Seria & Leches

Bab 38

Linon pergi untuk memeriksa lokasi di manor yang membutuhkan perbaikan sekali lagi. Setahun sekali, mereka akan meminta tukang plester, yang mengurusi urusan mereka sendiri dan menyimpan rahasia dengan baik, untuk memperbaiki cacat besar di manor.

"Nona muda, Anda tidak berpikir bahwa tuan kita akan membuat plester itu buta, kan *?"

(mungkin yang di maksud Linon maksudkan apa Seria berpikir Lesche membuat orang-orang itu buta (mencabut mata mereka) jadi mereka gak akan melihat dan berbicara tentang manor ke dunia luar.)

Tidak, siapa di dunia ini yang akan membuat citra tuannya menjadi seperti itu...? Lagi pula, dia sangat teliti, tidak boleh ada desas-desus tentang Laurel Manor di masyarakat kekaisaran. Pertama-tama, Grand Duke tidak terlalu menerima bangsawan luar.

Kediaman itu setengah hancur oleh orang Majus yang keras, tetapi itu tidak berarti bahwa kerangka elegan itu akan pergi kemana-mana. Saat Seria melihat permadani besar yang tergantung di aula lantai pertama, dia bertanya-tanya bagaimana orang akan mencucinya, lalu dia melihat jam dan menuju dapur.

Ruang makan utama sudah ditutup, hanya dapur di ruang makan para pelayan yang memiliki kehangatan samar di dalamnya. Dia diberitahu bahwa di rumah-rumah yang terletak di daerah dengan musim dingin yang keras, seluruh keluarga akan berkumpul di depan api kompor untuk menghangatkan diri dan melakukan hal-hal mereka sendiri. Itu mirip di sini.

Kedua pelayan dan tukang kebun sedang menjahit sesuatu. Mereka memandangnya dan berkata,

"Yah, kita tidak bisa membiarkan serat terbang di sekitar sarapan."

Dengan itu, mereka segera meninggalkan ruang makan.

"Mereka tidak terlalu menyukaiku."

Karena mereka jarang berinteraksi, masuk akal bagi mereka untuk memikirkannya seperti ini.

'Oh well, aku sudah terbiasa dengan kebencian yang kuterima sebagai Seria sehingga ini tidak berarti apa-apa bagiku.'

Sambil memikirkannya, Martha dan Ben menyapanya.

"Nona Seri. Apa anda tidur dengan nyenyak?"

"Selamat pagi."

Seria menyapa mereka kembali, tetapi Martha berkata dengan ekspresi khawatir di wajahnya.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang karena para penyihir datang terlambat? Ini bukan tempat yang baik untuk tamu secantik anda menginap, Nona Muda."

"Ya, benar. Aku suka disini."

Itu tidak bohong, Seria sangat menyukai rumah hijau ini. Manor ini, yang cukup indah untuk muncul di kancah sosial, diubah menjadi semi-kehancuran oleh orang Majus yang keras, tetapi Seria tidak bisa tidak melihatnya terus terang dan mengaguminya lagi dan lagi.

Yang terpenting, dia menyukai kenyataan bahwa manor itu terletak di daerah terpencil. Dikelilingi oleh gunung salju yang tenang, rasanya seperti dia berada di dunia lain.

Sudah lama sejak dia beristirahat seperti ini. Sejak dia memiliki Seria, dia sibuk berlarian, mencoba hidup dari hari ke hari.

Melihat pemandangan bersalju di luar, dia bisa mengabaikan Maggie ( orang manjus* kerangka, mimin kmaren salah arti jdi penyihir sorry y guys) yang mengeras sampai batas tertentu saat dia berjalan melewati koridor yang sepi. Seria sangat menyukai rumah hijau yang luas dan tenang ini.

"Aku merasa terhormat, Nona Seria."

Kemudian Ben berkata dengan senyum di wajahnya.

"Sarapan hampir siap."