[GOVARIEL] 5

20 3 0
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sedari tadi,tetapi Olivia gadis itu masih setia berada dirooftop memandangi langit yang indah.

Hatinya terasa tenang jika suasanya damai seperti ini,dia merebahkan tubuhnya dilantai membiarkan matanya memandang lurus kelangit yang biru.

Tiba-tiba sebuah bayangan menghalanginya,Olivia bangun lalu melihat siapa yang menghalanginya,dia menatap datar orang itu.

"Lo ngapain disini?."Tanya orang itu,orang itu adalah Riel.

"Bukan urusan lo."Jawab Oliv,dia hendak pergi dari situ tapi Riel mencekal tanganya.

"Jangan pergi."

Oliv menepis tangan Riel dari tanganya,dia menatap tajam Riel."Jangan sentuh gue!."

"Gue Govariel."Ucapnya memperkenalkan diri.

Oliv menatap datar Riel,dia ingin berurusan dengan lelaki didepanya."Ngga ada yang nanya."

"Jangan pergi,temenin gue disini."Pinta Riel,dia duduk dipinggiran rooftop.

Oliv hanya diam dan tidak menanggapi,tiba-tiba tanganya ditarik paksa oleh Riel agar duduk disampingnya.

"Lo apa-apaan sih,gue ngga kenal lo!."Ucap Oliv,saat dirinya ditarik oleh Riel.

"Kan udah kenalan tadi,jadi kita udah saling kenal."Ucap Riel,dia tersenyum kepada Oliv.

Oliv menelan salivanya saat melihat senyum Riel,Oliv akui Riel memang tampan apalagi saat dia tersenyum,Oliv hanya diam duduk disamping Riel.

"Lo kok ngga pulang?."Tanya Riel kepada cewek disampingnya.

"Males."Jawab Oliv singkat.

"Lo siapanya Nathan?."Tanya Riel,entah kenapa dia ingin menanyakan pertanyaan itu kepada Oliv.

"Ngga perlu tau."

"Lo pacarnya?."

"Gue bilang lo ngga perlu tau."

"Gue kepo."

"Pertanyaan lo ngga berfaedah."

Riel hanya tersenyum saat melihat wajah jutek Oliv,dia menatap langit yang semula cerah kini menjadi mendung dan tak lama pun turun lah rintik-rintik air dari langit,pertanda hujan.

"Hujan,lo ngga pulang?."

"Ngga."

"Lo bisa sakit kalau kehujanan."

"Pergi,jangan sok peduli."

Riel menghembuskan nafasnya pelan,mengajak Oliv berbicara sangatlah susah."Gue mau nemenin lo."

"Gue bilang pergi!."

Riel menggeleng,hujan pun semakin derass dan membasahi tubuh mereka berdua."Gue mau nemenin lo hujan-hujanan."

Oliv menatap lelaki disampingnya,hatinya sedikit hangat karena ucapan lelaki yang ada disampingnya,jarang ada yang mengucapkan kata lembut seperti itu kepadanya.

"Terserah lo."

Seragam mereka berdua basah tapi untung saja Oliv memakai jaket hitamnya jadi dalamanya tidak akan nembus.

Oliv kembali merebahkan tubuhnya membiarkan hujan membasahi wajahnya,dia tersenyum.

Sedangkan Riel tertegun saat melihat senyum Oliv,dia terlihat sangat cantik,mata Riel terus saja memandangi wajah Oliv.

"Ngga usah liatin gue."Ucap Oliv yang sadar kalau Riel menatap dirinya.

Riel tersenyum."Lo cantik."

GOVARIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang