•••
Seseorang tampak menghampiri Jungkook ragu, "Uhm, apa dia pacarmu?" tanya seseorang saat duduk di hadapan Jungkook. Katakan saja namanya Irene karena itu yang tercetak pada nametagnya, dia bukan teman sekelas Jungkook. Dia hanya kebetulan saja datang ke kelas itu untuk menemui seseorang.
Jungkook tampak tersenyum kecil, lalu menganggukan kepalanya pelan. "Uhm, bisa dibilang begitu," jawabnya sedikit malu.
Namun, dia baru sadar bahwa seseorang yang bertanya itu tidak dari kelasnya. Seorang gadis yang tidak begitu asing baginya, pasalnya dia salah satu dari sekian banyak gadis yang di favoritkan pemuda-pemuda di sekolah itu.
"Eh? Maafkan aku...aku pikirㅡ" Jungkook tidak melanjutkan ucapannya pasalnya kini gadis itu sudah pergi meninggalkan kelas Jungkook. "Aneh!" Jungkook menatap punggung gadis itu pergi.
Dan beberapa menit kemudian tampak pria paruh baya memasuki ruang kelas Jungkook, dan kelas kembali dimulai. Katakan saja Jungkook sekarang tengah bahagia, bahkan dia tampak tersenyum tanpa alasan yang jelas. Sudah hampir tiga kali dia mengusap-usap pipinya yang Taehyung cium beberapa saat lalu.
Hingga dia harus dua kali menerima geplakan dari temannya yang duduk tak jauh dari kursinya. "Berhenti senyum-senyum, seperti orang gila saja!" selorohnya pelan.
"Bukan urusanmu!" Jungkook menjulurkan lidahnya lalu berdehem kembali menghadap ke arah depan sebelum Lee ssaem memanggilnya atau barangkali melemparnya dengan sebuah penghapus papan tulis.
Detik demi detik berlalu, rasanya waktu cepat sekali berlalu. Tanpa terasa jam pelajaran pun telah usai. Semua siswa mulai berhamburan keluar kelas, namun tidak bagi Jungkook. Dia malah meletakkan kepalanya di atas meja beralaskan salah satu lengannya sementara tangan yang lain sedang menekan perutnya yang terasa sakit. Ingat, dia belum makan siang karena insiden jealousnya tadi siang.
"Ah, perutku sakit sekali," keluhnya. "Ini karena sunbae! Katanya pacar, tapi baru sehari sudah membuatku sakit," monolognya saat meremas perutnya.
Sementara itu, Taehyung telah menunggu Jungkook di tempat parkir, dan sudah sepuluh menit lamanya, namun sosok manisnya itu belum muncul juga. Bahkan Namjoon dan juga Seokjin telah lebih dulu pulang. Jimin, masih menemani kekasihnya. Taehyung hendak menelepon Jungkook namun apalah daya, ponselnya sedang kehabisan baterai. Salah sendiri terlalu asik main game online di ponselnya.
"Hey, kamu...teman sekelas Jungkook 'kan?" tanya Taehyung pada seseorang yang baru saja lewat.
"Benar, sunbae. Ada apa?"
"Apa Jungkook sudah pulang? Aku tidak melihatnya." Taehyung memetakan hazelnya mencari sosok Jungkook, namun masih tidak menemukannya.
"Ah, dia? Sepertinya dia sedang sakit. Kebetulan akulah yang keluar kelas terakhir dan dia masih ada disana," terang siswa itu.
"S-sakit?"
"Hmm, dia mengeluh sakit perut. Wajahnya juga sedikit pucat."
"Baiklah! Terima kasih!" Taehyung segera berlari meninggalkan area parkir itu menuju ruang kelas Jungkook.
Tak membutuhkan waktu lama bagi Taehyung sampai di kelas Jungkook, sejenak berhenti di depan pintu kelaes sosok bergigi kelinci itu, mengatur napasnya yang sedikit terengah. Lalu melangkahkan kakinya menghampiri Jungkook yang masih belum beranjak dari tempat duduknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET ENEMY
Fanfiction[END] "Tidak bisa ya, sehari tanpa berdebat?" *** Apakah dua orang yang selalu bertengkar berselisih, berdebat, adu mulut adalah orang yang saling benci? Ataukah keduanya hanya ingin memperhatikan dan diperhatikan? *** ⚠️ #boyslove #toptae #bottko...