The End of All

114 17 9
                                    

Pemuda itu berjalan ditengah hujan deras, memegang erat gagang payungnya mengabaikan dinginnya udara, dia terus berjalan memegang sebuket bunga.

Bakugo Katsuki, sejak kejadian itu, terhitung sudah satu minggu lebih dan dia baru keluar dari rumah.

Walau kakinya terasa berat, ia tetap memaksakan melangkah terus. Kemudian berhenti saat merasa telah sampai di tujuannya.

Matanya yang seperti panda karena kurang tidur dipaksa melihat sebuah batu yang sepertinya masih baru.

Ia sampai, di depan makam bertuliskan Kirishima Eijiro

·  ·  ·  ·  ·  ────────────  ·  ·  ·  ·  ·

Bakugo kembali dari pemakaman, dengan baju basah kuyup karena ia tidak lagi memakai payung.

Sekarang dia pulang ke rumahnya sendiri, karena keadaannya yang sangat buruk, ia dipulangkan dari asrama.

Tidak seperti biasanya, ia membuka pintu rumah perlahan.

"Okaeri," Bakugo Mitsuki menyambut kedatangan Katsuki dengan senyum, ia tau keadaan anaknya, makanya ia tidak marah marah lagi. Melemparkan sebuah handuk ke Katsuki.

"Hng..."

"Lebih baik?"

Bakugo menggeleng, "Mungkin kau harus segera membuka pesannya."

Bakugo hanya berlalu, masuk ke kamarnya, menuju meja belajar dimana ada sebuah amplop merah.

Sekarang...

Ia akan membukanya, surat dari Kirishima

Untuk Bakugo Katsuki

Apa kabar? Kau baik kan?

Tidak, aku sangat buruk

Tolong jangan pernah menyesal, jangan menyalahkan dirimu sendiri, jangan pernah merasa kalau ini semua karena mu

Ck, mana mungkin aku seperti itu

Dan kau juga membohongi dirimu sendiri

Sialan kau Kirishima

Maafkan aku ya Katsuki?

Tidak, kau tidak salah

Ini salahku

Bukan, kau tidak salah

Sebenernya, ini semua hanya rencanaku, agar waktu terakhir ku lebih berguna.

Kau tau? Efek dari perubahan ku? Itu memperpendek waktu hidupku. Tidak ada banyak lagi waktuku, dan tubuhku sudah tidak kuat lagi.

Kirishima, kenapa kau tidak bilang bodoh!

Diam-diam aku menemui y/n, gadis yang merubah genderku. Kau tau? Dia sekarang menjadi laki-laki, konyol sekali bukan?

Dan saat kami bernegosiasi tentang perubahan, dia malah memberitahukan bahwa dia akan meledakkan taman bermain beserta dirinya.

Tunggu Kirishima.

Seharusnya aku memberitahu pro Hero kan?

Tapi mau bagaimana? Aku sudah tidak kuat menahan sakit ini, maaf aku berbohong saat bilang baik baik saja.

Aku juga tidak mau kalian sedih, aku juga tidak mau menjadi penghalang mimpi kalian.

Jadi, dengan melakukan ini, hidupku berguna kan? Banyak orang selamat, mereka masih bisa melihat indahnya dunia.

Tapi tidak kau.

Maaf ya, telah melibatkan mu dalam rencana konyolku, tapi disisi lain aku juga bahagia bisa menghabiskan waktu bersamamu.

Kau menyimpan handphone ku? Itu untukmu.

Iya, kau yang memasukkannya ke saku ku saat kita melompat.

Katsuki, kau tidak boleh sedih terlalu lama, dan jangan pernah berpikir untuk membuang mimpimu untuk menjadi Hero.

Aku akan sangat bahagia bila kau menjadi nomer 1 suatu saat.

Sialan, kenapa kau tau semua yang kupikirkan!

Kemudian suatu hari, datanglah ke makamku bersama keluarga kecilmu dan bilang kalau aku adalah sahabatmu.

Tidak mungkin aku melakukannya bodoh.

Kertasnya terlalu kecil, jadi aku tidak bisa menulis terlalu banyak.

Tolong sampaikan maafku ke teman-teman yang lain juga ya.

Kau tidak salah bodoh

Dan emm, satu hal lagi Katsuki

I love you more than a friend...

Bodoh, kau memang bodoh Kirishima

Bakugo menangis lagi, badannya hingga bergetar karena isakannya.

Aku juga mencintaimu Eijiro.

THE END

·  ·  ·  ·  ·  ────────────  ·  ·  ·  ·  ·


.




.




.



.

IYA ABIS

MAU APA?

UDAH ABIS

gw kasih epilog kok, tunggu aja :>

Daily Life Kirishima Eijiro [✔︎]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang