Diam Yang Tak Biasa

71 19 3
                                    

Author POV

Sel kelabu otak Ryuna menerawang, memutar ulang kenangan yang dia lewati bersama Sungjin beberapa tahun belakangan sejak keduanya saling mengenal.
Sorot mata sang gadis nampak kosong, memandang kaca jendela kamar rawatnya yang nampak berembun karena sejuknya cuaca di luar.
Sekarang sedang hujan, saat yang tepat untuk membangkitkan kenangan yang telah lama berlalu. Sungguh, demi apa pun, Ryuna sudah sangat merindukan serta mengkhawatirkan Sungjin yang hingga saat ini belum juga ditemukan.
Bahkan Kun dan Lucas yang sudah dibantu oleh pihak kepolisian juga belum dapat menemukan jejak keberadaan Sungjin barang sedikit.

Suhu rendah terasa seperti mencekiknya perlahan, membuat hati Ryuna makin terasa teriris.
Biar bagaimana pun, Sungjin adalah orang yang sangat baik, lelaki yang tetap setia berdiri di depan Ryuna dalam keadaan apa pun tanpa pamrih.
Air mata gadis itu turun lagi, entah sudah yang keberapa kalinya, ia sudah tidak peduli lagi. Ia hanya ingin segera mendengar kabar baik perihal Sungjin kali ini.
Mata yang biasanya berbinar cerah nan menggemaskan itu kini nampak satu dan sembab, sarat akan kesedihan yang mendalam.

"Sayang, ayo makan dulu," panggil Kun dengan lembut setibanya di ruangan rawat Ryuna yang hanya disambut dengan dehaman dari gadisnya.

Qian Kun menghela samar, berderap masuk lebih dalam kedalam ruang rawat kekasihnya masih dalam upaya membujuk gadis jelita itu agar mau makan karena kesehatannya kembali menurun.
Kun tidak mau terjadi hal buruk kepada Ryuna, ia bahkan tak mau gadis itu terluka barang sehelai rambut saja.

Sang lelaki duduk di belakang gadisnya, turut mengikuti arah pandang sang gadis lantas mengusap puncak kepala bersurai kelam itu penuh sayang, "aku tahu, kamu pasti khawatir banget sama Sungjin sekarang. Tapi aku yakin sejuta persen Sungjin juga gak bakal seneng liat kamu gak mau makan begini apalagi dia tahu kamu lagi sakit."

Isakan kecil menjadi jawaban atas perkataan yang dilontarkan oleh Kun.
Ryuna bergeming, masih setia memandang rintik hujan di balik jendela ruang rawatnya dengan pandangan kosong, putus asa.

"Aku udah buat dia celaka, aku yakin ini semua ada sangkut pautnya sama aku," lirih Ryuna sangat pelan nyaris tak terdengar.

Hati Kun serasa diremat setelah mendengar suara penuh keputusasaan dari gadisnya.
Sepanjang hubungan mereka, baru kali ini ia melihat Ryuna begitu putus asa.
Direngkuhnya tubuh ringkih gadis pujaannya itu dengan hangat, berusaha meyakinkan Ryuna bahwa semuanya akan baik-baik saja.

"Kamu tenang aja, secepatnya aku sama temen-temen yang lain bakalan nemuin Sungjin apalagi udah dibantu sama pihak kepolisian pasti gak lama lagi kita bakalan nemuin titik terang, percaya sama aku ya."

"Bagaimana? Masih belum mau menyerah?"

Pertanyaan bernada mengejek itu ditanggapi dengan seringai oleh Sungjin.
Dia sudah benar-benar rela jika harus mati sekarang juga demi melindungi Ryuna, gadis yang dia cintai sepenuh dan sedalam hatinya.
Sungjin tetap tak gentar meski telah menerima siksaan selama beberapa hari oleh Lee Taemin, manusia berhati iblis yang tengah memandangnya remeh beberapa meter di hadapannya itu.

"Gue gak peduli kalaupun harus mati hari ini demi melindungi Ryuna. Misalkan gue mati pun gue tetap gak akan biarin lu melukai Ryuna biar pun cuma satu senti. Lee Taemin, gue gak akan biarkan semua itu terjadi," sarkas Sungjin dengan pandangan nyalang, menantang pria setengah baya di depannya dengan nada tenang meskipun emosi telah bergejolak di dalam darahnya.

"Hahaha, kau ini boleh juga," decak Taemin, "umurmu masih delapan belas tahun tapi cintamu sudah sangat kokoh, luar biasa!"

Sungjin tertawa sejenak, "untungnya Ryuna gak mewarisi segala sifat burukmu. Jadi anak lu aja gue yakin dia udah terbebani banget. Kasihan Ryuna udah menanggung banyak karena jadi anak biologis dari manusia biadab kayak lu."

Lee Taemin mendelik, tidak terima dengan perkataan Sungjin yang didengarnya barusan meskipun hal tersebut adalah fakta.
Memangnya siapa yang mau menjadi anak dari mafia sekaligus gembong narkoba buronan negara sepertinya?
Tentu siapa pun tidak akan ada yang mau.
Keberadaan Lee Taemin sedang diburu oleh pihak berwajib karena kejahatan berlapis yang dilakukannya sejak dulu.

"Jangan mentang-mentang gue masih muda terus gue gak boleh punya perasaan yang murni dan kuat buat Ryuna. Udah bertahun-tahun gue lewatin buat sayang apa adanya sama dia," papar Sungjin berterus terang, dengan sorot mata menyala.

Sungjin sendiri bahkan bingung bagaimana cara menggambarkan perasaannya kepada Ryuna sejak dulu.
Perasaannya itu sungguh luar biasa, meletup-letup dan tak jua padam.
Otaknya terus berpikir keras bagaimana caranya agar bisa meloloskan diri dari cengkeraman Lee Taemin ini.
Ia tak tahu pasti sudah disekap selama berapa lama di ruangan minim cahaya serta pengap itu karena Sungjin sama sekali tidak dapat melihat sinar matahari sehingga ia tak tahu berapa banyak waktu yang sudah dia lalui disana.

Bahkan sejauh matanya memandang, Sungjin sama sekali tak menemukan akses keluar lain selain sebuah pintu di sudut ruangan, jadi ia harus benar-benar cerdik jika ingin melepaskan diri.

Lee Taemin bertepuk tangan dengan nada sumbang, "luar biasa. Sepertinya kita akan cocok menjadi sepasang menantu dan mertua."

Senyuman licik terlukis di wajah pria separuh abad itu, membuat Sungjin semakin ingin melenyapkan orang itu dari muka bumi secepatnya.
Pemuda itu bersumpah dalam diamnya, dengan cara apa pun juga akan segera menangkap dan menjebloskan Lee Taemin ke dalam hotel prodeo.

"Segera, aku akan keluar dan kembali menjaga Ryuna dari dekat meski tak bisa memilikinya," batin Sungjin sambil memusatkan pandangannya ke arah pintu keluar ruangan sempit bernuansa gelap tersebut.

"Segera, aku akan keluar dan kembali menjaga Ryuna dari dekat meski tak bisa memilikinya," batin Sungjin sambil memusatkan pandangannya ke arah pintu keluar ruangan sempit bernuansa gelap tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akan ada banyak surprise di chapter-chapter berikutnya!

Oh iya, saya punya sedikit informasi, book saya yang judulnya Aku Yang Salah udah dilamar oleh salah satu penerbit dan akan segera terbit menjadi novel cetak dalam waktu dekat.
Doain semuanya lancar ya guys, terima kasih!💚

Litani ; Qian KunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang