#Menikahi_Pria_(tak)_Sempurna
#Drama_Romance
#Part_8"Kamu serius mau menikahi adiknya Eva?" tanya Tony siang itu saat keduanya selesai makan siang dan istirahat di gudang.
"Ya."
"Untuk balas dendam?"
Devin menatap sahabat yang duduk disebelahnya. Pria itu tersenyum samar. Diambilnya sebatang rokok dan korek api. Menyalakan, kemudian menghisap sambil memandang keluar jendela.
Tony tidak bertanya lagi, ia pun mengambil sebatang rokok. Sebenarnya sejak Devin memberitahu akan menikahi Kamalia beberapa hari yang lalu, dia sempat khawatir. Kalau Kamalia hanya akan menjadi korban kekecewaan sahabatnya.
"Dia gadis baik-baik, Dev."
"Hm, aku tahu."
Tony tahu kalau Devin adalah pria yang susah jatuh cinta. Sejak ditolak Eva, belum pernah ia mendengar kalau sahabatnya dekat dengan perempuan lain. Cinta pertama yang melukainya sangat parah. Bahkan setelah wisuda S1, Devin mencoba mendekati lagi, tapi Eva tetap bertahan memilih Ragil.
Eva adalah adik kelas mereka sewaktu duduk di bangku SMA. Anaknya pendiam dan paling cerdas. Namun, penampilan Ragil yang jauh lebih sederhana telah mengalahkan pesona Devin yang kaya dan tampan.
Devin menjatuhkan rokok dan menginjaknya dengan ujung sepatu. Lantas ia berdiri.
"Aku pulang dulu. Tolong atur undangan untuk karyawan dan mertuamu tanggal dua bulan depan."
"Apa ada relasi yang harus di undang?"
"Tidak usah."
"Biar kutelepon Hesty agar pesan undangan sekarang. Semoga saja bisa kelar dalam beberapa hari ini. Tinggal seminggu lagi, kan?"
"Kabari juga Hesty kalau sementara aku titip Kamalia di sana. Karena besok mamaku pulang."
"Ya."
Devin mengambil ponselnya di meja dan segera bergegas pergi. Langit tampak redup, sepertinya hujan akan turun.
Jarak dari gudang ke villa hanya beberapa menit saja. Setelah memarkir mobil, Devin masuk vila.
"Kamalia di mana?" tanya Devin pada Sumi yang sedang menyapu ruang tamu.
"Ada di atas, membersihkan kamar, Tuan."
Gegas Devin naik ke lantai dua. Langkahnya terhenti dan menyandarkan tubuh di bingkai pintu saat melihat Kamalia termenung di balkon kamarnya.
"Apa yang sedang kamu pikirkan? Tentang cowok semalam?" Ucapan Devin mengagetkan Kamalia.
Gadis itu menoleh, wajahnya tampak sayu. Tidak juga menjawab pertanyaan itu.
"Kita pergi mengambil cincin sekarang, karena mereka mengabari toko akan tutup jam tiga nanti."
"Maaf, aku belum ganti baju. Tunggu sebentar!" Kamalia berlalu sambil membawa sapu ditangannya. Devin mengikuti di belakang.
Setelah berpamitan pada Sumi dan Mbok Darmi, Kamalia menyusul Devin yang sudah menunggu di mobil.
"Mama akan pulang besok dan akan tinggal di sini hingga hari H. Beliau tidak boleh tahu kalau kamu tinggal di vila." Devin memberitahu setelah beberapa saat meninggalkan rumah.
"Kalau begitu, aku akan tinggal di rumah Mas Ragil saja."
"Aku sudah menyiapkan tempat untukmu. Malam ini aku akan mengantarmu."
"Ke mana?"
"Untuk sementara tinggalah di rumah Tony."
"Aku tidak mengenal mereka, biarlah aku di rumah Mas Ragil saja."
![](https://img.wattpad.com/cover/270837820-288-k166323.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikahi Pria (tak) Sempurna
RomansaDevin mengaku sebagai pria yang tidak sempurna, agar Kamalia mau menikah dengannya. Lah apa kalau dia pria sempurna Kamalia tidak mau? Kenapa ya? Baca aja deh 😀 Cerbung ini novelnya sudah bisa di pesan, ya guys.