•••
Setelah melajukan mobilnya hampir tiga puluh menit akhirnya Jungkook sampai di rumahnya. Rumah dengan pagar yang sedikit tinggi bercat coklat yang berada di paling ujung daerah itu. Saat pagar terbuka, maka akan dijumpai pekarangan dengan rumput yang tampak menghias tanahnya. Tampak juga beberapa macam bunga yang menghias pekarangannya, dan semua itu tentunya karena eomma Jungkook.
Mobilnya telah terparkir di halaman rumahnya, dia pun meraih tasnya kemudian di biarkan menggantung di salah satu bahunya. Sepertinya pria manis berbigi kelinci itu sedang bahagianya, buktinya sejak turun dari mobilnya hingga membuka pintu rumahnya bibirnya selalu melengkungkan senyuman ditambah lagi dia tampak bersenandung. Sudah dipastikan hatinya sedang bahagia.
"Eomma, Kookie pulang," ucapnya saat menutup kembali pintu rumahnya.
Belum mendapat sahutan dari sang eomma, dia pun menuju pantri, tempat yang paling mudah menemukan sang eomma saat seperti ini. Dan benar saja, tampak eommanya masih sibuk dengan beberapa sayur mayur di atas meja dapurnya.
"Eomma, Kookie pulang," katanya lagi saat menghampiri sang eomma. Dia pun memeluk sang eomma, dan mencium kedua pipi eommanya.
"Putera eomma sudah datang. Maaf, eomma tidak mendengarnya sayang... Sekarang ganti baju dulu, hm? Setelah itu makan. Kookie belum makan 'kan?"
"Tentu saja belum eomma, bahkan aku sangat lapar. Karena dia selaㅡ ekhem." Jungkook menghentikan ucapannya. Lalu menampakkan gigi kelincinya pada sang eomma. Melihat kelakukan sang putera, eomma pun jadi gemas dan mencubit pipi gembil sang putera sayang.
"Kalian bertengkar lagi?" sidik eomma Jungkook.
"Dia yang mulai duluan, eomma. Aku tidak tahu kenapa dia selalu membuat Kookie marah." Jungkook menggigit dalam kedua pipinya.
"Mungkin dia kesepian, sayang. Sudah, ganti baju dulu lalu cuci muka. Setelah itu makan."
"Araseo eomma..."
Jungkook menuju kamarnya untuk membersihkan diri dan mengganti bajunya. Dan sepuluh menit kemudian, dia kembali menghampiri sang eomma. Tampak masakan sudah terhidang di meja, tak butuh waktu lama Jungkook pun menyantap masakan sang eomma dengan lahapnya. Eomma yang melihat puteranya makan dengan lahap pun tersenyum.
"Taehyung itu orang seperti apa, sayang?" tanya sang eomma.
Pertanyaan sang eomma itu hampir saja membuat Jungkook tersedak, tangannya tampak sibuk mencari sebuah gelas yang berisi air putih yang sudah eommanya siapkan beberapa saat lalu.
"Uhuk..uhuk.. kenapa eomma tiba-tiba menanyakan dia?" Jungkook tampak memukul pelan dadanya saking terkejutnya.
"Tidak, hanya ingin tahu. Apa tidak boleh?"
"Dia saaaaaangat menyebalkan eomma," jawab Jungkook sekenanya. Hingga ponsel yang berada di atas mejanya pun bergetar dia hanya melirik saja layar ponselnya. Dan kembali mengalihkan tatapannya saat dijumpai hanya sederetan angka saja.
Jungkook tidak menjawab panggilan itu akibatnya ponselnya pun kembali bergetar menampilkan notif panggilan. Dan kembali dia mengabaikan saja panggilan itu saat dilihat layar ponselnya masih menampilakn sederetan angka-angka.

KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET ENEMY
Fanfiction[END] "Tidak bisa ya, sehari tanpa berdebat?" *** Apakah dua orang yang selalu bertengkar berselisih, berdebat, adu mulut adalah orang yang saling benci? Ataukah keduanya hanya ingin memperhatikan dan diperhatikan? *** ⚠️ #boyslove #toptae #bottko...