(Exo pov)
Chanyeol mengepalkan tangannya. Barusan ia menerima sebuah pesan yang mengerikan.
"Bagaimana ini ? Apa kita akan diam saja ? Pertama taewon, kedua chen, setelah ini bisa saja kau atau aku !" Teriak lay frustasi. Ia tidak menyangka bahwa adiknya akan terbunuh dengan sangat tragis. Xiumin memeluknya untuk memberinya kekuatan.
"Taewon dan chen adalah adik kita. Ingatlah, bukan hanya kau yang sedih." Ucap xiumin."Benar. Kita harus secepatnya melakukan sesuatu. Jika tidak, mereka akan terus meneror kita." Baekhyun bicara pada Chanyeol.
"A-aku... Seharusnya aku tidak pergi meninggalkan chen.. hiks... Hiks..." Lay mulai menangis.
"Tenangkan dirimu lay.." xiumin masih mencoba menenangkannya.
"Bagaimana aku bisa tenang kalau suara Chen yang meminta tolong masih terngiang di kepalaku !" Lay berteriak. Dia mendorong tubuh xiumin untuk menjauh darinya.
"Tenang.. tenangkan dirimu." Ucap Chanyeol. Seketika mereka terdiam walaupun lay masih setia dengan sesenggukannya."Ayo kita buat strategi sekarang. Panggil seluruh ketua mafia ke ruang rapat." Ucap Chanyeol yang langsung pergi bersama Baekhyun.
"Baik.." ucap xiumin dan langsung menekan sebuah tombol di ruangan itu. Sebuah alarm berbunyi dan beberapa orang langsung keluar dari ruangannya.
"Strategi nomor 21 !" Tegas Chanyeol pada seluruh bawahannya. Dengan kompak mereka menjawab "baik, tuan !""Apa kau yakin bahwa rencana ini akan berhasil ?" Tanya Baekhyun yang agak cemas.
"Tentu saja. Kita sudah mengetahui rumah mereka. Kita akan menyerang mereka saat tengah malam dengan membawa 50 ksatria dan anggota lain. Sedangkan mereka hanya ber 7" ucap Chanyeol yakin.____________
_________________
_____________________
_________________________
____________________________
_______________________________
____________________________________
________________________________________
___________________________________________
_______________________________________________(Bangtan pov)
"Hyung.. apa kau yakin bahwa mereka tidak akan kemari ?" Tanya jungkook pada suga saat sedang menonton film bersama.
"Tidak." Ucapnya dingin.
"Tapi kenapa rasanya aku sangat cemas sekali." Ucap jimin sambil menyenderkan kepalanya ke bahu namjoon. Namjoon merangkul pundaknya.
"Tidak usah cemas. Kita akan baik-baik saja. Kalian istirahatlah dengan tenang seperti biasanya." Ucap suga sambil melihat Hoseok yang menatapnya tidak suka.
"Kenapa ?" Tanya suga pada hoseok.
"Tidak." Hoseok memalingkan wajahnya untuk kembali menonton film."Sudah. Sekarang tidurlah." Ucap suga. "Kecuali kau" Sambungnya yang kini ia mendapat pelototan sebal dari Hoseok.
"Selamat malam hyung..." Ucap taehyung dan meninggalkan mereka di ikuti oleh jungkook dan jimin."Kau merencanakan sesuatu ?" Tanya Seokjin. Suga mengangguk dan tersenyum kecil pada satu-satunya hyung yang ia miliki.
"Benar. Namjoon, kau tidat tidur ?" Jawab suga.
"Aku belum mengantuk. Lagipula aku kan sudah besar, kenapa aku tidak di beri tau ?" Ucap namjoon sambil menggulung bibirnya. Ia merasa masih di anggap sebagai bocah.
"Jika ingin tau, dengarkan baik-baik." Ucap suga sambil menatap mereka bergantian.____________________
__ __ __ __
____________________Pukul 01:30
Suga berdiri di depan dinding kaca kamarnya. Melihat kota yang terlihat tenang dengan balutan berwarna hitam awan mendung. Pria itu melihat satu gerakan dari halaman rumahnya, lalu ia menelpon seseorang.
📞 "Sudah siap ?"
"Tentusaja boss." Suga mematikan telfonnya.📞
Suga tetap tenang mengamati seluruh pergerakan hingga akhirnya ia menemukan seseorang dengan balutan baju serba hitam memasuki halaman rumahnya dengan mengendap-endap sambil membawa senapan.
Suga mengambil senapannya juga dan mulai menelpon seseorang lagi.
📞 "Seseorang mendekati kalian." Ucapnya.
"......" 📞
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Physco [TAMAT]✅
Fiksi PenggemarC O M P L E T E D Sebuah keluarga yang berisi para psikopat. apa kau mampu hidup bersama mereka ? 💭 Apakah mafia itu menyeramkan ? Jawabannya ada pada diri kita sendiri. Tidak semua mafia itu menyeramkan. Kembali lagi bahwa mafia adalah manu...