"Jatuh cinta itu dilarang, jodohmu sudah ditentukan."
Pria bernama Jovano San Mahesa masih melajang karena sebuah janji perjodohan yang dibuat oleh pendahulunya. Selama 27 tahun ia hidup, ia tak pernah tahu rupa calon jodohnya itu, sampai suatu keti...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi itu saat matahari belum terbit Esa sudah terbangun. Ia menciumi wajah polos sang suami yang masih terlelap kemudian beranjak untuk menelpon pihak resort guna memesan sarapan pagi lebih awal. Setelahnya Esa duduk di salah satu bangku kemudian mengambil pena dan mulai menulis. Sebenarnya menulis bukan gayanya, tetapi demi Nayata ia akan berusaha.
Untuk, Nayata Mahesa.
Selamat pagi, gimana tidurnya? Apa kamu kaget baca surat ini? Maaf ya kalau masih kurang rapi, aku udah usahain yang terbaik. Oh iya nanti kalau kamu bangun, aku udah siapin sarapan kesukaan kamu di meja. Jangan lupa sarapan ya, Sayang.
Hari ini aku pengen ngajak kamu kencan secara resmi, tapi sebelum itu aku pengen kamu nikmatin waktu indah di sini. Quality time sama diri kamu sendiri. Jadi aku udah siapin jadwal kegiatan kamu, dan nanti setelah sarapan bakal ada karyawan dari resort yang akan mengarahkan kamu. Semoga kamu suka sama kegiatan kali ini, i love you.
Daftar kegiatan:
-Sarapan pagi
-SPA
-Ikut kelas Fotografi.
-Makan siang.
-Ke salon
-Ketemu aku
With love, Esa.
Setelah semuanya rampung, pria itu meletakkan surat bersama sarapan dan juga sebuket bunga mawar di meja. Kemudian ia mengambil ponsel dan dompetnya sebelum pergi.
🌷🌷🌷
Sekitar pukul 8 pagi akhirnya Nayata terbangun, pria itu langsung menatap sekitar mencoba mencari keberadaan sang suami tapi nihil. Ia menyibakkan selimut lalu turun dari ranjang. Ketika melangkah ke arah tengah rumah, Nayata melihat ada bunga mawar di meja bersama dengan surat dan sarapan yang sudah tersedia. Spontan Nayata tersenyum, ia mengambil surat itu kemudian membacanya dengan saksama.
Kalimat demi kalimat dirinya cerna masih dengan senyuman lebar yang terukir. Ia lantas mengambil bunga yang ada di sana, menghirup aromanya, kemudian meletakkannya dalam vas berisi air, barulah Nayata menyantap menu sarapan favoritnya yang sudah dipesan oleh Esa. Setelah selesai sarapan, benar saja ada orang dari pihak resort datang, kemudian mendampinginya untuk pergi ke area SPA yang tak jauh dari sana.
