8/30 "Istri Sekaligus Pembantu?"

2.6K 214 41
                                    

Al dan Andin sedang sarapan di meja makan pada pagi hari ini. Setelah aktivitas mereka membersihkan diri sekaligus bercocok tanam, kini mereka kembali mengisi energi untuk menjalani hari ini.

"Mas, aku kerja lagi di kantor kamu ya" bujuk Andin sedari tadi, Andin juga tak tahu kenapa dia sangat ingin bekerja kembali di kantor Al. Padahal hidup nya akan lebih enak jika di rumah saja.

"Bisa diem gak? Ini saya lagi makan" Bentak Al membuat Andin terkejut. Bagaimana tidak, dengan sifat Al yang plin plan sungguh membuat Andin heran dengan karakter dan kepribadian suaminya ini. Orang seperti apa yang menikahi nya itu? Dan pada akhirnya Andin menyerah dan menuruti perintah Al.

"Ki, mana Kiki?" Panggil Al berkali kali sembari berteriak membuat Kiki yang sedang berada di dapur langsung menemui sang majikan.

"Iya mas Al ada apa?"
"Mulai hari ini biar Andin aja yang beresin kerjaan rumah" perintah Al membuat Andin dan Kiki sontak terkejut.

"Lah kok gitu mas?"
"Memangnya kenapa? Salah? Kamu itu istri saya. Tugas istri itu melayani suami, membereskan pekerjaan rumah dan masih banyak lain. Untuk apa kamu jadi istri saya kalau kamu hanya santai santai di rumah. Kamu dengerin saya ya, masih banyak orang lebih susah dari kamu. Suaminya pengangguran dan dia susah harus mengatur keuangan keluarga mereka. Lah kamu kan hidup kamu dah enak. Jadi gak salah kan kalau saya minta kamu beresin rumah?" Ujar Al dingin.

"Kalau kerjaan rumah mba Andin yang ngurus, Kiki gimana mas? Kiki gak di pecat kan mas? Tolong jangan pecat Kiki ya mas" Pinta Kiki memelas.
"Siapa yang bilang kamu saya pecat? Mulai sekarang memang Andin yang ngurusin pekerjaan rumah, tapi kan masih ada pekerjaan yang lain? Contohnya bersihin taman, bersihin kolam renang, pokoknya bagian yang luar. Rumah bagian dalam biar Andin aja yang beresin"

Penjelasan Al membuat Andin bingung dan hanya bisa diam tak bergeming. Rumah bak istana itu harus dia yang urus? Really? Andin tak bisa membayangkan akan seberapa lelahnya ia nanti membereskan istana itu. Tapi ia harus terima dan ia harus kuat. Al tak salah menyuruhnya melakukan itu. Alasan Al pun masuk akal. Ia adalah seorang istri, hal semacam itu memanglah tugas seorang istri bukan? Ya sudahlah Andin hanya bisa menurutinya.

"Saya berangkat dulu"
"Assalamualaikum"
Andin yang akan menyalimi Al merasa terkacangi karena Al langsung saja pergi tanpa menghiraukan nya.

"Waalaikumussalam"

"Mba Andin ga kenapa kenapa?" Tanya Kiki khawatir.
"Gpp Ki, ini piring piring biar aku yang beresin ya, sesuai perintah mas Al tadi, mulai sekarang aku yang beresin rumah ya, kamu kerjain yang lain aja ya" Jawab Andin. Nafasnya berat karena sedari tadi harus menahan tangisnya.

Mendengar jawaban Andin, Kiki hanya menurut saja dan ia langsung pergi ke luar untuk membereskan hal hal apa saja yang berantakan di sekitar halaman rumah bak istana tersebut.

Andin membawa piring piring kotor, mungkin lantai sedang licin membuat Andin terpeleset dan alhasil semua piring kotor itu pecah. Pecahan piringnya berserakan dimana mana. Bersamaan dengan piring yang pecah, Andin juga terjatuh membuat pinggang dan bokong nya sakit serta beberapa pecahan piring yang mengenai tangan dan kaki nya. Dengan segera Andin membereskan semuanya.

"Kamu kenapa sih Ndin? Ga usah manja gini deh. Biasanya juga kan udah biasa kok habis nikah malah gini?" Keluh Andin pada dirinya sendiri. Awalnya ia akan mengobati luka di tangan dan kakinya terlebih dahulu, tetapi Andin teringat jika membersihkan rumah bak istana ini akan memakan waktu yang sangat lama.

"Bismillah, Andin kamu kuat, kamu pasti bisa"

Dengan telaten Andin membersihkan setiap sudut rumah tak lupa dengan rintihan serta luka yang masih terasa dan isak tangis yang sejak tadi belum mereda. Bukan karena luka karena terkena pecahan kaca, tapi ini terasa seperti suaminya sendiri yang sengaja menancapkan luka itu. Perlakuan Al yang tak bisa ditebak membuatnya sakit hati.

Andin memang sudah telaten dan terbiasa, tapi untuk hal ini, ia baru kali ini membersihkan istana itu sendirian. Lelah, sangat lelah rasanya. Bahkan hari sudah pukul dua siang dan Andin belum sempat makan. Membersihkan rumah sebesar itu bukanlah hal yang mudah. Awalnya ia memang akan istirahat sejenak tetapi jika di pikir pikir jika ia harus istirahat sejenak maka akan semakin lama pekerjaan nya akan beres.

Badannya remuk, tulang tulangnya terasa seperti akan patah. Kaki dan tangannya hampir mati rasa karena kelelahan. Lupa untuk makan, Andin masuk ke kamarnya. Ia menangis disana dan akhirnya ia tertidur.










Sedangkan disisi lain
Dua insan yang bukan mahram bahkan tak seharusnya memiliki hubungan yang sangatlah serius. Berdua di ruangan membuat mereka menjadi perhatian para pegawai kantor.

"Pak Al beneran pacaran sama Shella?"

Gosip itu memang sedang ramai diperbincangkan di kantor mereka. Bossnya yang baru saja menikah dua hari silam membuat mereka sempat tak percaya jika Al sedang berkasmaran, bukan pada Andin istrinya, melainkan dengan Shella sekretaris barunya, ya pada kenyataannya itu benar adanya.

Bahkan sepasang kekasih 'haram' tersebut tak segan segan memamerkan kemesraan mereka berdua membuat para karyawan hanya bisa menggeleng geleng kan kepala mereka.

Flashback on

Hari itu hari pertama Al dan Andin menikah, Al yang tengah sibuk dengan setumpuk berkasnya setelah lebih dari seminggu ia tak masuk kantor dibuat terkejut dengan kehadiran Shella dengan tiba tiba di hadapannya.

"Kalau ada berkas yang harus saya tanda tangani, kamu tarok di meja di sana aja" Ujar Al masih fokus pada laptop dan berkas berkasnya. Shella masih diam tak berkutik.

"Kenapa? Ada masalah lain?" Tanya Al mulai fokus pada sekretaris barunya itu.
"Ada yang mau saya bilangin ke bapak" jawan Shella ragu.

"Penting?" Shella langsung mengangguk.
"Duduk di sana aja" Ujar Al menunjuk sofa yang memang khusus di sediakan di ruangannya.

"Jadi ada apa?" Tanya Al to the point.
"Saya suka sama bapak"

Al menanggapi itu dengan santai. Hal itu bukan hal baru. Banyak wanita yang sudah menyatakan cinta pada Al. Dan Al menolaknya. Soal Shella, rumor soal dirinya yang menyukai boss besarnya itu sudah tak asing lagi untuk orang yang berada di kantor tersebut. Sudah berkali kali Shella mencoba mendapatkan hati Al, tapi tetap tak berhasil. Kali ini Shella akan mencoba lagi. Banyak gosip yang beredar jika Al dan Andin itu tak saling mencintai, walaupun baik Al maupun Andin belum ada yang mengklarifikasi. Sudah biasa netizen, menilai sebelum tahu apa akarnya.

"Saya mau menjadi pacar bapak" Pinta Shella dengan sangat percaya diri. Seperti tak tahu diri, bukannya ia tahu jika Al sudah menikah? Ia benar benar cocok jika dipanggil dengan sebutan 'pelakor'. Mendengar permintaan Shella membuat Al melengos. Tak habis pikir kenapa Shella bisa sampai berpikiran sejauh itu?

"Saya tahu bapak sudah menikah. Bahkan saya tak peduli jika harus jadi simpanan bapak" Al masih diam sembari berpikir. Tapi setelah ia pikir pikir, untuk berpacaran dengan Shella mungkin tidak terlalu buruk dan Shella bisa menjadi pelampiasan nya jika ia sedang tertekan dengan hal yang berkaitan soal pernikahannya.

"Oke saya terima kamu jadi pacar saya" Ujar Al dingin.
"Beneran pak?"
"Hmmmm" Shella sangat senang sekali dengan refleks ia langsung memeluk Al yang sudah sah menjadi 'pacar' nya itu.

Flashback off
































To Be Continue

Gimana part 8 nya?

WHAT?!
AL SELINGKUH?
Apakah Andin akan tahu?

Vote & Komen --> Next
Jangan lupa follow akun ini yaw <3

Ig = @/fansnyaaryasaloka

Bye👋

Andai Ft. Al & Andin [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang