Klandestin 04

20.6K 2K 22
                                    


04. Gara gara pohon mangga.
"Menangislah jika kamu ingin menangis"-

Kedua netra Letta membulat serta diiringi senyum lebarnya. Didepan sana seorang cowok berhoodie Hitam tengah mendorong trolli belanjaan. Siapa lagi kalau bukan jeno lokalan kata Letta.

"Mah, aku kesana dulu ya?" Pamit Letta lalu segera ngacir menghampiri Niel.

"Dasar anak muda" gumam mama Letta lalu tersenyum menatap anak gadisnya.

"Jeno eh Niel" panggil Letta ketika sudah berada disamping Niel. Niel melirik Letta yang tersenyum itu. Niel berdehem pelan dan hanya melirik Letta sekilas lalu melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda.

"Siapa?"

Mata Letta membulat.

"Gak inget gue? Yaampun gue yang ada di rooftof itu loh" Letta gemas sendiri.

"Oo"

"Ck! Lo beli apa btw?" Tanya Letta dan Niel menunjukan daftar belanjaannya.

"Wahh banyak bener. Mau dibantuin?"

"Bantu nyokap Lo" ucap Niel seraya kembali mendorong trolinya.

"Nyokap cuma dikit belanjanya."

"Pulang"

"Apa? Lo mau pulang?"

"Ck! Lo pulang" ketus Niel. Cowok itu menatap datar Letta yang tengah nyengir cantik.

"Lo kok ganteng sih??? Gemes gue jadinya" puji Letta.

"Biasa aja" ucap Niel lalu kembali mendorong trolinya dengan mengecek daftar belanjaan. Letta yang hendak menghampiri Niel harus ia urungkan pasalnya didepan Niel ada setan.

Bercanda.

Ada Raden didepan sana dan gawatnya Raden udah tahu kalau Letta ada didepannya.

"Letta?"gumamnya.

"Aduh mampus" gumam Letta lalu segera berbalik dan menghampiri mamanya.

"Loh Letta? Kenapa ? Kaya buru buru amat?" Tanya mama Letta beruntun.

"Ah nggak ma, Letta cuma ketemu set-"

"Malem Tante" ucap seorang laki laki yang menyela pembicaraan Letta.

Mata Letta membulat.

"Loh nak Niel ya?"

Niel mensalimi tangan mama Letta.

"Mama kenal kak Niel?"

"Dia anak temen mama."

Letta beroh dia lalu pandangannya beralih ke Niel. Laki laki itu tengah menatap kearah Letta juga. Letta terkesiap.

"Ya kali tatepan aja gue BAPER" batin Letta.

"Kalian satu sekolah kan?"

"Iya ma." jawab Letta.

"Hmm apa kabar bunda kamu el?" Tanya mama Letta.

"Baik Tante, Tante sendiri?"

"Tante baik juga"

Dan setelah itu mereka berbincang bincang ringan sebelum akhirnya memutuskan untuk kembali membeli barang kebutuhan mereka.

###

Tatapan Raden sedari tadi hanya tertuju pada Letta. Gadis itu tengah mengobrol dengan mama nya dan satu cowok jangkung yang Raden sendiri pun tidak tau siapa.

Namun, entah mengapa Raden rasanya tidak terima saat Letta menatap cowok itu dengan pandangan kagum.

"Gue kenapa sebenernya?" Gumam Raden lalu membalikan badannya.

Klandestin [End] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang