RAJA-2.

313 59 0
                                    


Happy Reading

Hope You Enjot it Guys.

R A J A

Pagi itu, saat sinar rembulan bergerak berganti menjadi sinar indah mentari, saat suara-suara merdu kicau burung ikut meramaikan suasana pagi hari semakin membuat semangat orang-orang yang ingin memulai aktivitas, memulai semangat yang baru dan yang pasti berharap lebih baik dari hari-hari yang telah di lewati kemarin bahkan hari-hari yang sudah berlalu.

Termasuk dengan seorang laki-laki yang saat ini tengah berdiri di depan cermin besar di kamarnya, amat kentara sekali ia baru menyelesaikan kegiatannya di kamar mandi yaitu membersihkan tubuhnya. Memakai kemeja lengan pendek berwarna coklat, celana jeans berwarna hitam dan di lengkapi dengan sepatu sport berwarna setara dengan celana jeansnya membuat si tampan ini semakin terlihat rupawan. Alis tebal, bibir menggoda, berjambang tipis, belum lagi rahangnya yang kokoh dan iris mata gelapnya itu mampu membuat siapapun yang melihatnya terkesima terutama para kaum hawa tidak perduli bahwa si mas fotografer tampan ini sudah memiliki istri.

Hidupnya nyaris sempurna, nyaris lengkap, dan Raja amat sangat bersyukur untuk semua karunia yang di berikan-Nya kepadanya.

Berdiri di depan cermin besar Raja lalu menjalankan jari-jari tangan kanannya pada setiap wajah rupawannya dan terhenti saat menyentuh bekas luka di sudut bibirnya. Dan tiba-tiba saja ingatan Raja terlempar pada kejadian lima tahun silam. Di kala dirinya masih bestatus menjadi siswa.

Siang menjelang sore suasana yang biasanya tercipta sangat hangat di halaman belakang rumah Alexa Naira Fahmi adalah salah satu gadis yang sudah di 'anggap adik oleh Raja dan Nadya. Kala itu suasana yang tercipta tak seperti biasanya yang hangat melainkan terasa amat sangat mencekam.

"Mau apa....," seorang cowok bertubuh tinggi dan tegap menghadang langkah panjang Raja.

Nampak sekali ia sedang menahan gejolak amarahnya.

"Nadya."

Bugh!

Tubuh Raja langsung terjerambab di atas rerumputan jepang yang sengaja di tata apik oleh pemilik rumah. Akibat ia tak siap menerima serangan tornado dari Dewa Winto Gahatama sahabatnya sendiri.

Darah segar langsung mengalir dari sudut bibir Raja. Tapi nampaknya Dewa tak perduli akan hal itu begitupula dengan lima pasang mata yang berdiri tak jauh di belakang punggung Dewa.

Tetapi tidak untuk satu orang gadis yang saat itu masih terisak di dalam dekapan Alexa. Jantungnya nyaris mencelos ketika melihat Raja di hantam tanpa iba oleh Dewa.

"Dew tolong Nadya," Raja kembali bersuara dengan nafas yang masih bergemuruh hebat. Dan pendar tajamnya menghunus ke arah gadis yang ia inginkan di sana.

Raja bukannya tak sadar dengan tatapan kekecewaan dari para sahabatnya yang menghunusnya sejak ia melangkah dari pintu penguhubung taman belakang rumah ini. Namun kali ini ia mengabaikannya ia butuh Nadya. Dan sialan 'nya lagi Nadya telah berada di dalam ruang lingkup para jelmaan Dewa dan Dewi Yunani itu.

Tapi Raja tak perduli. Jadi ia kokohkan pijakannya bersamaan dengan deru nafasnya yang kian memburu. Raja mencoba peruntungannya kembali. Dan sialnya lagi melihat itu Dewa juga tidak tinggal diam tangan kokohnya segera melintang untuk menghalang tubuh Raja. Membuat Raja semakin tajam menatap Dewa. Rahangnya semakin mengetat sempurna.

"Dew!" gigi laki-laki itu bergemelatuk sempurna.

"Apa?" sentak Dewa. Laki-laki yang memiliki sifat dan sikap sama percis seperti Raja itu membalas tatapan Raja dengan tatapan bengis miliknya.

RAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang