25. Fakta sesungguhnya.
Letta mendengus kesal ketika melihat Bryan berada di cafe Niel dengan membawa gitarnya. Ah dia lupa kalau pernah membujuk Bryan agar mau kerja sama dengan Niel.Niel yang menyadari kekesalan Letta hanya terkekeh geli.
"Samperin Sono!" Ujar Niel yang mendapat decakan pelan dari Letta.
"Jadi, nyuruh gue kesini cuma mau nemuin gue sama dia?" Tanya Letta sinis. Bryan yang merasa dibicarakan pun menoleh kearah dua orang yang berdiri diambang pintu ruangan Niel tersebut.
Setelah berdebat singkat dengan niel, Letta memilih menyerah dan menghampiri sang kakak.
"Kenapa?" Tanya Letta jutek.
"Kok gemes sih gue sama Lo!" Ujarnya yang mendapat tatapan jijik dari Letta.
"To the point aja lah gak usah basa basi!"
Bryan tersenyum kecil.
"Jadi, Lo udah tau yang sebenernya?"
Flashback
Hari Rabu malam, Letta berada dikamarnya tepatnya di kamar tamu rumahnya Niel. Gadis itu sudah memantapkan mentalnya dan akan membaca beberapa lembar lagi diary Letta.
Mungkin saja dia menemukan fakta yang mengejutkan lainnya.
Gadis itu perlahan membuka diary itu, namun selembar kertas yang terlipat rapi jatuh ke lantai.
Letta memungut kertas tersebut. Kertas yang nampak kusut itu membuat dirinya penasaran dengan perlahan dia membuka kertas itu dan,
Ternyata sebuah tulisan.
______________________________________
07 September 2017
Entah mengapa, diusiaku ketiga belas tahun ini aku mendapat banyak sekali kejutan. Kejutan yang sangat menyakitkan dari orang orang yang kusayangi.
Tidak pernah aku berpikir jika aku, bukanlah anak kandung mama dan papa.
Lucu bukan? Tapi itu kenyataanya. Aku akan menanyakannya pada papa dan mama nanti. Semoga saja mereka mau menjawab pertanyaanku.
______________________________________
Tanggal yang sama dengan diary di halaman kedua tepatnya diary tentang Letta kehilangan Dimas.
"Berarti, Letta itu bukan adik kandung Bryan? Terus mungkin aja Letta nanyain sesuatu ke mama sama papa nya dan terjadilah tragedi kematian Dimas" gumam gadis itu.
Banyak sekali kemungkinan kemungkinan yang bersarang dalam otaknya. Ah! Apa dia harus menanyakan nya pada Bryan? Karena hanya Bryan yang mungkin bisa memecahkan teka teki itu.
Letta menghembuskan nafas pelan lalu mengetikan sesuatu di ponselnya.
Flashback off
"Gue gak tau yang bener bener terjadi kaya gimana, tapi kayanya gue sumber masalahnya." Ujar Bryan. Saat ini hanya mereka berdua yang berada di ruangan Niel. Sang pemilik pun keluar dari ruangannya, menghargai privasi katanya.
"Maksud Lo?" Tanya Letta menyelidik.
"Letta dan Dimas itu kembar, suatu hari gue sama mereka berdua main di Deket kolam renang. Tanpa pengawasan orang tua. Dulu gue kalo gak salah usia tiga tahunan. Sedangkan Dimas dan Letta dua tahun." Sorot mata Bryan meredup. Laki laki manis itu menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin [End] ✓
FantasiFollow dulu sabi lah ya :) Febiola Amerta Membaca adalah hobinya, apa lagi menghalu. Gadis dengan sejuta halu an itu tidak menyangka jika dirinya terperangkap dalam kisah sebuah novel yang dia baca sebelum tidur. ________________ "Hah?! INI GUE BEN...