinya lupa memberi tahu orang rumah jika Andin sudah sadar. Sekalian saja pulang kerumahnya lalu membawa Reyna kemari, pikirnya.

"Saya pamit, assalamualaikum"
"Waalaikumussalam"

Aldebaran keluar dari ruangan. Baru saja ia keluar, ia sudah mendengar tawa Andin karena candaan Ricky. Disini yang suaminya siapa sih? Tidak, Aldebaran tidak boleh berpikiran seperti itu. Wajar jika Andin butuh hiburan termasuk lewat Ricky karena Andin sudah sangat terpukul dan terluka karenanya. Lagipula Andin tidak akan melakukan hal yang sama kepadanya seperti apa yang ia lakukan kepada Andin. Tapi ia juga takut jika Ricky akan mengambil kesempatan emas ini untuk merebut Andin darinya.

Aldebaran dengan mobilnya melaju meninggalkan rumah sakit dan pergi menuju rumahnya. Sudah lama sekali sejak ia tahu Andin berada di rumah sakit ia tak pulang pulang ke rumah. Mandi pun dirumah sakit karena Al tak mau melewatkan momen dimana ketika Andin membuka matanya, ia ingin dirinya lah yang pertama kali dilihat Andin dan alhamdulilah keinginan nya itu terkabul.

"Assalamualaikum"
"Waalaikumussalam"

Aldebaran memasuki rumahnya. Pemandangan indah kini dilihatnya. Senyumnya mengembang melihat mama Rossa dan Reyna yang sudah sangat akrab bahkan sekarang mereka tengah mengerjakan pr Reyna.

"Papa"
"Anak papa lagi ngapain?"
"Aku lagi ngerjain pr pah"
"Ya udah lanjutin ya, papa mau bersih bersih dulu"
"Oke pah"

Aldebaran membuka pintu kamarnya dan duduk dipinggiran kasurnya. Menatap setiap sudut kamarnya yang memiliki kenangan tersendiri untuk nya dengan Andin. Matanya berkaca kaca ketika melihat sebuah foto besar yang dipajang di kamarnya. Foto pernikahan mereka berdua, dimana saat itu dia sama sekali tidak ada perasaan untuk Andin dan sekarang, semuanya berubah. Tiba tiba Aldebaran salah fokus dengan kalender yang berada di atas nakas kamarnya.

"Andin besok ulang tahun?"

Seketika Al bersemangat, ia berencana untuk membuat kejutan untuk Andin. Itung itung sekalian permintaan maafnya pada Andin. Ia menelepon Rendy untuk mempersiapkan semuanya.

'Pokoknya tolong kamu urus semuanya ya'

Aldebaran tidak sabar untuk melihat reaksi Andin. Mungkin nanti tidak akan semeriah apa yang ia inginkan, tetapi demi keselamatan dan keamanan Andin, ia akan mengadakan acara kecil kecilan di taman dekat rumah sakit. Awalnya ingin di taman rumah sakit saja, tetapi biasanya ramai. Jadi ia mencari taman yang agak sepi tetapi dekat dengan rumah sakit. Seandainya Andin kenapa kenapa mereka akan mudah membawa Andin.

Andai Ft. Al & Andin [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang