part. 13

225 51 15
                                    

"Bu, saya turut berdukacita.." ucapku pada ibu yongmi. Wanita paruh baya itu mengangguk dan memelukku erat. Dia menangis sesenggukan.
 
"Rae... Ibu tidak pernah menyangka bahwa akhir hidup Yongmi akan setragis ini."

   "Ibu yang sabar. Yongmi pasti bahagia di sana. Ibu jangan sedih." Ucapku dengan menitikkan air mata. Yongmi, sahabatku dari kecil telah meninggal dengan sangat menakutkan. Tubuhnya hancur seperti potongan daging yang dijual di pasaran. Wajahnya hampir nyaris tak dapat dikenali. Orang-orang mengenali jasad itu dengan jam, handphone dan perhiasan yang masih utuh si sampingnya.
   Orang yang membunuh yongmi sangat lihai. Ia tidak meninggalkan bekas apapun yang akan membuatnya akan ketahuan. 
   Aku melepaskan pelukan wanita yang sejak aku kecil telah ku panggil dengan sebutan ibu. Aku mengusap air matanya.

   "Ibu jangan menangis." Ucapku padanya. Aku menatap foto yongmi yang terpajang.

    Kenapa kau meninggalkan kami secepat ini ?

   Aku mengusap air mataku. Seorang pria tinggi menghampiri kami. Saat melihat wajahnya aku merasa bahwa dia sudah tidak asing lagi.

   "Saya turut berdukacita.." ucapnya sambil melepas kacamata hitam yang ia kenakan. Itu adalah Jung Hoseok, Masih keluarga suga dan namjoon.

  "Terimakasih.. apa kau mengenal putriku ?" Tanya ibu sambil mengusap air matanya.

  "Tentu saja. Saya mengambil kelas yang sama dengannya di kuliah." Ucapnya dengan senyum lebar yang menyenangkan, Ibu ikut tersenyum.

  "Nyonya.. saya ingin mengatakan satu hal yang sebenarnya ini adalah rahasia yongmi." Ucap Hoseok sembari menatapku dan tersenyum tipis.

   "Ada apa ?" Tatapan ibu berubah khawatir.

   "Sebenarnya yongmi sedang mengandung anak Han seojun." Ucapnya sambil menunduk dalam. Ibu menutup mulutnya tak percaya dan menangis histeris. Aku memeluknya erat.
 
"Aku sudah peringatkan padanya berkali-kali bahwa seojun itu bukanlah pria yang baik..." Ucap ibu dengan terisak.
 
"Pria itu telah mengancamku berkali-kali untuk tidak melarangnya yang berhubungan dengan yongmi." Ibu sesenggukan.

  "Maaf.. seharusnya aku tidak memberitahu hari ini, tapi saat terakhir kali kami bertemu ia sudah memintaku untuk memberitahu nyonya hal ini. Sepertinya ia sudah tau jika ia akan meninggal."  Ucap Hoseok, tangisan ibu menjadi lebih histeris. Aku menatap Hoseok dan memintanya untuk meninggalkan kami. Hoseok tersenyum tulus dan berjalan meninggalkan kami.
  
"Ibu.. jangan terlalu bersedih, Yongmi tak akan menyukai hal ini." Ucapku sambil mengelus punggungnya. Ibu terduduk di lantai dengan tubuh gemetar.

  "Ibu... Ibu tidak usah sedih. Aku akan mencari pria biadap yang membunuh yongmi dan membalaskan dendamnya." Ucapku setelah satu titik air mataku jatuh. Ya, hanya setitik karna kini rasa sedihku telah sempurna berganti dengan rasa marah.

    "Ibu... Aku mungkin tidak bisa membunuh, tapi aku bisa membuat pria itu mendekam di penjara selamanya." Ucapku sambil mengecup pipinya.
  
"Tidak sayang.. biar ibu sendiri yang akan membalasnya." Ucapnya pelan disertai sesenggukan.

"Jangan melakukan apapun yang akan membuat dirimu dalam bahaya. Jangan lakukan apapum untuk yongmi.. berjanjilah, aku tidak ingin kehilangan putriku yang lain..." Ucapnya sambil menangkup pipiku dengan kedua tangannya. 

   "Berjanjilah pada ibu, Rae-in..." Ucap ibu dan aku mengangguk kecil. Ibu memelukku erat, sangat erat.  Seolah-olah ini adalah pelukan terakhir yang dapat ia lakukan padaku.

   

  Apa yang kau lakukan Hoseok ?

BTS Physco [TAMAT]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang