Aku Sudah Berbagi

25.8K 2.2K 78
                                    

"Bagaimana aku bisa pergi, kalau kamu tidak makan Duchess." Duke Alex menyandarkan dahinya di depan pintu itu. Ia lelah, Duchess berusaha pergi darinya. Tetapi hatinya tidak menginginkan kepergiannya sama sekali. Haruskah dia rakus tidak ingin kehilangan keduanya. Suatu saat nanti dia akan berada di pintu yang siap untuk memilih. Ia ragu, dan tak ingin Duchess Anabella pergi. Sementara otaknya memikirkan Floria.

"Bukalah, pikirkan anak kita Duchess," ujar Duke Alex dengan nada tenang.

Duchess Anabella mengelus perutnya, "Benar, ada dia yang saat ini tumbuh. Maafkan Ibu sayang," Duchess Anabella menghapus air matanya. Menghirup udara sebanyak-banyak. Ia membuka kunci pintu itu.

"Taruh saja, di atas nakas." Ucap Duchess Anabella sambil menunduk.

Duke Alex memandang wanita di depannya. Ia langsung menarik Duchess Anabella ke dalam pelukannya. "Maaf,".

Duchess Anabella mendorong kasar tubuh Duke Alex. Jujur saja ia menginginkan pelukan hangat, perhatiannya. Namun sayang, perhatiannya hanya sebatas menghargai. "Bersikaplah seperti biasa, tidak perlu kamu memeluk ku." Duchess Anabella hendak menutup pintu itu setelah melihat Zoya keluar dari kamarnya.

Secepat mungkin Duke Alex menahan pintu itu dengan satu tangannya. Ia belum puas memandang wanita di depannya. Duke Alex pun memasuki kamar itu dan menutup pintu serta menguncinya.

"Apa mau mu? Jangan memancing kemarahan ku."

"Sampai kapan kamu seperti ini?" tanya Duke Alex dengan serius. Ia berharap Duchess Anabella mengakhiri semuanya. Ia ingin hidup tenang dengannya.

"Sampai aku pergi dari rumah ini atau pun sampai aku mati."

"Dan aku tidak akan membiarkan semuanya terjadi. Aku tidak akan menceraikan mu, tapi aku akan tetap menikahi Floria. Dia butuh aku Duchess dan aku tidak bisa meninggalkan mu. Apa lagi dengan anak ku?"

Duchess Anabella menahan air matanya. Dadanya panas, "Kamu anggap apa aku Duke? Jika hanya kasihan. Jangan membuat ku semakin berharap. Pikiran dan hati mu tidak sejalan. Aku tidak akan melarang mu bertemu dengan anak mu. Walaupun kita berpisah. Karena dia juga berhak tau siapa ayahnya."

"Aku tidak menginginkan menjadi istri pertama atau kedua. Dulu aku memang menginginkannya, aku tidak masalah di duakan.
Tetapi kali ini aku tidak bisa, mencoba menguatkan hatinya. Nyatanya hati ku lemah. Aku tidak bisa menjalani semuanya."

Duke Alex memalingkan wajahnya, "Terserah, kamu setuju atau tidak. Aku akan tetap tidak akan pernah menceraikan mu. Kamu akan tetap menjadi Duchess."

"Katakan kalau kamu memang mencintai ku."

Mata itu saling memandang, Duchess Anabella memohon dengan tatapan kejujuran. Sementara Duke Alex sibuk dengan pikiran dan hatinya. Kali ini dia mencoba fokus memandang wanita di depannya. Hatinya berdenyut, wajah wanita itu memang sudah menguasai hatinya.

"Aku, aku ... " Bibirnya terasa berat mengatakannya, jantungnya berdetak lebih cepat.

"Sudah ku duga."

"Aku mau menjadi istri kedua mu Duke."

Duchess Anabella memandang rendah wanita di depannya. Mau jadi apa hatinya, setelah keduanya menikah. Dalam artian satu atap tiga cinta. Dia bukan orang munafik, ia takut kecemburuannya akan berakibat fatal bagi dirinya.

"Flo, semenjak kapan kamu di situ."

"Sejak tadi, aku mendengarkan semuanya." Floria menggenggam tangan Duke Alex di hadapan Duchess Anabella.  Tanpa merasa canggung sedikit pun. "Aku mohon Duchess, biarkan aku bersamanya. Biarkan aku menikah dengannya. Dulu kami adalah orang yang saling mencintainya. Kenangan kami tidak akan pernah bisa di hapus oleh sedikit pun. Aku bodoh, meninggal Tuan Duke tanpa penjelasan. Aku bodoh menyerahkan dia pada mu. Jangan pisahkan kami Duchess. Aku sudah berbagi dengan mu, setidaknya aku meminta bagian ku."

Duchess  Anabella menganga di temani air matanya. Mulutnya kelu untuk menjawab. Berbagi, dari dulu dia sudah berbagi. Dimana Duke Alex memperlakukannya dengan baik, sedangkan hatinya tidak. Tanpa ia sadari, sejak dulu ia sudah berbagi.
"Kamu sadar apa yang kamu ucapkan, aku sudah ...."

"Duchess,"  Dengan sigap Duke Alex meraih tubuh Duchess Anabella yang hampir jatuh di lantai.

Hurt! Mr Duke (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang