•••
Pipi Jungkook tampak menggembung, penuh dengan makanan yang baru saja dia suapkan ke mulutnya. Taehyung menangkup wajah Jungkook, menatapnya sayang. "Dan ingat, kamu punya aku. Kalau perlu aku kasih label nanti, JUNGKOOK MILIK TAEHYUNG!"
Keduanya pun tampak tersenyum, Taehyung kembali mengusap pelan pucuk kepala Jungkook.
Selesai dengan ucapannya, tampak seseorang menghampiri Taehyung, menatap tidak suka ke arah Jungkook. "Ah, aku dengar dia akan pindah, itu artinya aku ada kesempatan 'kan?" Suara seorang gadis menyapa pendengaran mereka.
Jungkook mendongakkan wajahnya yang kemudian diikuti oleh Taehyung menatap gadis yang tengah bersedekap menatap mereka. Jungkook masih menggembungkan pipinya, mulutnya masih penuh dengan makanan dari kotak bekalnya. Dia berdiri, membuat Taehyung pun mengikutinya.
"Apa kamu yakin, Taehyungie hyung akan suka sama kamu? Seberapa yakin? Apa perlu aku kasih tahu, kalau dia pacarku? Dan sepertinya Taehyungie hyung sukanya cuman sama aku." Jungkook melingkarkan tangannya pada lengan Taehyung. "Benarkan, hyung?" tanyanya manja.
Mendengar kata demi kata yang Jungkook ucapkan, Taehyung tampak mengangguk lalu tersenyum menatap pemuda manis di sampingnya. Lalu mengusak lembut pucuk kepalanya sayang.
"Ekhem!! Coba sekarang jawab pertanyaan pacarku! Seberapa yakin kamu bisa merebutku darinya? Dan seberapa yakin aku bisa suka sama kamu? Soalnya sepertinya perjuanganmu akan sia-sia. Aku cuma suka Jungkookie," tegas Taehyung menatap gadis itu datar, dan berubah tersenyum saat menatap pacarnya. "Benarkan, sayang?!"
Jungkook mengangguk, mencebikkan bibirnya dan kembali membuat Taehyung gemas. Dia bahkan menyandarkan dagunya pada pundak Taehyung menatap gadis itu yang tampak kesal.
"Tunggu saja! Dan lihat saja kalau aku bisa dapetin Taehyung. Dan ingat ya, jangan sampai kamu menangis ya adik kecil! Bye!" Gadis itu meninggalkan Taehyung dan Jungkook. Setelah gadis itu meninggalkan kelas Jungkook, dia melepaskan tangannya dari lengan Taehyung.
Masih mencebikkan bibirnya, melanjutkan kembali kegiatan makan siangnya. Taehyung yang menyadari perubahan Jungkook, dia kembali duduk di samping pemuda manis itu. Pemuda pemilik suara husky itu mengusak belakang kepala Jungkook sayang. Tak mendapat respon dari Jungkook, Taehyung berpindah tempat duduk di depan Jungkook dan menatapnya lamat.
"Sayang..." Taehyung mencolek pelan dagu Jungkook. "Hey, sayang... pacar Taehyung..." panggilnya lagi saat tak mendapat respon dari Jungkook.
Jungkook menghela napasnya pelan, menghentikan sejenak kunyahan di mulutnya dan menatap Taehyung yang sedang menatapnya.
"Lihat, 'kan? Belum juga aku pergi, udah banyak orang yang nunggu kamu! Terus, gimana aku bisa tenang?" cicitnya.
"Kamu nggak percaya aku, ya? Coba, aku harus berapa kali bilang ke kamu kalau aku cuma suka sama kamu, hm? Apa perlu sekarang aku ke ruang siaran sekolah, dan kasih pengumuman kalau aku cuma sayang dan cinta sama Jungkookie?" tanya Taehyung mengusak pucuk kepala Jungkook pelan.
"Aku percaya sama kamu, tapi nggak percaya sama mereka yang ngejar kamu!" Jungkook kembali mencebikkan bibirnya, membuat Taehyung tersenyum dibuatnya lalu mengusap pelan pipi gembil yang masih berisi sedikit makanan itu.
"Itu sudah cukup, asal kamu percaya aku. Hm? Lagipula, aku sukanya sama kamu, kok. Jadi, nggak perlu mikir sesuatu yang nggak akan pernah terjadi. Taehyung sayang Jungkookie!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET ENEMY
Fanfiction[END] "Tidak bisa ya, sehari tanpa berdebat?" *** Apakah dua orang yang selalu bertengkar berselisih, berdebat, adu mulut adalah orang yang saling benci? Ataukah keduanya hanya ingin memperhatikan dan diperhatikan? *** ⚠️ #boyslove #toptae #bottko...