26. Kesalahpahaman

18.1K 2K 287
                                    

Teman Hidup

Teman Hidup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah seminggu penuh berlibur di Maldives, akhirnya Esa dan Nayata pulang ke Indonesia, kini keduanya sedang dalam perjalanan menuju rumah mereka. Nayata sejak tadi bersandar pada bahu Esa sembari memejamkan mata karena kepalanya terasa agak pusing setelah menempuh perjalanan jauh selama belasan jam; jetlag. Begitu sampai di rumah, Esa membantu supir mengeluarkan barang, begitupun dengan Nayata.

"Jangan dibawa, biar nanti aku aja yang angkat ke dalem," ucap Esa saat Nayata akan mengangkat koper mereka. Karena ia tahu sang suami dalam kondisi kurang sehat maka dari itu Esa melarang Nayata. Akhirnya Nayata setuju dan memilih masuk terlebih dahulu ke rumah untuk segera menuju kamar mereka. Sejak tadi pikirannya sudah dipenuhi dengan kenyamanan ranjang ketika membaringkan diri di sana, pasalnya ketika beristirahat di pesawat Nayata tak bisa sepenuhnya santai.

Saat membuka pintu, keadaan rumah masih gelap gulita. Baru saja ia hendak menyalakan saklar lampu tiba-tiba semua lampu menyala dibarengi dengan suara teriakan dari orang-orang yang ada di sana.

"WELCOME HOME!" teriak beberapa orang bersamaan, ada Danu, Maharani, Yunata, dan Sandio. Mereka memang merencanakan penyambutan untuk Esa dan Nayata sehingga kini para orang tua berkumpul di sana guna memberikan kejutan.

"Nana! Bunda kangen banget sama kamu," Yunata langsung memeluk putranya erat.

Tak lama kemudian Esa juga masuk ke dalam rumah dan ikut terkejut ketika melihat sudah banyak orang di sana. Bahkan rumah mereka dihias sedemikian rupa.

"Nah ini anak kesayangan Papa," Danu langsung memeluk Esa dan menepuk-nepuk bahu putranya itu.

"Kalian gimana sih? Suruh duduk dulu dong, pasti mereka cape," ucap Ani kemudian mendekat ke arah menantunya, "Nana duduk dulu yuk?" lanjutnya lagi.

Baik Maharani maupun Yunata mengapit lengan Nayata di kedua sisi, "Pelan-pelan, Sayang," ia memposisikan bantal agar Nayata duduk dengan nyaman di sana.

Setelahnya mereka langsung berbincang seputar bagaimana keadaan di Maldives atau bagaimana lokasi penginapan mereka. Nayata menceritakan beberapa pengalaman yang ia alami atau kegiatan unik yang mereka lakukan di sana. Tak lupa keduanya juga membagikan oleh-oleh yang mereka bawa dari Maldives. Setelah selesai berbincang, Mama Ani dan Papa Danu, saling bertatapan seolah memberikan kode.

"Pokoknya Nana harus jaga kesehatan terus ya, jangan sampai sakit," ucap Danu pada sang menantu. Intinya Ucapan para orang tua tak jauh berbeda. Mereka mewanti-wanti untuk menjaga kesehatan, tapi anehnya mereka hanya mengatakan hal itu pada Nayata. Sebenarnya ia bingung tapi tak mau ambil pusing, sedari tadi ia hanya mengangguk mengiyakan ucapan itu.

"Nanti Mama jadwalin check-up kandungan rutin."

Barulah setelah mendengar ucapan Mama Ani, baik Esa maupun Nayata saling bertatapan seolah mulai memahami apa yang sebenarnya terjadi sehingga para orang tua bersikap demikian. Akhirnya Esa memberanikan diri untuk bertanya, "Check-up kandungan buat apa, Ma?" tanya Esa memastikan.

TEMAN HIDUP | NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang