RAJA 16 🏡

70 15 0
                                    

Happy Reading 💙

.
.
.
.

_RAJA_

"Hati-hati di jalan dan jangan mengebut, Okey!" pesan Nadya kepada sang suami begitu mereka sampai di teras rumah.

Tadi malam Raja benar-benar membuatnya terlelap menjelang subuh dengan alasan menunggu Azraq terbangun karena haus. Tapi nyatanya putra mereka itu tertidur sangat nyenyak dan baru terbangun nyaris pukul 7 pagi.

Membuat Raja tersenyum kepada sang Permaisuri sesaat setelah ia membuat Nadya memekik tak tertahan ntah sudah berapa sesi lengkap dengan gerangan penuh gairah dari keduanya. Dengan keringat membasahi tubuh keduanya yang saat ini tidak menggunakan sehelai benang pun untuk menutupi tubuh mereka.

Kemudian Raja berguling di samping sang istri menarik istri mungilnya itu dan mendekapnya erar dari belakang hingga mereka terlelap bersama. Setelah satu sama lain membisikkan ungkapan cinta. Ritual sederahana yang kerap kali mereka lakukan baik setelah mereka bercinta atau ingin tertidur.

Dan sepagian ini setelah bermain dengan Azraq hingga Bayi tampan itu tertidur di gendongannya. Raja segera bergegas untuk berangkat ke kantornya dan studionya.

"Kalian juga hati-hati di rumah," sahut Raja.

Membuat Nadya setengah mati untuk tidak mencebikkan bibirnya gemas. Seperti Raja yang tidak akan bosan mengucapkan ini dan Nadya juga tidak akan pernah bosan untuk ingin merebus suaminya itu.

Pengamanan yang Raja peruntukan rumah ini sudah nomor satu. Yang terbaik dari yang baik. Bahkan ada alarm yang memiliki standar akan mengirimkan pemberitahuan tanda bahaya ke ponselnya dan kantor polisi.

Dalam lebih kurang 10 menit polisi sudah tiba di depan gerbang rumahnya, Jika terjadi sesuatu yang berbahaya di rumah ini.

Hal itu juga yang pernah membuat Nadya menggeram murka kepada Raja saat suaminya ingin menambah sensor bergerak untuk melengkapi kemanan rumah ini. Nadya kontan terbelalak ngeri saat pertama kali mendengar Raja mengatakan ini kepadanya.

Demi Tuhan, pada saat itu ia benar-benar ingin memukul si Mr. Kaku itu.

"Jangan terlalu lelah mengerjakan apapun di rumah, Az dan saya sudah lebih dari cukup membuat kamu lelah, Jadi kewajiban kamu hanya cukup berfokus dengan kami saja." Nadya mengerjap lalu terkekeh kecil kemudian sedikit berjinjit mengalungkan tangannya di leher Raja.

Nadya segera mengecup secara bergantian kedua pipi Raja, dahi, hidung dan pelipis sebelum berakhir manis di bibir Raja.

"Take care ayah dan selamat bekerja, seru Nadya sembari mengerling kepada Raja lengkap dengan senyum cantiknya.

Raja mengangguk, lalu beringsut sekali lagi mencuri kecupan di bibir Nadya, "Assalamualaikum honey," sahut Raja.

"Walaikumsalam honey," sahut Nadya.

Kemudian berjalan menuju mobilnya  namun langkahnya kembali terhenti saat mendengar sang istri berseru. Raja  dengan cepat menoleh dan mendapati Nadya yang sudah berdiri di belakangnya, "Ada apa?" tanyanya.

Tak langsung menjawab Nadya lebih memilih menarik nafasnya terlebih dahulu lalu menghembusakan perlahan.

"Aku rindu Aldy, Az, Va, Ara, Dhie dan kita semua juga," Nadya menjeda untuk sekedar menarik Nafas. "Bawa dia balik ke sink hoeney, please!" pinta Nadya lembut sambil menatap Raja serius. "Jika aku yang memintanya untuk pulang akan selalu ada saja alasan yang di ciptakannya." tandas Nadya tanpa sadar wajahnya sudah merengut kesal.

RAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang